Karier Syaiful di PSM, Ibarat Donnarumma di AC Milan

Senin, 26 Desember 2016 - 21:00 WIB
Karier Syaiful di PSM,...
Karier Syaiful di PSM, Ibarat Donnarumma di AC Milan
A A A
MAKASSAR - Tidak ada yang menyangka karier penjaga gawang muda Syaiful begitu melesat di PSM Makassar. Betapa tidak, pemuda asal Kabupaten Takalar, Makassar, ini berhasil menembus skuat inti meski hanya dalam beberapa bulan saja, setelah sebelumnya berstatus sebagai kiper ketiga di musim 2016.

Syaiful menjadi buah bibir di kalangan sepak bola Makassar. Perfomanya yang apik mengawal mistar gawang Juku Eja di Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 berhasil membuat tim kepelatihan memilih pemain 23 tahun ini menjadi kiper utama di PSM. Padahal, tahun sebelumnya Syaiful hanya bergelut di liga amartir di Makassar.

Kiprah sukses Syaiful yang bak meteor ini mengingatkan publik akan aksi kiper muda AC Milan Gianluigi Donnarumma yang menjadi pahlawan kemenangan Milan atas Juventus pada Supercoppa Italiana. Awalnya Donnarumma hanya kiper ketiga, di bawah bayang-bayang Diego Lopez dan Christian Abbiati. Namun, akhirnya kiper berusia 17 tahun ini membawa Milan juara dengan menepis sepakan Paulo Dybala pada adu penalti Supercoppa Italiana, Jumat (23/12/2016).

Syaiful sebelumnya memperkuat tim asal daerahnya Bina Asih. Setelah tampil gemilang di liga Ramadhan, pemain bernomor punggung 51 ini mendapat kesempatan untuk masuk ke skuad U-21 tim Juku Eja. Bahkan, dua turnamen regional berhasil menyumbangkan hasil maksimal. Di Habibie Cup Syaiful berhasil mempersembahkan medali perunggu.

Padahal diajang ini, sejumlah pemain top di Indonesia ikut ambil bagian setelah liga dihentikan karena sanski dari FIFA. Syaiful yang tampil maksimal di babak penyisihan harus merelakan posisinya oleh David Arianto yang juga kiper kedua PSM. Namun, disemifinal tim Juku Eja muda tersingkir setelah kalah dari Sidrap United.

Selanjutnya di Sulsel Super League (SSL) di Makassar, Syaiful menjadi penjaga gawang utama kala mereka memenangi lima amatir U-21 ini di lapangan Karebosi membawa nama Perseka Bosowa sebelum dipromosikan ke tim senior musim selanjutnya.

Namun, ketika masuk di tim senior dirinya harus menunggu beberapa pekan sebelum mendapat kepercayaan dari tim pelatih. Apalagi dua kompatriotnya yakni Dimas Galih dan David masih dipercaya membela tim utama. Sehingga, dirinya baru mendapat kepercayaan tampil sebagai starter kala tim Juku Eja menantang Mitra Kukar.

Penampilan perdananya ini menyedot perhatian tim pelatih, meski gagal memenangkan pertandingan setidaknya mereka mencuri angka dari kandang Mitra Kukar setelah bermain imbang 2-2. Penampilan perdananya ini menjadi gemilang hingga selalu dipercaya mengisi skuad utama PSM.

Bukan hanya itu, Syaiful kembali beraksi saat membela tim PON Sulsel, pada ajang bergengsi olahraga tanah air ini, Syaiful turut ambil bagian untuk memberikan medali perak pada kontingen Sulsel setelah kalah melalui drama adu penalti di partai puncak. Setelah itu, dirinya kembali memperkuat tim Juku Eja yang berhasil menorehkan 10 pertandingan tanpa merasakan kekalahan dan hat-trick cleansheet.

Syaiful mengatakan, dirinya hanya berusaha untuk tampil maksimal saat merumput bersama tim.
Meski demikian, dia tetap memendam rasa untuk membela timnas Indonesia suatu saat nanti, karena seluruh pemain bakal bangga menggunakan jersey merah putih. "Pasti ada keinginan untuk membela timnas," katanya. "Harus tetap fokus dan memberikan yang terbaik untuk tim."
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 5.0389 seconds (0.1#10.140)