Portugal andalkan kolektivitas redam Tiki Taka Spanyol

Rabu, 27 Juni 2012 - 15:54 WIB
Portugal andalkan kolektivitas redam Tiki Taka Spanyol
Portugal andalkan kolektivitas redam Tiki Taka Spanyol
A A A
Sindonews.com - Pelatih Portugal Paulo Bento menekankan pada anak asuhnya untuk ulet, tangguh, sabar dan pantang menyerah jelang semifinal Piala Eropa 2012 melawan Spanyol, dini hari nanti. Bento sendiri telah merubah Portugal menjadi tim yang bermain sangat efektif dengan mengandalkan serangan balik yang cepat. Hal tersebut terbukti sepanjang babak penyisihan grup hingga perempat final.

Dengan penampilan menawan yang ditunjukkan Cristiano Ronaldo, publik tentu berharap Seleccao das Quinnas, julukan bagi Portugal mampu mengalahkan Spanyol agar dapat melaju ke partai puncak turnamen bergengsi tersebut untuk kedua kalinya dalam sejarah. Namun, Bento bukanlah pelatih yang hanya mengandalkan kehebatan seorang pemain. Pelatih berusia 43 tahun tersebut lebih mementingkan kolektivitas tim.

“Saya tidak suka membicarakan tentang seorang pemain setelah pertandingan. Saya selalu menganalisis kinerja tim secara keseluruhan,” kata Bento, dilansir Supersport.com.

Terkait cedera yang menimpa penyerang Helder Postiga hal tersebut tidak membuat pusing Bento. Dia percaya pemain lain mampu menggantikannya. “Kami telah sampai di sini (semifinal). Kami bekerja keras untuk sampai ke sini. Kami berharap para pemain yang cedera dapat segera pulih agar kami dapat menurunkan skuad terbaik saat melawan Spanyol,” ungkap Bento.

Pelatih kelahiran Lisabon, Portugal, tersebut sangat percaya dengan kualitas timnya secara keseluruhan. “Saya tidak pernah merasa khawatir karena tim ini dihuni para pemain berkualitas yang telah menunjukkan kerja keras yang luar biasa. Saya percaya dengan 23 pemain yang ada, kami akan menunjukkan kemampuan kami di semifinal,” tutur Bento.

Bento tentu ingin menghapus memori kelam ketika masih menjadi pemain. Pada semifinal Piala Eropa 2000, mantan pelatih Benfica tersebut dilarang tampil enam bulan setelah berselisih dengan wasit. Imbasnya, Portugal takluk 0-1 dari Prancis.

Dua belas tahun kemudian Bento mempunyai kesempatan membayar kesalahannya dengan merebut Piala Eropa 2012. Dia bertekad menjadi pelatih pertama yang mampu memberikan gelar bergengsi bagi Portugal. Sementara itu, bek Joao Pereira mengatakan timnya akan menjadi diri sendiri dan tampil menyerang saat berhadapan dengan Spanyol.

“Kami harus tetap bersatu sebagai sebuah tim. Kami sudah sampai di semifinal. Kami hanya perlu menjadi diri sendiri dan tidak mengubah cara bermain kami hanya karena berhadapan dengan Spanyol. Kami akan bermain seperti biasanya dan mencoba tampil menyerang,” papar Pereira dilansir The Sun.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9019 seconds (0.1#10.140)