GP Ansor Ingatkan Menpora Jangan Ambil Panggung
A
A
A
JAKARTA - Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor prihatin atas kekisruhan yang terjadi selama pelaksanaan penjualan tiket Final Piala AFF 2016 baik online maupun offline. Dalam pernyataan sikapnya, Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menekankan jika Menpora Imam Nahrawi harus bertanggung jawab dengan memanggil PSSI untuk menanyakan mekanisme dan kesiapan pendistribusian tiket tersebut.
Antusiasme masyarakat tanah air begitu tinggi jelang pertandingan laga leg pertama final Piala AFF 2016 yang mempertemukan Indonesia versus Thailand di Stadion Pakansari, Cibinong, Rabu (14/12/2016) malam. Hal itu terlihat ketika ribuan penikmat sepak bola berebut mendapat tiket tersebut.
Namun kekisruhan yang terjadi selama pelaksanaan penjualan tiket seperti mencederai hati masyarakat yang ingin menyaksikan pertandingan penting tersebut. Pasalnya PSSI terlihat tidak cukup siap menangani pendistribusian tiket untuk kalangan penikmat sepak bola di tanah air.
Hal itu terlihat ketika saluran distribusi tiket secara online dan offline sama-sama sulit diakses suporter timnas Indonesia. Menanggapi hal tersebut, Yaqut mengatakan Menpora harus ikut bertanggungjawab, memanggil PSSI untuk menanyakan mekanisme dan kesiapan pendistribusian tiket, hingga persiapan pertandingan secara umum demi kelancaran pelaksanaan Final Piala AFF yang menjadi perhatian media nasional dan internasional.
"Jangan hanya saat menjadi juara, lalu Kemenpora ambil panggung disitu. Seperti saat Tontowi Ahmad dan Liliana Natsir juara olimpiade," tegas Ketum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta (13/12/2016).
Ditambahkan, Yaqut meminta kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) belajar dari situasi kisruh distribusi tiket Piala AFF 2016 ini. Agar kejadian serupa tidak terjadi dalam penyelenggaraan pertandingan di Asian Games 2018 di mana Indonesia bertindak sebagai tuan rumah.
Baca juga:
Rakyat Indonesia Mendambakan Trofi Ini
Yang Tidak Dapat Tiket Final, Bisa Nobar Sambil Makan Bakso Gratis di Pakansari
Dua Jam, 5000 Tiket Final Piala AFF di Makodim Bogor Ludes Terjual
Antusiasme masyarakat tanah air begitu tinggi jelang pertandingan laga leg pertama final Piala AFF 2016 yang mempertemukan Indonesia versus Thailand di Stadion Pakansari, Cibinong, Rabu (14/12/2016) malam. Hal itu terlihat ketika ribuan penikmat sepak bola berebut mendapat tiket tersebut.
Namun kekisruhan yang terjadi selama pelaksanaan penjualan tiket seperti mencederai hati masyarakat yang ingin menyaksikan pertandingan penting tersebut. Pasalnya PSSI terlihat tidak cukup siap menangani pendistribusian tiket untuk kalangan penikmat sepak bola di tanah air.
Hal itu terlihat ketika saluran distribusi tiket secara online dan offline sama-sama sulit diakses suporter timnas Indonesia. Menanggapi hal tersebut, Yaqut mengatakan Menpora harus ikut bertanggungjawab, memanggil PSSI untuk menanyakan mekanisme dan kesiapan pendistribusian tiket, hingga persiapan pertandingan secara umum demi kelancaran pelaksanaan Final Piala AFF yang menjadi perhatian media nasional dan internasional.
"Jangan hanya saat menjadi juara, lalu Kemenpora ambil panggung disitu. Seperti saat Tontowi Ahmad dan Liliana Natsir juara olimpiade," tegas Ketum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta (13/12/2016).
Ditambahkan, Yaqut meminta kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) belajar dari situasi kisruh distribusi tiket Piala AFF 2016 ini. Agar kejadian serupa tidak terjadi dalam penyelenggaraan pertandingan di Asian Games 2018 di mana Indonesia bertindak sebagai tuan rumah.
Baca juga:
Rakyat Indonesia Mendambakan Trofi Ini
Yang Tidak Dapat Tiket Final, Bisa Nobar Sambil Makan Bakso Gratis di Pakansari
Dua Jam, 5000 Tiket Final Piala AFF di Makodim Bogor Ludes Terjual
(sbn)