Diplomat Rusia Tembak Mati Perampok di Brasil
A
A
A
RIO DE JANEIRO - Dua perampok bersenjata memilih sasaran yang salah ketika ia mencoba merampok wakil konsulat Kedubes Rusia, Marcos Cesar Feres Braga, di Brasil. Kejadian itu terjadi saat ia beserta keluarga (istri dan anak) menghentikan kendaraannya ketika obor Olimpiade Rio 2016 melintas di Avenida das Americas di distrik Barra da Tijuca Rio.
Menurut keterangan Braga yang dikutip dari The Australian, Jumat (5/8/2016), peristiwa itu berlangsung singkat. Dia menuturkan, saat dirinya beserta istri dan anak tengah tengah terjebak kemacetan parah setelah obor Olimpiade melewati wilayah yang tak jauh dari perkampungan atlet.
Tiba-tiba dua perampok menghampiri mobilnya dengan kendaraan bermotor dan langsung memecahkan bagian kaca sambil menodongkan senjata api. Braga yang diketahui memiliki kemampuan bela diri jiu jitsu berupaya untuk mengambil pistol tersebut.
Setelah berhasil menembak satu perampok yang diketahui bernama Leonardo Lopes Batista, satu tersangka (komplotan) melarikan diri. Menurut penuturan saksi mata, ketika berhasil memecahkan kaca ia berteriak: "Serahkan jam tangan Anda"
Polisi Militer 31 Batalyon Rio, yang menyelidiki insiden tersebut, mengatakan korban (Braga) bertindak cepat dengan melumpuhkan satu tersangka dengan menembak mati di dalam mobilnya. "Dia bertindak cepat, menarik kriminal di dalam mobil, mengambil revolver dan menembak ke arahnya."
Peristiwa mengerikan ini hanya berselang beberapa jam saja setelah 271 atlet dari Rusia diperbolehkan tampil di Olimpiade seusai mendapatkan rekomendasi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC). Namun demikian, pemerintah Rusia membantah jika yang disebutkan sejumlah media di Eropa maupun Brasil bahwa Braga adalah wakil konsul di Kedubes Brasil.
"Informasi yang beredar di media Brasil tentang dugaan penembakan oleh seorang diplomat Rusia selama perampokan bersenjata tidak mencerminkan realitas," tegas Vladimir Tokmakov, Konsul Jenderal Rusia di Rio.
Menurut keterangan Braga yang dikutip dari The Australian, Jumat (5/8/2016), peristiwa itu berlangsung singkat. Dia menuturkan, saat dirinya beserta istri dan anak tengah tengah terjebak kemacetan parah setelah obor Olimpiade melewati wilayah yang tak jauh dari perkampungan atlet.
Tiba-tiba dua perampok menghampiri mobilnya dengan kendaraan bermotor dan langsung memecahkan bagian kaca sambil menodongkan senjata api. Braga yang diketahui memiliki kemampuan bela diri jiu jitsu berupaya untuk mengambil pistol tersebut.
Setelah berhasil menembak satu perampok yang diketahui bernama Leonardo Lopes Batista, satu tersangka (komplotan) melarikan diri. Menurut penuturan saksi mata, ketika berhasil memecahkan kaca ia berteriak: "Serahkan jam tangan Anda"
Polisi Militer 31 Batalyon Rio, yang menyelidiki insiden tersebut, mengatakan korban (Braga) bertindak cepat dengan melumpuhkan satu tersangka dengan menembak mati di dalam mobilnya. "Dia bertindak cepat, menarik kriminal di dalam mobil, mengambil revolver dan menembak ke arahnya."
Peristiwa mengerikan ini hanya berselang beberapa jam saja setelah 271 atlet dari Rusia diperbolehkan tampil di Olimpiade seusai mendapatkan rekomendasi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC). Namun demikian, pemerintah Rusia membantah jika yang disebutkan sejumlah media di Eropa maupun Brasil bahwa Braga adalah wakil konsul di Kedubes Brasil.
"Informasi yang beredar di media Brasil tentang dugaan penembakan oleh seorang diplomat Rusia selama perampokan bersenjata tidak mencerminkan realitas," tegas Vladimir Tokmakov, Konsul Jenderal Rusia di Rio.
(aww)