Citroen Beberkan Alasan Tak Bisa Pulangkan Ogier di WRC 2017
A
A
A
ABU DHABI - Baru kembali lagi ke Kejuaraan Dunia Reli (WRC) dengan dukungan penuh tim pabrikan. Tim Citroen sudah menebar pesona dengan meluncurkan mobil andalan mereka, C3 plus. Akan tetapi, mampukah mereka mendominasi lagi ajang ini dengan line-up pembalap di 2017?
Ya, setelah tahun lalu mobil Citroen DS3 digeber oleh tim privateer Abu Dhabi Total World Rally Team hingga beberapa pembalap perseorangan. Mulai 2017, Citroen bakal turun dengan kekuatan penuh alias berbekal dukungan tim pabrikan dari Prancis. Itu menjadikan nama tim mereka musim depan berubah menjadi Citroen Total Abu Dhabi WRT.
Sementara ini, ada empat pereli yang sudah mengisi daftar pembalap Citroen Total Abu Dhabi WRT. Mereka adalah Khalid Al Qassimi, Craig Breen, Stephane Lefebvre, dan Kris Meeke. Keempatnya dipertahankan oleh tim dari formasi musim lalu.
Tapi, mengapa mereka tak memulangkan Sebastien Ogier, pembalap yang telah mengharumkan nama mereka di WRC Junior dan juga menjadi titisan sang legenda, Sebastien Loeb di ajang reli dunia? Padahal seperti diketahui, Ogier pada 2017 sedang mencari tim karena tim yang dibelanya, Volkswagen (VW) undur diri.
Alhasil, tim yang beruntung mendapatkan tanda tangan Ogier ialah M-Sport. Meski pereli juara dunia empat tahun belakangan tersebut, sempat menjajal Yaris WRC mobil andalan tim Toyota yang melakukan debutnya di WRC 2017 setelah 17 tahun absen di ajang ini.
Beberapa hari yang lalu, analisis Tommi Makinen (prinsipal tim Toyota WRC) di situs Motorsport.com, mengklaim kalau keputusan Ogier tidak pindah ke Toyota, dan memilih hijrah ke tim M-Sport sudah tepat. Itu didukung oleh keputusan Ogier hanya meneken satu tahun kontrak dengan M-Sport.
Hal itu dilihat Makinen sebagai kejelian Ogier, yang mana ingin melihat dulu apakah mobil Ford Fiesta WRC milik M-Sport sudah kometitif di reli dunia. Hal yang sama berlaku untuk mobil Toyota Yaris WRC dan Citroen C3 plus. Dengan kontrak setahun dan kemampuan hebat yang dimiliknya, maka pada 2018 Ogier bisa pindah ke tim manapun yang dia inginkan.
Bos tim Citroen WRC Yves Matton mengatakan, Ogier memang tidak mungkin mereka dapatkan pada WRC 2017. Akan tetapi, mereka tidak mengesampingkan pereli Prancis itu untuk kembali bersama mereka di masa depan.
“Kami sudah berkomitmen dengan pembalap muda kami (Lefebve dan Breen). Ini tidak berarti bahwa kita tidak pernah melakukan sesuatu dengannya (Ogier), tetapi pada tahun 2017, itu tidak mungkin. Kami mengumumkan strategi kami sebelum VW mengumumkan bahwa mereka akan keluar dari kejuaraan, dan kami benar-benar kecewa bahwa mereka tidak akan berada di sana, karena ide ini adalah untuk melawan tim juara,” beber Matton.
Matton menambahkan bahwa dia tidak menyesal memberikan Ogier tes dengan mobil Citroen C3 plus untuk WRC 2017. Pasalnya, dia merasa Citroen telah terbukti dapat membangun sebuah mobil reli yang kompetitif.
“Kami amat menghargai atas apa yang telah Ogier lakukan di masa lalu. Tetapi ketika Anda memiliki strategi dan cocok dengan DNA Anda, kami gunakan itu untuk mempromosikan pembalap muda. Tidak, saya tidak menyesal, karena tidak mungkin untuk menawarkannya tes ketika kami berbicara dengannya,” tutur Matton.
“Saya pikir, situasi kami mungkin berbeda. Saya rasa, semua orang percaya bahwa Citroen mampu membuat mobil pada level yang tepat. Dan kami tidak dalam posisi dimana kami perlu membuktikan itu kepada Ogier, bahwa kami mampu membuat mobil,” imbuhnya.
