Rekam Jejak Perseteruan Ibrahimovic vs Guardiola

Kamis, 08 September 2016 - 16:59 WIB
Rekam Jejak Perseteruan Ibrahimovic vs Guardiola
Rekam Jejak Perseteruan Ibrahimovic vs Guardiola
A A A
MANCHESTER - Derby Manchester yang berlangsung akhir pekan nanti bukan hanya jadi ajang duel dua pelatih jenius, Jose Mourinho dan Pep Guardiola. Zlatan Ibrahimovic yang kini jadi panji The Red Devils, masih membawa misi siap membuktikan diri kepada pelatih asal Spanyol.

United akan menjamu City di Old Trafford dalam pekan keempat Liga Inggris, Sabtu (10/9/2016). Terlepas dari rivalitas Mourinho dan Guardiola di bangku pelatih, sebenarnya ada sosok lain yang membawa misi 'balas dendam'.

Adalah Ibrahimovic yang masih terus mengumpat soal Guardiola. Hal tersebut pertama kali tertuang dalam otobiografinya, I Am Zlatan (2014), yang menyindir gaya kepelatihan Guardiola sewaktu bekerja sama di Barcelona. Dalam bukunya, Ibrahimovic mengaku beradu argumen dengan manajer asal Spanyol di ruang ganti setelah Barcelona didepak Inter Milan asuhan Mourinho di semifinal Liga Champions 2010.

Dalam bukunya pula, terkuak Ibrahimovic tidak suka dengan sikap Guardiola menganakemaskan Lionel Messi. Meski ketika itu Ibra dibeli mahal seharga 59 juta pounds dari Inter Milan plus barter Samuel Eto'o, karier pemain Swedia nyatanya tak cemerlang layaknya di berbagai klub lainnya. Cuma mencetak 11 gol dari 14 pertandingan di Liga, nasib pemain bertubuh jangkung berakhir dengan status peminjaman ke AC Milan semusim berselang.

Lima tahun setelahnya, ajang balas dendam Ibra ke Guardiola bakal terwujud di Liga Inggris. Pertemuan pertama Ibra dengan mantan bosnya akan terjadi akhir pekan ini di Old Trafford.

Beberapa waktu lalu, sindiran pertama Ibra sudah dilayangkan lewat instragramnya, @iamzlatanibrahimovic, yang mengejek kedatangan Claudio Bravo ke Etihad Stadium. Kiper Barcelona didatangkan Guardiola sebagai rekrutan terakhir di musim panas ini. Terlepas dari rivalitas yang mulai memanas, berikut rekam jejak perseteruan Ibra dan Guardiola yang dirangkum dari Sky Sports.

Ibrahimovic ke Guardiola
1Guardiola mulai bicara filsafatnya. Saya hampir tidak mendengarkan. Mengapa? Sangat mengesankan mendengar omong kosong soal darah, keringat, air mata dan hal semacamnya.
2Guardiola menatap saya dan saya sangat kesal. Saya pikir ada musuh saya sedang menggaruk kepalanya yang botak. Saya berteriak 'Kau tak punya buah zakar dan lebih buruk dari itu saya menambahkan Anda bisa pergi ke neraka. Saya benar-benar kesal dan anda mungkin berharap Guardiola mengatakan sesuatu, tapi ternyata dia cuma pengecut bertulang.
3Jose Mourinho adalah kebalikan Guardiola. Jika Mou bisa mencerahkan ruang ganti, Guardiola justru membuatnya gelap. Saya pikir, Guardiola sekarang sedang mengukur dirinya dengan Mourinho.
4Ketika anda membeli saya, anda membeli Ferrari. Jika anda mengendarai Ferrari, anda melaju di jalan tol dan memacu gas sekencang mungkin. Guardiola mengisinya dengan diesel dan membawanya ke desa. Dia seharusnya membeli Fiat.
5Di Barcelona, pemain dilarang membawa mobil sport ke latihan. Saya anggap ini aneh sebab bukan urusan siapapun soal apa yang saya kendarai. Pada April, sebelum bertanding melawan Almeria, saya mengendarai Ferrari Enzo saya untuk bekerja.
6Sekarang masih sama, ketika saya tidak bekerja dengannya), sebab saya tidak punya jawaban tentang apa yang terjadi. Tapi apa yang saya pikirkan soalnya adalah bukan hal personal dan itu tidak berarti dia pelatih yang buruk. Sebab jika saya bisa memilih, saya akan katakan dia adalah pelatih terbaik di dunia.
7Sebagai pelatih, dia pelatih yang fantastis. Sebagai personal, saya tidak bisa katakan, ada sesuatu hal. Dia bukan manusia, tidak ada lagi yang bisa saya katakan.

Guardiola ke Ibrahimovic

Meski sempat menyanjung kedatangan Ibra sebagai salah satu striker terbaik dunia, Guardiola tak bisa membantah hubungannya retak dengan sang pemain. Dalam beberapa kesempatan, ia menyebut minim komunikasi jadi salah satu penyebabnya.
1Jika Ibra dan saya bicara cuma dua kali dalam enam bulan, itu bisa jadi alasannya. Tapi itu bagus untuk klub dan saya tidak ingin membahasnya.
2Merupakan kehormatan bisa melatih Zlatan. Saya banyak belajar darinya. Dia bermain di level tertinggi dalam delapan hingga 10 tahun terakhir, ketika saya baru dua tahun melatih.
3Sebagai pelatih, sangat mudah bisa melatih bersama pemain yang terus punya jam pertandingan. Tapi, itu tidak mungkin bagi kami. Pemain bisa membuat perbedaan dan ketika mereka merasa baik, mereka bisa bermain lebih baik. Banyak kasus di mana pemain yang bekerja dengan saya berbicara miring. Saya kira saya sudah bekerja dengan baik.
4Ibra adalah pemain penting bagi kami. Dia banyak membantu dan enam bulan pertamanya di Barcelona sangat luar biasa. Dia jadi bagian liga pertama yang kami menangi. Jika saya bertemu dengannya lagi, saya akan katakan saya tidak punya masalah dengannya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6207 seconds (0.1#10.140)