Telan 4 Kalah Beruntun, Pelatih Valencia Tersudut, Mario Kempes Terlecut

Senin, 19 September 2016 - 18:57 WIB
Telan 4 Kalah Beruntun, Pelatih Valencia Tersudut, Mario Kempes Terlecut
Telan 4 Kalah Beruntun, Pelatih Valencia Tersudut, Mario Kempes Terlecut
A A A
VALENCIA - Tadinya fans Valencia berharap gol cepat Alvaro Medran ke gawang Athletic Bilbao, bisa mengakhiri tiga kekalahan beruntun timnya pada tiga laga awal La Liga 2016/17. Namun brace dari Aritz Aduriz pada menit ke-24 dan 41 membuat keadaan jadi berbalik.

Los Murcielagos (julukan Valencia) akhirnya terkapar 1-2 dari tuan rumah Bilbao di Estadio San Mames pada lanjutan jornada keempat La Liga 2016/17, Minggu (18/9) malam WIB. Itu merupakan kekalahan beruntun keempat dari empat laga awal musim ini sekaligus mengantar tim besutan entrenador Pako Ayestaran ke peringkat buncit klasemen sementara.

Los Che (julukan lain Valencia) dan tentunya Ayestaran kini berada dalam posisi tersudut. Media massa Spanyol mengatakan, laga Kamis (22/9) malam waktu setempat atau Jumat (23/9) dini hari WIB, yakni ketika Munir El Haddadi dan kawan-kawan menjamu Deportivo Alaves di Estadio Mestalla. Bakal jadi hari penghakiman bagi Ayestaran.

Deportivo Alaves sendiri bukan tim kacangan pada awal musim ini. Sebelum menjamu Deportivo La Coruna pada Senin (19/9) malam waktu setempat atau Selasa (20/9) dini hari WIB. Tim asuhan Mauricio Pellegrino tersebut belum pernah kalah dari tiga laga (1 menang, 2 imbang).

Nah kalau Valencia kembali kalah, apalagi kali ini di kandang sendiri. Maka Ayestaran harus siap-siap angkat koper dari Estadio Mestalla. Perlu diketahui pada 1997/98, tim Kelelawar (julukan lain Valencia) memecat Jorge Valdano setelah menelan tiga kekalahan beruntun.

Meski begitu, nasib berbeda dialami Hector Cuper. Pelatih asal Argentina itu masih diberi kesempatan oleh manajemen Los Che usai menderita empat kekalahan beruntun pada 1999/2000.

Ini memang jadi harapan buat Ayestaran, walau Cuper membuktikan dukungan penuh dari manajemen klub dengan hasil bagus di kompetisi antar klub Eropa plus finis ketiga di La Liga. Sebuah hasil keajaiban yang juga dibutuhkan Ayestaran.

Namun kalau benar Ayestaran dipecat, maka Mario Kempes siap jadi penggantinya. Perlu diketahui kalau nama terakhir pernah bermain sekaligus jadi pelatih di Indonesia bersama klub Pelita Jaya.

Mengapa Kempes? Karena kini, pahlawan Timnas Argentina kala merebut Piala Dunia 1978 tersebut bertugas sebagai duta besar Valencia.

“Menanggapi mereka yang meminta saya menjadi pelatih Valencia, saya akan melakukannya dengan segala keinginan sepanjang mereka (klub) meminta saya,” tutur Kempes di akun twitter miliknya.

“Adalah sangat mengkhawatirkan dengan apa yang terjadi pada Valencia saat ini seakan tanpa ide. Dan apa yang kita lihat sebagai sepak bola impoten,” imbuh pria 62 tahun tersebut.

Akan tetapi bicara laga kontra Deportivo Alaves pada Kamis nanti. Bolehkan kita berasumsi jika pelatih tim tamu punya kans menolong tuan rumah? Karena perlu diketahui kalau Pellegrino merupakan salah satu pemain legendaris di Valencia. Pria 193 cm yang semasa bermain berposisi sebagai bek sentral itu, pernah mengabdi di Estadio Mestalla periode 1999-2005.

Pellegrino jadi legenda di Valencia bersama pasangannya sekaligus kompatriotnya, Roberto Ayala. Ikut membantu Los Che meraih dua gelar La Liga dan Piala UEFA 2003/04. Plus mengantar tim Kelelawar jadi dua kali finalis Liga Champions, walau pada salah satunya Pellegrino gagal melakoni eksekusi dalam drama adu penalti ke gawang Bayern Muenchen.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1075 seconds (0.1#10.140)