Djanur Anggap Arema Tak Istimewa
![Djanur Anggap Arema...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2016/08/26/58/1134424/djanur-anggap-arema-tak-istimewa-prL-thumb.jpg)
Djanur Anggap Arema Tak Istimewa
A
A
A
BANDUNG - Pelatih Persib Bandung Djadjang 'Djanur' Nurdjaman menganggap laga kontra Arema Cronus adalah pertandingan biasa. Tidak ada sesuatu yang diistimewakan dari pertemuan kedua tim yang akan bertemu di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (27/8/2016).
Dalam kompetisi, menurutnya lawan yang dihadapi sama saja. Yang membedakan hanya bumbu-bumbu di dalamnya. Misalnya atmosfer penonton dan harapan besar mereka.
"Hal-hal lain yang membuat panas itu terjadi di luar lapangan, terutama harapan kedua pendukung yang jadi bumbu-bumbu dalam sepakbola," kata Djanur di Graha Persib, Kota Bandung, Jumat (26/8/2016).
Ia memandang laga kontra Arema tak perlu disikapi secara berlebihan. Ia justru lebih mempersiapkan timnya secara matang agar bisa meraih poin penuh di kandang.
Baginya, Arema sama seperti klub lain yang datang ke Bandung. Semuanya harus dihadapi dengan semangat tinggi. Sebab Persib tak mau malu di hadapan publiknya sendiri.
"Bagi kami sebagai tuan rumah sudah jadi suatu keharusan untuk memetik tiga angka dan ini selalu akan saya upayakan," tegas Djanur.
Tapi diakuinya ada misi berbeda yang diembannya. Ia ingin Persib mengakhiri catatan minor Persib atas Arema. Sebab berdasarkan catatan, dalam empat laga terakhir misalnya, Persib selalu kalah oleh Arema.
"Kami akan berusaha menebus kekalahan-kekalahan itu. Mudah-mudahan bisa terpenuhi," ucap Djanur.
Soal kekuatan Arema saat ini, ia menganggap mereka sebagai tim kuat meski tidak diperkuat beberapa pemain seperti Dendi Santoso, Hendro Siswanto, dan Srdan Lopicic.
Sebab mereka punya modal komposisi pemain yang merata di semua lini. Selain itu, secara tim Arema adalah tim matang dalam tiga tahun terakhir meski kini dihuni beberapa pemain baru. Hadirnya pemain baru justru membuat mereka semakin kuat dan harus diwaspadai Persib.
Dalam kompetisi, menurutnya lawan yang dihadapi sama saja. Yang membedakan hanya bumbu-bumbu di dalamnya. Misalnya atmosfer penonton dan harapan besar mereka.
"Hal-hal lain yang membuat panas itu terjadi di luar lapangan, terutama harapan kedua pendukung yang jadi bumbu-bumbu dalam sepakbola," kata Djanur di Graha Persib, Kota Bandung, Jumat (26/8/2016).
Ia memandang laga kontra Arema tak perlu disikapi secara berlebihan. Ia justru lebih mempersiapkan timnya secara matang agar bisa meraih poin penuh di kandang.
Baginya, Arema sama seperti klub lain yang datang ke Bandung. Semuanya harus dihadapi dengan semangat tinggi. Sebab Persib tak mau malu di hadapan publiknya sendiri.
"Bagi kami sebagai tuan rumah sudah jadi suatu keharusan untuk memetik tiga angka dan ini selalu akan saya upayakan," tegas Djanur.
Tapi diakuinya ada misi berbeda yang diembannya. Ia ingin Persib mengakhiri catatan minor Persib atas Arema. Sebab berdasarkan catatan, dalam empat laga terakhir misalnya, Persib selalu kalah oleh Arema.
"Kami akan berusaha menebus kekalahan-kekalahan itu. Mudah-mudahan bisa terpenuhi," ucap Djanur.
Soal kekuatan Arema saat ini, ia menganggap mereka sebagai tim kuat meski tidak diperkuat beberapa pemain seperti Dendi Santoso, Hendro Siswanto, dan Srdan Lopicic.
Sebab mereka punya modal komposisi pemain yang merata di semua lini. Selain itu, secara tim Arema adalah tim matang dalam tiga tahun terakhir meski kini dihuni beberapa pemain baru. Hadirnya pemain baru justru membuat mereka semakin kuat dan harus diwaspadai Persib.
(bbk)