Menpora: Sudahi Kekerasan Sesama Suporter

Selasa, 08 November 2016 - 17:23 WIB
Menpora: Sudahi Kekerasan Sesama Suporter
Menpora: Sudahi Kekerasan Sesama Suporter
A A A
BANDUNG - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengingatkan agar suporter berbagai klub di Indonesia berhenti melakukan kekerasan dan tindakan negatif lainnya. Suporter menurutnya harus dekat dengan keramahan, bukan kemarahan.

Penegakkan hukum menjadi kunci utama agar suporter tidak lagi berulah. Ketika mereka melakukan tindakan negatif, aparat berwajib harus memberikan hukuman tegas.

"Siapapun yang melanggar hukum di dalam stadion maupun di luar stadion, maka hukum yang bicara. Maka dalam hal ini saya mendesak kepada aparat penegak hukum kepolisian untuk mengusut tuntas dan memberikan efek jera agar peristiwa seperti itu tidak terulang lagi," kata Imam di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Selasa (8/11/2016).

Ia menyesalkan masih sering terjadinya keributan sesama suporter. Menurutnya itu di luar kontrol pemerintah, termasuk panitia penyelenggara pertandingan. Keributan bisa terjadi kapan saja, termasuk karena dipicu hal kecil.

"Bisa jadi hal-hal kecil di luar stadion atau dalam stadion itu menimbulkan sesuatu yang besar. Karenanya, kami minta ini harus disudahi," tegasnya.

Imam juga kembali mengingatkan pada operator kompetisi atau pihak terkait lainnya untuk membuat regulasi agar suporter memiliki ruang dalam arah kebijakan klub. Disitulah pentingnya suporter memiliki saham di klub agar mereka sadar perilaku negatif akan sangat merugikan tim kesayangannya.

"Hari ini saya kira belum ada (aturannya). Saya ambil contoh bagaimana prosentase saham di klub itu harus diberikan kepada suporter sehingga ada konsekuensi logis bilamana terjadi sesuatu kepada suporter maupun klub," jelasnya.

Secara khusus, ia juga mengingatkan perlunya upaya bersama antara sesama suporter agar benar-benar menanggalkan nyanyian rasis atau nyanyian provokatif di stadion. Sanksi pun harus ditegakkan secara maksimal.

"Harus ada upaya jangka panjang. Upaya jangka panjang itu katakanlah bagi kelompok suporter yang yel-yelnya menyinggung rasa persudaraan, kemanusiaan, mereka harus diberi sanksi tidak boleh hadir (di stadion) dan lain sebagainya," tandas Imam.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4461 seconds (0.1#10.140)