Lagi, Pelatih PBFC Kritik Kepemimpinan Wasit
A
A
A
SAMARINDA - Pelatih Pusamania Borneo FC (PBFC), Dragan Djukanovic kembali melontarkan komentar miring terhadap kinerja wasit di Indonesia Soccer Championship (ISC). Menurutnya, kinerja wasit di Indonesia selalu bermasalah sehingga berpengaruh terhadap kualitas kompetisi nasional.
Pernyataan ini ia sampaikan usai PBFC ditahan imbang 1-1 oleh Madura United FC, Jumat (30/9/2016) malam. Dragan kecewa sebab wasit tidak jeli melihat sejumlah peristiwa yang merugikan anak didiknya.
"Saya puas dengan penampilan tim Pusamania Borneo FC karena pemain saya mampu memainkan sepak bola modern dan pantas mendapatkan posisi yang lebih baik di klasemen. Tetapi saya sangat menyayangkan setiap kali berbicara kepada kalian (di ruang konferensi pers) selalu membicarakan tentang kualitas wasit," ungkap Dragan yang dikutip dari situs klub.
"Ini masalah yang nyata. Wasit kali ini kembali mengambil keputusan-keputusan yang menurut saya salah. Kita seharusnya mendapatkan penalti saat Terens Puhiri dilanggar dan kiper mereka seharusnya mendapatkan kartu merah karena memegang bola di luar kotak penalti. Ini adalah peraturan dasar dimanapun ketika kiper memegang bola di luar kotak penalti, wasit harus memberikannya kartu merah bukannya kartu kuning. Itu bukan peraturanku, itu peraturan FIFA," ucap pelatih berlisensi UEFA Pro itu.
Ini bukan kali pertama Dragan mengkritik kinerja wasit Indonesia. Dalam sejumlah laga, baik saat PBFC kalah, imbang atau menang, ia kerap melontarkan penilaian negatif untuk pengadil pertandingan.
Dalam laga kontra MU, PBFC yang bertindak sebagai tuan rumah sempat unggul lebih dulu lewat gol Flavio Beck Junior di menit 35. Namun MU dapat menyamakan kedudukan pada menit 58. Skor berubah 1-1 usai Pablo Rodrigues Aracil menyarangkan bola ke gawang Dian Agus Prasetyo. (Baca juga: MU Tertahan di Kandang PBFC)
"Semua pemain sangat kecewa dengan hasil pertandingan hari ini. Kami sebenarnya menguasai pertandingan tetapi karena kelengahan sesaat lawan bisa menyamakan kedudukan," ucap kapten tim, Ponaryo Astaman.
"Tim juga sudah berusaha sekuat tenaga untuk mencetak gol lagi di sisa waktu yang ada. Tetapi hasilnya belum seperti yang kita harapkan. Sangat disayangkan karena target awal adalah mencapai kemenangan," tambahnya.
Dengan hasil ini, PBFC untuk sementara berdiri di posisi tujuh klasemen ISC. Kubu Pesut Etam memiliki 30 poin, tertinggal 11 angka dari MU yang nyaman di posisi tertinggi.
Pernyataan ini ia sampaikan usai PBFC ditahan imbang 1-1 oleh Madura United FC, Jumat (30/9/2016) malam. Dragan kecewa sebab wasit tidak jeli melihat sejumlah peristiwa yang merugikan anak didiknya.
"Saya puas dengan penampilan tim Pusamania Borneo FC karena pemain saya mampu memainkan sepak bola modern dan pantas mendapatkan posisi yang lebih baik di klasemen. Tetapi saya sangat menyayangkan setiap kali berbicara kepada kalian (di ruang konferensi pers) selalu membicarakan tentang kualitas wasit," ungkap Dragan yang dikutip dari situs klub.
"Ini masalah yang nyata. Wasit kali ini kembali mengambil keputusan-keputusan yang menurut saya salah. Kita seharusnya mendapatkan penalti saat Terens Puhiri dilanggar dan kiper mereka seharusnya mendapatkan kartu merah karena memegang bola di luar kotak penalti. Ini adalah peraturan dasar dimanapun ketika kiper memegang bola di luar kotak penalti, wasit harus memberikannya kartu merah bukannya kartu kuning. Itu bukan peraturanku, itu peraturan FIFA," ucap pelatih berlisensi UEFA Pro itu.
Ini bukan kali pertama Dragan mengkritik kinerja wasit Indonesia. Dalam sejumlah laga, baik saat PBFC kalah, imbang atau menang, ia kerap melontarkan penilaian negatif untuk pengadil pertandingan.
Dalam laga kontra MU, PBFC yang bertindak sebagai tuan rumah sempat unggul lebih dulu lewat gol Flavio Beck Junior di menit 35. Namun MU dapat menyamakan kedudukan pada menit 58. Skor berubah 1-1 usai Pablo Rodrigues Aracil menyarangkan bola ke gawang Dian Agus Prasetyo. (Baca juga: MU Tertahan di Kandang PBFC)
"Semua pemain sangat kecewa dengan hasil pertandingan hari ini. Kami sebenarnya menguasai pertandingan tetapi karena kelengahan sesaat lawan bisa menyamakan kedudukan," ucap kapten tim, Ponaryo Astaman.
"Tim juga sudah berusaha sekuat tenaga untuk mencetak gol lagi di sisa waktu yang ada. Tetapi hasilnya belum seperti yang kita harapkan. Sangat disayangkan karena target awal adalah mencapai kemenangan," tambahnya.
Dengan hasil ini, PBFC untuk sementara berdiri di posisi tujuh klasemen ISC. Kubu Pesut Etam memiliki 30 poin, tertinggal 11 angka dari MU yang nyaman di posisi tertinggi.
(bep)