PM Spanyol Bahas Kemungkinan Pertandingan Liga Spanyol dengan Kehadiran Penonton

Senin, 08 Juni 2020 - 15:06 WIB
loading...
PM Spanyol Bahas Kemungkinan...
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengaku sedang berupaya menemukan solusi terkait penerapan protokol kesehatan buat penggemar sepak bola yang ingin menyaksikan pertandingan Liga Spanyol / Foto: Tribuna
A A A
MADRID - Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengaku sedang berupaya menemukan solusi terkait penerapan protokol kesehatan buat penggemar sepak bola yang ingin menyaksikan pertandingan Liga Spanyol . Menurutnya, diskusi mengenai hal ini sedang dibahas bersama presiden komunitas otonom Spanyol.

Sanchez sebelumnya mengindikasikan tidak akan ada pengecualian selama Spanyol menerapkan kebijakan tertutup untuk sepak bola. Langkah logis pertama menuju kerumunan dengan kembali ke pertandingan Liga Spanyol, bisa dilakukan dengan mengurangi jumlah penggemar yang diizinkan masuk ke stadion. (Baca juga: Jose Mourinho Diingatkan Jangan Paksa Harry Kane Bertempur )

Ini untuk memungkinkan jarak sosial dan risiko penularan virus corona. Namun, Sanchez memberikan sedikit tentang diskusi yang telah terjadi. "Masalah kursi di stadion sepak bola dan bola basket telah muncul di Konferensi Presiden," tegas Sanchez dikutip dari BeIN Sports, Senin (8/6/2020).

"Kementerian Kesehatan, dengan Dewan Olahraga Tinggi dan juga dengan liga serta federasi, bekerja untuk melihat apakah kita bisa memberikan jawaban bersama."

Sanchez menekankan seharusnya tidak ada resolusi terpisah untuk komunitas individu. Maksudnya, itu akan adil jika tidak ada perbedaan dan tidak ada penggemar di stadion di satu tempat dan tidak di tempat lain. (Baca juga: Setien Tak Khawatirkan Kondisi Lionel Messi )

"Badan kesehatan masyarakat berbasis di komunitas otonom, tetapi kami tidak akan menyerah untuk memberikan tanggapan yang homogen, bahwa itu legal dari sudut pandang intelektual, untuk semua penggemar dan tim sepak bola dan bola basket."

Sekadar informasi, Spanyol telah menjadi salah satu negara yang paling terpukul di Eropa setelah pandemi virus corona menginfeksi Negeri Matador. Tercatat, lbih dari 27.000 kematian, tetapi langkah-langkah penguncian yang ketat dan pelonggaran pembatasan secara mengejutkan di seluruh wilayah otonom telah membantu menjaga tingkat infeksi dan kematian terkendali dalam beberapa pekan terakhir.
(sha)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1061 seconds (0.1#10.140)