Bisa Kalahkan Klitschko, Joshua Bakal Jadi Juara Dunia Satu Dekade
A
A
A
LONDON - Tantangan besar dihadapi Anthony Joshua. Namun jika ia berhasil mengalahkan Wladimir Klitschko, sangat mungkin ia akan menjadi juara dunia kelas berat selama satu dekade.
Pertarungan kedua petinju memang digadang sebagai duel akbar tahun ini. Sayangnya, Joshua yang menggantikan posisi Tyson Fury setelah dinyatakan positif menggunakan kokain gagal menunjukkan aksinya di atas ring. Semua itu terjadi menyusul cedera ringan yang dialami Klitschko saat berlatih. (Baca juga : Pertarungan Joshua vs Klitschko Akhirnya Gagal Total)
Terlepas dari tertundanya pertarungan tersebut, mantan juara dunia kelas berat George Foreman menilai jika Joshua punya kesempatan besar menyabet lebih banyak sabuk. Saat ini menyandang gelar sabuk IBF. Dan pertarungan Klitschko nanti akan memperebutkan gelar WBO dan WBC yang sebelumnya disandang Tyson.
Di mata Foreman, petinju asal Inggris itu mempunyai modal dan mempunyai kesamaan dalam meniti karier di dunia tinju. "Kami berdua merupakan juara olimpiade, sehingga kami punya kesamaan. Dia juga punya nyali menghadapi semua lawan," ujar Foreman seperti dikutip Standard, Selasa (1/11/2016).
"Ketika Joshua melawan Klitschko itu akan menjadi pertarungan terbesar tinju dalam satu dekade. Dunia sangat menantikannya. Tidak banyak partai tinju yang tidak berujung pada kepentingan," sambung Foreman.
Dalam catatan pertarungan, Joshua belum merasakan kekalahan dari 17 aksinya. Bahkan semuanya diraihnya dengan kemenangan KO. Inilah yang jadi dasar Foreman jika petinju berusia 27 tahun tersebut punya peluang memegang label juara dunia dalam 10 tahun ke depan dengan syarat mampu mengalahkan Klitschko.
"Saya menyaksikan aksinya dan tipenya bisa bergaya kalem, tapi tiba-tiba menyerang. Dia mempunyai sikap yang baik. Suatu paket yang bagus dalam kepribadiannya," terang Foreman.
Sayangnya keinginan Joshua dan publik ingin menyaksikan siapa juara kelas berat sejati urung terjadi. Sebagai gantinya, Joshua diplot bertemu dengan Eric Molina. (Baca juga : Anthony Joshua Hadapi Molina 10 Desember 2016?)
Pertarungan kedua petinju memang digadang sebagai duel akbar tahun ini. Sayangnya, Joshua yang menggantikan posisi Tyson Fury setelah dinyatakan positif menggunakan kokain gagal menunjukkan aksinya di atas ring. Semua itu terjadi menyusul cedera ringan yang dialami Klitschko saat berlatih. (Baca juga : Pertarungan Joshua vs Klitschko Akhirnya Gagal Total)
Terlepas dari tertundanya pertarungan tersebut, mantan juara dunia kelas berat George Foreman menilai jika Joshua punya kesempatan besar menyabet lebih banyak sabuk. Saat ini menyandang gelar sabuk IBF. Dan pertarungan Klitschko nanti akan memperebutkan gelar WBO dan WBC yang sebelumnya disandang Tyson.
Di mata Foreman, petinju asal Inggris itu mempunyai modal dan mempunyai kesamaan dalam meniti karier di dunia tinju. "Kami berdua merupakan juara olimpiade, sehingga kami punya kesamaan. Dia juga punya nyali menghadapi semua lawan," ujar Foreman seperti dikutip Standard, Selasa (1/11/2016).
"Ketika Joshua melawan Klitschko itu akan menjadi pertarungan terbesar tinju dalam satu dekade. Dunia sangat menantikannya. Tidak banyak partai tinju yang tidak berujung pada kepentingan," sambung Foreman.
Dalam catatan pertarungan, Joshua belum merasakan kekalahan dari 17 aksinya. Bahkan semuanya diraihnya dengan kemenangan KO. Inilah yang jadi dasar Foreman jika petinju berusia 27 tahun tersebut punya peluang memegang label juara dunia dalam 10 tahun ke depan dengan syarat mampu mengalahkan Klitschko.
"Saya menyaksikan aksinya dan tipenya bisa bergaya kalem, tapi tiba-tiba menyerang. Dia mempunyai sikap yang baik. Suatu paket yang bagus dalam kepribadiannya," terang Foreman.
Sayangnya keinginan Joshua dan publik ingin menyaksikan siapa juara kelas berat sejati urung terjadi. Sebagai gantinya, Joshua diplot bertemu dengan Eric Molina. (Baca juga : Anthony Joshua Hadapi Molina 10 Desember 2016?)
(bbk)