Bukan Valentino Rossi dan Marc Marquez Yang Ditakuti Cal Crutchlow. Lalu Siapa?
A
A
A
SILVERSTONE - Cal Crutchlow menyebut Valentino Rossi dan Marc Marquez bukan rival yang ditakutinya saat melakoni GP Inggris. Wakil LCR Honda itu mengklaim yang bisa menjegal langkahnya hanyalah duo Ducati.
Crutchlow punya beban sangat berat saat race, Minggu (4/9/2016). Sebagai pembalap tuan rumah, dia berkewajiban jadi yang tercepat di sirkuit Silverstone. Maklum, dia baru saja mencetak sejarah sebagai pembalap Inggris pertama yang meraih pole position di kandang selama 39 tahun terakhir.
Terlebih, saat GP Republik Ceko, 21 Agustus lalu, Crutchlow berhasil meraih kemenangan pertamanya selama berkarir di MotoGP. Dia diharapkan dapat meraih angka penuh untuk kedua kalinya secara beruntun.
Untungnya, satu modal penting sudah dikantungi Crutchlow, yakni status pole sitter. Selain itu, tunggangan rider berusia 30 tahun tersebut sudah dilengkapi sassis baru. Pemasangan sassis itu membuatnya bisa melaju sangat cepat.
“Itu benar. Saya telah diberikan sasis baru. HCR dan Honda ingin saya mengevaluasinya. Itu sudah saya lakukan. Kami telah mengujinya saat kualifikasi. Saya tidak tahu keputusan final saat balapan nanti. Tapi, perkembangannya cukup bagus. Mungkin kami akan memakainya saat balapan nanti,” jelas Crutchlow, dikutip crash.
Tapi, ketika ditanya peluangnya jadi penenang, Crutchlow tidak berani sesumbar. Dia malah lebih mengkhawatirkan rival kuat lainnya, khususnya Ducati. Meski dua wakilnya, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso, akan balapan di dari grid delapan dan 10, Crutchlow merasa Ducati bisa saja membuat kejutan.
Crutchlow mengaku yang paling dicemaskannya bukanlah Rossi yang notabene kampiun GP Inggris musim lalu. Walau rider asal Italia itu akan balapan dibelakangnya, Crutchlow melihat The Doctor masih punya masalah yang sepertinya sulit terpecahkan.
“Saya merasa kami mungkin saja akan diasapi Ducati saat balapan nanti. Saya berkata jujur. Kenyataannya mereka sangat cepat. Marc Marquez dan Maverick Vinales bisa melaju cukup stabil. Valentino Rossi juga bisa membahayakan. Tapi, Ducati bakal melaju dengan sangat cepat,” pungkas Crutchlow.
Crutchlow punya beban sangat berat saat race, Minggu (4/9/2016). Sebagai pembalap tuan rumah, dia berkewajiban jadi yang tercepat di sirkuit Silverstone. Maklum, dia baru saja mencetak sejarah sebagai pembalap Inggris pertama yang meraih pole position di kandang selama 39 tahun terakhir.
Terlebih, saat GP Republik Ceko, 21 Agustus lalu, Crutchlow berhasil meraih kemenangan pertamanya selama berkarir di MotoGP. Dia diharapkan dapat meraih angka penuh untuk kedua kalinya secara beruntun.
Untungnya, satu modal penting sudah dikantungi Crutchlow, yakni status pole sitter. Selain itu, tunggangan rider berusia 30 tahun tersebut sudah dilengkapi sassis baru. Pemasangan sassis itu membuatnya bisa melaju sangat cepat.
“Itu benar. Saya telah diberikan sasis baru. HCR dan Honda ingin saya mengevaluasinya. Itu sudah saya lakukan. Kami telah mengujinya saat kualifikasi. Saya tidak tahu keputusan final saat balapan nanti. Tapi, perkembangannya cukup bagus. Mungkin kami akan memakainya saat balapan nanti,” jelas Crutchlow, dikutip crash.
Tapi, ketika ditanya peluangnya jadi penenang, Crutchlow tidak berani sesumbar. Dia malah lebih mengkhawatirkan rival kuat lainnya, khususnya Ducati. Meski dua wakilnya, Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso, akan balapan di dari grid delapan dan 10, Crutchlow merasa Ducati bisa saja membuat kejutan.
Crutchlow mengaku yang paling dicemaskannya bukanlah Rossi yang notabene kampiun GP Inggris musim lalu. Walau rider asal Italia itu akan balapan dibelakangnya, Crutchlow melihat The Doctor masih punya masalah yang sepertinya sulit terpecahkan.
“Saya merasa kami mungkin saja akan diasapi Ducati saat balapan nanti. Saya berkata jujur. Kenyataannya mereka sangat cepat. Marc Marquez dan Maverick Vinales bisa melaju cukup stabil. Valentino Rossi juga bisa membahayakan. Tapi, Ducati bakal melaju dengan sangat cepat,” pungkas Crutchlow.
(mir)