Resmi, Rusia Dicoret dari Paralimpiade Rio 2016

Rabu, 24 Agustus 2016 - 18:30 WIB
Resmi, Rusia Dicoret...
Resmi, Rusia Dicoret dari Paralimpiade Rio 2016
A A A
BONN - Komite Paralimpiade Internasional (IPC) melarang atlet Rusia berlaga di Paralimpiade Rio 2016, 7-18 September mendatang. Kontingen paralimpiade Rusia diklaim terbukti menggunakan doping pada beberapa ajang sebelumnya.

Keputusan tersebut diambil pengadilan arbitrase olahraga (CAS) menyusul laporan McLaren terkait investigasi kasus doping yang mendera Rusia. Temuan mengarah pada peran negara dalam praktek doping sistemik yang dilakukan atlet rusia selama beberapa tahun terakhir.

"Keputusan hari ini menekankan bahwa tidak ada tempat bagi doping di dalam olah raga paralimpiade. Selanjutnya kami akan meningkatkan jaminan bahwa persaingan sehat bagi setiap atlet di dunia," kata Presiden IPC, Sir Philip Craven dikutip paralympic.org.

"Meskipun kami sangat yakin dengan keputusan ini, kami tidak akan melakukan perayaan apa pun. kami juga bersimpati pada atlet Rusia yang sekarang kehilangan Paralimpiade Rio 2016," lanjutnya.

Permasalahan doping atlet paralimpiade Rusia bermula dari temuan IPC setelah bekerja sama dengan Richard McLaren, ahli hukum asal Kanada. Keduanya menemukan 44 sampel dari 45 atlet Rusia, telah dimanipulasi laboratorium Moskow.

Sebanyak delapan sampel diketahui milik atlet yang rencananya tampil di Paralimpiade Rio bulan depan. Setelah diuji ulang, temuan IPC masih positif.

Akhirnya, Presiden IPC Sir Philip Craven dengan tegas melarang Rusia tampil di Rio. Komite Paralimpiade Rusia (NPC) juga langsung dibekukan terkait masalah ini.

Sementara itu, pemerintah Rusia mengaku kecewa dengan keputusan tersebut. Perdana Menteri Dmitry Medvedev bahkan menuding keputusan tersebut bermuatan politik.

"Melarang atlet paralimpiade kami di Rio 2016 adalah keputusan sinis yang dimotivasi oleh keinginan untuk melenyapkan saingan terkuat," kata Medvedev. (Baca juga: Atlet Rusia Dilarang Tampil di Paralimpiade Rio 2016 Terkait Doping)
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8282 seconds (0.1#10.140)