5 Fakta Mourinho dalam Situasi Sulit di United
A
A
A
MANCHESTER - Manchester United mungkin belum memasuki fase krisis meski mengalami performa turun naik musim ini. Pelatih United Jose Mourinho pun dalam situasi sulit di Old Trafford. Kekalahan 1-2 dari Fenerbahce pada matchday 4 Liga Europa, Jumat (4/11/2016) dini hari WIB menambah catatan buruk mantan pelatih Chelsea itu.
Mourinho menjadi pelatih kedua terburuk dalam hal kekalahan. Dalam 17 laga di semua ajang, mantan Entrenador Real Madrid itu sudah menelan lima kekalahan, lebih buruk dari David Moyes atau Louis van Gaal.
Di kompetisi Eropa, United kebobolan dalam tujuh laga tandang beruntun untuk pertama kali sejak Februari 1965. Ada sejumlah faktor yang membuat United kurang trengginas musim ini, berikut beberapa faktor penyebab seperti dikutip AS.
1. Kegagalan dalam defensif
Kegagalan dalam pertahanan menjadi salah satu penyebab sakit kepala Jose Mourinho. Manchester United lebih banyak kebobolan dari musim sebelumnya meski sudah mendatangkan Eric Bailly senilai 38 juta euro (Rp555 miliar) dan memiliki David de Gea di bawah mistar. Kiper Spanyol itu telah kebobolan 12 gol dalam sepuluh pertandingan Liga Primer musim ini. Sebuah angka yang lebih tinggi lima gol dari sepuluh laga pertama musim lalu.
2.Krisis gol
Zlatan Ibrahimovic tiba di Manchester United dengan mencetak empat gol pada empat laga pertama Liga Primer. Namun, setelah itu, striker asal swedia itu tak lagi melakukan selebrasi pada empat laga berikutnya di semua kompetisi, dan baru kembali mencetak gol di Liga Europa saat menang 1-0 atas Zorya Luhansk, 29 September 2016.
Sudah lima laga dilewati Ibra tanpa gol, beda jauh saat masih merumput di Paris Saint-Germain. Ibra masih menjadi top skor United dengan 6 gol, namun Rashford, Juan Mata, dan Martial kerap menjadi penyelamat di beberapa laga terakhir. United juga krisis mencetak gol setelah dalam tiga laga terakhir Liga Primer tak mencetak gol.
3. Miskin ambisi
Manchester United adalah salah satu tim favorit memenangkan Liga Europa. Bergabung bersama Fenerbahce, Feyenoord, dan Zorya, namun dalam empat laga sejauh ini hanya dua kali menang dan dua kali kalah. United di peringkat 3 dengan enam poin dengan sisa dua laga penyisihan grup. United akan melawan Feyenoord di kandang dan Zorya di Ukraina.
Di Liga Primer, posisi United juga tidak menggembirakan. Di peringkat 8 dengan 15 angka dari 10 laga, tertinggal delapan poin dari Manchester City, Arsenal, dan Liverpool. Mourinho berharap bisa meraup banyak poin, namun laga di depan cukup sulit, melawan Swansea City, Arsenal, West Ham, Everton, dan Tottenham Hotspur. Barangkali Piala Liga bisa menjadi pelipura lara. Setelah menyingkirkan Manchester City, United akan melawan West Ham di perempat final .
4. Pemain yang tidak cocok
Kasus yang paling mencolok adalah Henrikh Mkhitaryan. Didatangkan dengan ekspektasi tinggi, namun kenyataan bicara lain. Mourinho menganggapnya belum sebagai pemain top dan tidak cukup menit tampil seperti yang dia harapkan. Pemain asal Armenia itu hanya bermain 133 menit, pemain kedua yang kurang dari semua skuat.
Lainnya, Memphis Depay dan Bastian Schweinsteiger. Depay ditinggalkan dari tim dalam enam pertandingan Liga Primer dan hanya bermain 126 menit. Sedangkan Schweinsteiger tidak masuk hitungan Mourinho.
