Lembaga Anti-doping AS Kebakaran Jenggot Hadapi Hacker Rusia
Lembaga Anti-doping AS Kebakaran Jenggot Hadapi Hacker Rusia
A
A
A
NEW YORK - Lembaga anti-doping Amerika Serikat (AS), USADA, kebakaran jenggot menyusul aksi Fancy Bear dalam meretas informasi sensitif milik WADA. Menurut USADA, kelompok peretas tersebut menyebarkan informasi bohong.
Kelompok yang diidentifikasi sebagai peretas asal Rusia tersebut membeberkan sejumlah informasi terkait 'keistimewaan' atlet AS dalam menggunakan obat terlarang. Salah satu yang disebutkan secara gamblang adalah Venus dan Serena Williams.
Kepala eksekutif USADA, Travis Tygart memberi label kelompok Fancy Bear sebagai penipu terkait penyebaran informasi tersebut. Lebih jauh dia mengatakan bahwa Fancy Bear bermaksud menjatuhkan karier atlet AS.
"Mereka (Fancy Bear) adalah penipu, kami yakin bahwa orang akan melihat motif mereka menyebarkan informasi semacam itu. Mereka melakukan kampanye hitam, kotor dan tidak berdasar," kata Travis Tygart.
Sekadar informasi, kelompok peretas Fancy Bear pertama kali merilis temuan ilegal mereka pada 13 September 2016. Selain AS, atlet dari negara seperti Jerman, Inggris, Polandia dan Denmark ikut menjadi 'korban'.
Rusia dituding sebagai aktor di balik peretas Fancy Bear karena negara tersebut mendapat hukuman di ajang olah raga Internasional menyusul temuan pelanggaran penggunaan obat oleh atlet mereka di Olimpiade London 2012 lalu. Bahkan Rusia dilarang tampil di ajang Paralimpiade 2016. (Baca juga: Dalang dan Motif Serangan Fancy Bear Masih Ditelusuri)
Kelompok yang diidentifikasi sebagai peretas asal Rusia tersebut membeberkan sejumlah informasi terkait 'keistimewaan' atlet AS dalam menggunakan obat terlarang. Salah satu yang disebutkan secara gamblang adalah Venus dan Serena Williams.
Kepala eksekutif USADA, Travis Tygart memberi label kelompok Fancy Bear sebagai penipu terkait penyebaran informasi tersebut. Lebih jauh dia mengatakan bahwa Fancy Bear bermaksud menjatuhkan karier atlet AS.
"Mereka (Fancy Bear) adalah penipu, kami yakin bahwa orang akan melihat motif mereka menyebarkan informasi semacam itu. Mereka melakukan kampanye hitam, kotor dan tidak berdasar," kata Travis Tygart.
Sekadar informasi, kelompok peretas Fancy Bear pertama kali merilis temuan ilegal mereka pada 13 September 2016. Selain AS, atlet dari negara seperti Jerman, Inggris, Polandia dan Denmark ikut menjadi 'korban'.
Rusia dituding sebagai aktor di balik peretas Fancy Bear karena negara tersebut mendapat hukuman di ajang olah raga Internasional menyusul temuan pelanggaran penggunaan obat oleh atlet mereka di Olimpiade London 2012 lalu. Bahkan Rusia dilarang tampil di ajang Paralimpiade 2016. (Baca juga: Dalang dan Motif Serangan Fancy Bear Masih Ditelusuri)
(bep)
Explore More