“Dari sejak awal, kami mengatakan kepadanya (Ogier) bahwa tidak ada kemungkinan bergabung dengan Citroen untuk 2017. Dan kemudian Anda juga memiliki tingkat kerahasiaan pada mobil jenis ini. Semua orang (tim) ingin menjaga rahasia terakhir mereka sampai akhir,” tandas Matton.
Ya, setelah tahun lalu mobil Citroen DS3 digeber oleh tim privateer Abu Dhabi Total World Rally Team hingga beberapa pembalap perseorangan. Mulai 2017, Citroen bakal turun dengan kekuatan penuh alias berbekal dukungan tim pabrikan dari Prancis. Itu menjadikan nama tim mereka musim depan berubah menjadi Citroen Total Abu Dhabi WRT.
Sementara ini, ada empat pereli yang sudah mengisi daftar pembalap Citroen Total Abu Dhabi WRT. Mereka adalah Khalid Al Qassimi, Craig Breen, Stephane Lefebvre, dan Kris Meeke. Keempatnya dipertahankan oleh tim dari formasi musim lalu.
Tapi, mengapa mereka tak memulangkan Sebastien Ogier, pembalap yang telah mengharumkan nama mereka di WRC Junior dan juga menjadi titisan sang legenda, Sebastien Loeb di ajang reli dunia? Padahal seperti diketahui, Ogier pada 2017 sedang mencari tim karena tim yang dibelanya, Volkswagen (VW) undur diri.
Alhasil, tim yang beruntung mendapatkan tanda tangan Ogier ialah M-Sport. Meski pereli juara dunia empat tahun belakangan tersebut, sempat menjajal Yaris WRC mobil andalan tim Toyota yang melakukan debutnya di WRC 2017 setelah 17 tahun absen di ajang ini.
Beberapa hari yang lalu, analisis Tommi Makinen (prinsipal tim Toyota WRC) di situs Motorsport.com, mengklaim kalau keputusan Ogier tidak pindah ke Toyota, dan memilih hijrah ke tim M-Sport sudah tepat. Itu didukung oleh keputusan Ogier hanya meneken satu tahun kontrak dengan M-Sport.
Hal itu dilihat Makinen sebagai kejelian Ogier, yang mana ingin melihat dulu apakah mobil Ford Fiesta WRC milik M-Sport sudah kometitif di reli dunia. Hal yang sama berlaku untuk mobil Toyota Yaris WRC dan Citroen C3 plus. Dengan kontrak setahun dan kemampuan hebat yang dimiliknya, maka pada 2018 Ogier bisa pindah ke tim manapun yang dia inginkan.
Bos tim Citroen WRC Yves Matton mengatakan, Ogier memang tidak mungkin mereka dapatkan pada WRC 2017. Akan tetapi, mereka tidak mengesampingkan pereli Prancis itu untuk kembali bersama mereka di masa depan.
“Kami sudah berkomitmen dengan pembalap muda kami (Lefebve dan Breen). Ini tidak berarti bahwa kita tidak pernah melakukan sesuatu dengannya (Ogier), tetapi pada tahun 2017, itu tidak mungkin. Kami mengumumkan strategi kami sebelum VW mengumumkan bahwa mereka akan keluar dari kejuaraan, dan kami benar-benar kecewa bahwa mereka tidak akan berada di sana, karena ide ini adalah untuk melawan tim juara,” beber Matton.
Matton menambahkan bahwa dia tidak menyesal memberikan Ogier tes dengan mobil Citroen C3 plus untuk WRC 2017. Pasalnya, dia merasa Citroen telah terbukti dapat membangun sebuah mobil reli yang kompetitif.
“Kami amat menghargai atas apa yang telah Ogier lakukan di masa lalu. Tetapi ketika Anda memiliki strategi dan cocok dengan DNA Anda, kami gunakan itu untuk mempromosikan pembalap muda. Tidak, saya tidak menyesal, karena tidak mungkin untuk menawarkannya tes ketika kami berbicara dengannya,” tutur Matton.
“Saya pikir, situasi kami mungkin berbeda. Saya rasa, semua orang percaya bahwa Citroen mampu membuat mobil pada level yang tepat. Dan kami tidak dalam posisi dimana kami perlu membuktikan itu kepada Ogier, bahwa kami mampu membuat mobil,” imbuhnya.
“Dari sejak awal, kami mengatakan kepadanya (Ogier) bahwa tidak ada kemungkinan bergabung dengan Citroen untuk 2017. Dan kemudian Anda juga memiliki tingkat kerahasiaan pada mobil jenis ini. Semua orang (tim) ingin menjaga rahasia terakhir mereka sampai akhir,” tandas Matton.
(sbn)