'Ada yang Dendam kepada Tyson Fury'

Selasa, 04 Oktober 2016 - 11:53 WIB
Ada yang Dendam kepada...
'Ada yang Dendam kepada Tyson Fury'
A A A
MANCHESTER - Peter Fury buka suara menanggapi kasus yang menimpa keponakanannya, Tyson Fury. Petinju Inggris yang sedang dililit skandal narkoba itu diklaim sedang butuh pertolongan.

Tyson sedang tersandung skandal penggunaan narkoba setelah Asosiasi Relawan Anti-Doping (VADA) melaporkan urine petinju berusia 28 tahun mengandung benzoylecgonine saat diuji 22 September lalu. (Baca Juga: Positif Kokain, Tyson Fury Dipastikan Batal Tarung Ulang)

Kabar itu cuma selang sepekan setelah ia mengumumkan membatalkan rematch kontra Wladimir Klitschko yang sejatinya digelar 29 Oktober 2016. Sebelumnya Tyson membatalkan pertarungan ulangnya lantaran kondisinya tidak fit akibat cedera pergelangan kaki.

Akhirnya pada Selasa (4/10/2016), Tyson sempat berceloteh bakal pensiun dari tinju. Namun tiga jam kemudian, ia meralatnya sambil bercanda sekaligus memberi pernyataan bakal bangkit dari keterpurukannya. (Baca Juga: Dihantam Skandal Narkoba, Tyson Pensiun Tiga Jam)

Peter menjelaskan, kasus narkoba seolah jadi puncak kebencian publik kepada Tyson. Paman sekaligus pelatihnya mengungkapkan, ada pihak yang tidak senang setelah petarung berjuluk Gypsy King menyandang status raja tinju kelas berat tak terkalahkan.

"Saya pikir itu adalah puncak dari semuanya. Ketika ia menangkan gelar juara dunia, ia berkata kepadaku soal bagaimana ia diperlakukan: Saya datang kembali dari kapal, mengambil kertas, saya harap bisa segera merayakannya. Lalu kampanye kebencian pun dimulai," ucap Peter saat diwawancara ITV seperti dilansir Irish news, Selasa (4/10/2016).

"Dia banyak mengeluh soal itu tetapi juga mengaku harus menerimanya. Ia mengatakan sudah menangkan gelar juara dunia dan ini adalah bagaimana saya diperlakukan. Ada yang dendam terhadap saya karena saya sudah menang,"

"Pada banyak kesempatan dia selalu bertanya untuk apa hal itu? Apakah karena jika saya tidak diakui atas apa yang saya raih dari sebuah pekerjaan, mengapa saya yang diganggu?

"Jadi saya pikir itu menciptakan banyak hal negatif dalam dirinya sebagai pribadi. Itu karena kurangnya rasa hormat kepada dia dalam skala global. Itu jelas memiliki efek,"

"Saya pikir, perburuan terhadap dirinya dengan tuduhan belakangan ini makin menyudutkannya. Dia sempat mengatakan jika ini dunia tinju, saya tidak menginginkannya," ungkap Peter.

Peter menegaskan, Tyson sejatinya membutuhkan bantuan. Pasalnya, biar bagaimana pun petinju yang belum terkalahkan dari 25 pertarungan merupakan talenta berbakat di cabang olahrga adu jotos.

"Ada banyak hal yang mesti dijelaskan. Ini sangat mengecewakan bagi saya sebab kami punya bakat luar biasa di sini dan dia telah dijatuhkan ke bawah. Padahal dia hampir berada di titik puncaknya,"

"Dia mencari bantuan, meski pada dasarnya tidak ada artinya. Dia selalu berada di titik terendah. Saya pikir dia selalu naik dan turun di masa lalu, lumayan stabil, selalu begitu, tetapi tidak pernah seperti ini. Dia cuma melihat perburuan gelar dan mengapa mesti repot-repot?

"Setiap orang perlu melihat cermin apa yang mereka sudah lakukan. Mereka melakukan banyak kerusakan padanya. Dia manusia yang baik. Tyson tidak peduli apa yang orang katakan. Dia seorang pria untuk semua orang dan ini yang mesti diperlakukan. Kadang-kadang ia mungkin tidak dapat diganggu ketika bangun pagi. Dia berada di titik terendah saat ini," pungkasnya.
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1820 seconds (0.1#10.140)