Claudio Ranieri Tantang Leicester City Ukir Sejarah
Claudio Ranieri Tantang Leicester City Ukir Sejarah
A
A
A
KOBENHAVN - Claudio Ranieri menantang seluruh pemain Leicester City untuk menulis sejarah baru di Liga Champions. The Tinkerman mengajak The Foxes untuk mengalahkan FC Copenhagen.
Leicester boleh saja terseok-seok di Liga Primer dan kemungkinan besar bakal kehilangan takhtanya. Uniknya kiprah Pasukan Rubah di Liga Champions justru bertolak belakang, yakni terus menang.
Pada debutnya di kompetisi Eropa, Jamie Vardy dkk berhasil menyapu bersih tiga laga awal penyisihan Grup G. Mereka bahkan bisa lolos ke babak gugur jika mampu meraih angka penuh di Telia Parken, Kamis (3/11/2016).
“Kami bisa menulis halaman baru dalam kisah Leicester City. Kami sedikit lagi meraih sesuatu yang spesial. Tapi, Copenhagen tim yang kuat. Sangat penting menjaga konsentrasi karena Copenhagen tim yang terorganisir,” ucap Ranieri, dilansir skysport.
Leicester bisa mencatat torehan hebat jika menaklukan Copenhagen. Itu hampir memastikan mereka jadi juara Grup G meski setelah itu tersisa dua laga lagi. Saat ini, mereka meraup sembilan angka dan unggul enam angka dengan Copenhagen dan Porto.
Sukses atas wakil Denmark itu juga bisa menjaga rekor sempurna Leicester. Itu dapat melahirkan rekor tersendiri. Sejauh ini, cuma dua tim yang terus meraih angka penuh selama penyisihan grup. Tim lainnya adalah Atletico Madrid.
“Saya mengerti mengapa semuanya ingin menang. Tapi, sangat penting bagi kami memastikan semuanya masih dalam kendali. Copenhagen tidak bisa dianggap remeh. Karena itu kami harus menjaga konsentrasi,” tambah Ranieri.
Alasan Ranieri meminta armadanya agar tidak lupa daratan karena tahu betul kekuatan Copenhagen. Tim asuhan Stale Solbakken itu bisa menyulitkan Leicester kala bertandang ke King Power Stadium walau akhirnya kalah 0-1.
Copenhagen juga pernah menahan Porto 1-1 dan melumat utusan Belgia, Club Brugge 4-0. Tim berjuluk Loverne itu makin berbahaya karena akan tampil di depan publik sendiri. Apalagi, mereka perlu angka penuh agar bisa lolos ke fase selanjutnya.
Kendala Leicester bertambah karena akan tampil tanpa kekuatan penuh. Tim tamu tidak bisa menurunkan Islam Slimani akibat cedera pangkal paha. Padahal bomber asal Alzajair itu pernah jadi pahlawan kemenangan saat jumpa Porto.
“Saya pikir Islam Slimani belum siap untuk bermain. Tapi, Ahmed Musa sudah siap. Saya tidak ingin mengambil resiko. Tim medis mengatakan kondisinya sudah membaik. Tapi, saya enggan bertindak gegabah,” pungkas Ranieri.
Perkiraan pemain
FC Copenhagen: 4-4-2
Olsen; Ankersen, Jorgensen, Johansson, Augustinsson; Verbic, Delaney, Kvist, Falk; Santander, Cornelius.
Pelatih: Stale Solbakken
Leicester City: 4-4-2
Schmeichel; Simpson, Morgan, Huth, Fuchs; Mahrez, King, Drinkwater, Albrighton; Musa, Vardy.
Pelatih: Claudio Ranieri
Leicester boleh saja terseok-seok di Liga Primer dan kemungkinan besar bakal kehilangan takhtanya. Uniknya kiprah Pasukan Rubah di Liga Champions justru bertolak belakang, yakni terus menang.
Pada debutnya di kompetisi Eropa, Jamie Vardy dkk berhasil menyapu bersih tiga laga awal penyisihan Grup G. Mereka bahkan bisa lolos ke babak gugur jika mampu meraih angka penuh di Telia Parken, Kamis (3/11/2016).
“Kami bisa menulis halaman baru dalam kisah Leicester City. Kami sedikit lagi meraih sesuatu yang spesial. Tapi, Copenhagen tim yang kuat. Sangat penting menjaga konsentrasi karena Copenhagen tim yang terorganisir,” ucap Ranieri, dilansir skysport.
Leicester bisa mencatat torehan hebat jika menaklukan Copenhagen. Itu hampir memastikan mereka jadi juara Grup G meski setelah itu tersisa dua laga lagi. Saat ini, mereka meraup sembilan angka dan unggul enam angka dengan Copenhagen dan Porto.
Sukses atas wakil Denmark itu juga bisa menjaga rekor sempurna Leicester. Itu dapat melahirkan rekor tersendiri. Sejauh ini, cuma dua tim yang terus meraih angka penuh selama penyisihan grup. Tim lainnya adalah Atletico Madrid.
“Saya mengerti mengapa semuanya ingin menang. Tapi, sangat penting bagi kami memastikan semuanya masih dalam kendali. Copenhagen tidak bisa dianggap remeh. Karena itu kami harus menjaga konsentrasi,” tambah Ranieri.
Alasan Ranieri meminta armadanya agar tidak lupa daratan karena tahu betul kekuatan Copenhagen. Tim asuhan Stale Solbakken itu bisa menyulitkan Leicester kala bertandang ke King Power Stadium walau akhirnya kalah 0-1.
Copenhagen juga pernah menahan Porto 1-1 dan melumat utusan Belgia, Club Brugge 4-0. Tim berjuluk Loverne itu makin berbahaya karena akan tampil di depan publik sendiri. Apalagi, mereka perlu angka penuh agar bisa lolos ke fase selanjutnya.
Kendala Leicester bertambah karena akan tampil tanpa kekuatan penuh. Tim tamu tidak bisa menurunkan Islam Slimani akibat cedera pangkal paha. Padahal bomber asal Alzajair itu pernah jadi pahlawan kemenangan saat jumpa Porto.
“Saya pikir Islam Slimani belum siap untuk bermain. Tapi, Ahmed Musa sudah siap. Saya tidak ingin mengambil resiko. Tim medis mengatakan kondisinya sudah membaik. Tapi, saya enggan bertindak gegabah,” pungkas Ranieri.
Perkiraan pemain
FC Copenhagen: 4-4-2
Olsen; Ankersen, Jorgensen, Johansson, Augustinsson; Verbic, Delaney, Kvist, Falk; Santander, Cornelius.
Pelatih: Stale Solbakken
Leicester City: 4-4-2
Schmeichel; Simpson, Morgan, Huth, Fuchs; Mahrez, King, Drinkwater, Albrighton; Musa, Vardy.
Pelatih: Claudio Ranieri
(mir)
Explore More