Presiden hingga Masyarakat Singapura Rayakan Momen Bersejarah
A
A
A
RIO DE JANEIRO - 13 Agustus 2016 adalah tanggal bersejarah bagi Singapura setelah Joseph Schooling menyentuh dinding pertama di nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra Olimpiade Rio 2016 usai mencatatkan waktu 50,39 detik. OCBC Aquatic Centre pun mendadak heboh mengingat ini merupakan medali emas pertama bagi Negeri Singa Putih di event empat tahunan ini.
Schooling tidak hanya mengalahkan perenang ternama dunia Michael Phelps saja. Tapi catatan waktu yang ditorehkannya juga sukses memecahkan rekor olimpiade yang pernah dicetak perenang asal Amerika Serikat di Beijing pada 2008 lalu. Di mana perenang yang baru saja merebut medali emas ke-22 itu mencatatkan rekor dunia, 50,58 detik.
Momen bersejarah itu dihadiri Presiden Tony Tan Keng Yam, Menteri Sosial Singapura, dan Presiden Dewan Olimpiade Nasional Singapura Tan Chuan-Jin, serta Menteri Kebudayaan dan Pemuda Grace Fu hadir langsung di kolam renang Olimpiade Brasil untuk menjadi saksi bersejarah bagi negaranya.
Bahkan Sekjen Asosiasi Renang Singapura (SSA), Oon Jin Teik mengatakan bahwa tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan perasaan masyarakat di negaranya. Intinya, ini adalah kemenangan emosional buat negaranya karena atlet berusia 21 tahun tersebut mampu memberikan kado ulang tahun ke-51 buat negaranya yang jatuh pada 7 Agustus lalu.
"Terus terang, hasilnya tidak akan pernah terduga, karena di nomor 100 m ini sangat sengit. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi inspirasi tapi juga bersejarah bagi Singapura, dan juga hadiah ulang tahun terbaik buat Singapura," tutur Oon seperti dikutip Straitstimes, Sabtu (13/8/2016).
Hal senada juga disampaikan Joscelin Yeo. Mantan atlet renang Singapura itu mengaku kehabisan kata-kata melihat keberhasilan Schooling merebut medali emas pertama. "Kami tidak pernah memiliki medali emas seperti ini sebelumnya. Jadi saya kehabisan kata-kata, tapi kami sangat senang dan bangga pada Schooling," timpal Joscelin.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong ikut heboh dengan keberhasilan Schooling. Bahkan dia berkata bahwa meskipun ini adalah kali pertama medali emas mendarat di Singapura, tapi itu sangat berharga. Alhasil, capaian itu pun langsung jadi viral di media sosial.
"Singapura kini punya satu medali emas Olimpiade. Hanya satu, tetapi satu yang sangat berharga. Untuk pertama kalinya, (lagu kebangsaan Singapura) berkumandang pada Olimpiade."
Sementara itu, Schooling merasa bersyukur karena berkat doa serta dukungan masyarakat, keluarga, dan orang terdekat, ia mampu memberikan medali emas pertama buat negaranya. Perenang yang mengidolakan Phelps ini berharap keberhasilan ini bisa membuka gerbang untuk olahraga di negaranya dan ini adalah preseden baik bagi perenang muda di Singapura.
"Saya bersyukur masih diberkati kemampuan untuk mencapai keberhasilan ini. Saya telah melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan atlet Singapura sebelumnya. Saya telah menerima banyak dukungan dan itu sangat fenomenal. Saya jelas tidak bisa menggambarkan semua kebahagiaan ini. Yang jelas, semua capaian ini bukan tentang saya melainkan negara saya, pelatih, keluarga, sahabat, dan masyarakat Singapura," tutup Schooling
Schooling tidak hanya mengalahkan perenang ternama dunia Michael Phelps saja. Tapi catatan waktu yang ditorehkannya juga sukses memecahkan rekor olimpiade yang pernah dicetak perenang asal Amerika Serikat di Beijing pada 2008 lalu. Di mana perenang yang baru saja merebut medali emas ke-22 itu mencatatkan rekor dunia, 50,58 detik.
Momen bersejarah itu dihadiri Presiden Tony Tan Keng Yam, Menteri Sosial Singapura, dan Presiden Dewan Olimpiade Nasional Singapura Tan Chuan-Jin, serta Menteri Kebudayaan dan Pemuda Grace Fu hadir langsung di kolam renang Olimpiade Brasil untuk menjadi saksi bersejarah bagi negaranya.
Bahkan Sekjen Asosiasi Renang Singapura (SSA), Oon Jin Teik mengatakan bahwa tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan perasaan masyarakat di negaranya. Intinya, ini adalah kemenangan emosional buat negaranya karena atlet berusia 21 tahun tersebut mampu memberikan kado ulang tahun ke-51 buat negaranya yang jatuh pada 7 Agustus lalu.
"Terus terang, hasilnya tidak akan pernah terduga, karena di nomor 100 m ini sangat sengit. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi inspirasi tapi juga bersejarah bagi Singapura, dan juga hadiah ulang tahun terbaik buat Singapura," tutur Oon seperti dikutip Straitstimes, Sabtu (13/8/2016).
Hal senada juga disampaikan Joscelin Yeo. Mantan atlet renang Singapura itu mengaku kehabisan kata-kata melihat keberhasilan Schooling merebut medali emas pertama. "Kami tidak pernah memiliki medali emas seperti ini sebelumnya. Jadi saya kehabisan kata-kata, tapi kami sangat senang dan bangga pada Schooling," timpal Joscelin.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong ikut heboh dengan keberhasilan Schooling. Bahkan dia berkata bahwa meskipun ini adalah kali pertama medali emas mendarat di Singapura, tapi itu sangat berharga. Alhasil, capaian itu pun langsung jadi viral di media sosial.
"Singapura kini punya satu medali emas Olimpiade. Hanya satu, tetapi satu yang sangat berharga. Untuk pertama kalinya, (lagu kebangsaan Singapura) berkumandang pada Olimpiade."
Sementara itu, Schooling merasa bersyukur karena berkat doa serta dukungan masyarakat, keluarga, dan orang terdekat, ia mampu memberikan medali emas pertama buat negaranya. Perenang yang mengidolakan Phelps ini berharap keberhasilan ini bisa membuka gerbang untuk olahraga di negaranya dan ini adalah preseden baik bagi perenang muda di Singapura.
"Saya bersyukur masih diberkati kemampuan untuk mencapai keberhasilan ini. Saya telah melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan atlet Singapura sebelumnya. Saya telah menerima banyak dukungan dan itu sangat fenomenal. Saya jelas tidak bisa menggambarkan semua kebahagiaan ini. Yang jelas, semua capaian ini bukan tentang saya melainkan negara saya, pelatih, keluarga, sahabat, dan masyarakat Singapura," tutup Schooling
(sha)