5. Pelatih kedua terburuk dalam sejarah klub
Sudah 17 pertandingan Manchester United dipimpin Mourinho, dan dia menelan lima kekalahan. Mourinho pelatih kedua terburuk setelah Dave Sexton pada tahun 1977. Sexton kalah lima kali dalam 15 laga. Statistik Mourinho juga lebih buruk dari dua pendahulunya, David Moyes dan Louis van Gaal.
Mourinho menjadi pelatih kedua terburuk dalam hal kekalahan. Dalam 17 laga di semua ajang, mantan Entrenador Real Madrid itu sudah menelan lima kekalahan, lebih buruk dari David Moyes atau Louis van Gaal.
Di kompetisi Eropa, United kebobolan dalam tujuh laga tandang beruntun untuk pertama kali sejak Februari 1965. Ada sejumlah faktor yang membuat United kurang trengginas musim ini, berikut beberapa faktor penyebab seperti dikutip AS.
1. Kegagalan dalam defensif
Kegagalan dalam pertahanan menjadi salah satu penyebab sakit kepala Jose Mourinho. Manchester United lebih banyak kebobolan dari musim sebelumnya meski sudah mendatangkan Eric Bailly senilai 38 juta euro (Rp555 miliar) dan memiliki David de Gea di bawah mistar. Kiper Spanyol itu telah kebobolan 12 gol dalam sepuluh pertandingan Liga Primer musim ini. Sebuah angka yang lebih tinggi lima gol dari sepuluh laga pertama musim lalu.
2.Krisis gol
Zlatan Ibrahimovic tiba di Manchester United dengan mencetak empat gol pada empat laga pertama Liga Primer. Namun, setelah itu, striker asal swedia itu tak lagi melakukan selebrasi pada empat laga berikutnya di semua kompetisi, dan baru kembali mencetak gol di Liga Europa saat menang 1-0 atas Zorya Luhansk, 29 September 2016.
Sudah lima laga dilewati Ibra tanpa gol, beda jauh saat masih merumput di Paris Saint-Germain. Ibra masih menjadi top skor United dengan 6 gol, namun Rashford, Juan Mata, dan Martial kerap menjadi penyelamat di beberapa laga terakhir. United juga krisis mencetak gol setelah dalam tiga laga terakhir Liga Primer tak mencetak gol.
3. Miskin ambisi
Manchester United adalah salah satu tim favorit memenangkan Liga Europa. Bergabung bersama Fenerbahce, Feyenoord, dan Zorya, namun dalam empat laga sejauh ini hanya dua kali menang dan dua kali kalah. United di peringkat 3 dengan enam poin dengan sisa dua laga penyisihan grup. United akan melawan Feyenoord di kandang dan Zorya di Ukraina.
Di Liga Primer, posisi United juga tidak menggembirakan. Di peringkat 8 dengan 15 angka dari 10 laga, tertinggal delapan poin dari Manchester City, Arsenal, dan Liverpool. Mourinho berharap bisa meraup banyak poin, namun laga di depan cukup sulit, melawan Swansea City, Arsenal, West Ham, Everton, dan Tottenham Hotspur. Barangkali Piala Liga bisa menjadi pelipura lara. Setelah menyingkirkan Manchester City, United akan melawan West Ham di perempat final .
4. Pemain yang tidak cocok
Kasus yang paling mencolok adalah Henrikh Mkhitaryan. Didatangkan dengan ekspektasi tinggi, namun kenyataan bicara lain. Mourinho menganggapnya belum sebagai pemain top dan tidak cukup menit tampil seperti yang dia harapkan. Pemain asal Armenia itu hanya bermain 133 menit, pemain kedua yang kurang dari semua skuat.
Lainnya, Memphis Depay dan Bastian Schweinsteiger. Depay ditinggalkan dari tim dalam enam pertandingan Liga Primer dan hanya bermain 126 menit. Sedangkan Schweinsteiger tidak masuk hitungan Mourinho.
5. Pelatih kedua terburuk dalam sejarah klub
Sudah 17 pertandingan Manchester United dipimpin Mourinho, dan dia menelan lima kekalahan. Mourinho pelatih kedua terburuk setelah Dave Sexton pada tahun 1977. Sexton kalah lima kali dalam 15 laga. Statistik Mourinho juga lebih buruk dari dua pendahulunya, David Moyes dan Louis van Gaal.
(sha)