Dendam Caroline Wozniacki Tercurah di 2017
A
A
A
MELBOURNE - Jika ditanya apa prestasi di 2016, Caroline Wozniacki pastinya akan tertunduk lesu. Ia merasa capaiannya tahun lalu tidaklah mengesankan. Karenanya, ia bakal menumpahkan dendamnya di tahun ini dengan mencuri satu gelar grand slam.
Capaian mantan petenis nomor satu dunia itu memang kurang begitu mengesankan tahun lalu. Dari empat seri grand slam, tak ada satu pun gelar bisa disabet petenis asal Denmark tersebut.
Di Australia Terbuka dan Wimbledon, petenis 26 tahun itu harus puas menjadi penonton lebih awal usai tersisih di babak pertama. Itu masih lebih bagus dibandingkan di Prancis Terbuka di mana ia tidak bisa bermain alias absen. Satu-satunya prestasi yang boleh dibilang bagus hanya di AS Terbuka ketika Wozniacki bisa menjejakan kakinya di semifinal sebelum ditaklukkan Angelique Kerber.
Nah, untuk meniti asa di tahun Ayam Api, Wozniacki telah merencanakan skenario untuk menggapai impian. Turnamen Auckland Classic mulai pekan ini akan dijadikan batu pijakan. Ajang ini jadi pemanasan sebelum bergumul di Australia Terbuka 2017.
Selain itu, Wozniacki punya misi sendiri tampul di Auckland. "Saya selama ini belum pernah memenangkan turnamen ini. Saya berharap ini menjadi awal yang baik untuk tahun ini," tutur Wozniacki dilansir Radioanz, Senin (2/1/2017).
Ketatnya persaingan di turnamen ini sangat diharapkan. "Inilah tujuan kenapa saya ingin tampil. Atmosfernya sangat bagus," kata Wozniacki.
Wozniacki, selama ini kerap menebarkan perhatian di mana ia berada. Ia pun mampu menyodok dominasi Williams bersaudara dalam soal pemberitaan.
Dan, untuk bisa mendapatkan modal berharga di turnamen ini Wozniacki harus mampu melewati babak pertama. Sialnya ia harus bertemu dengan Nicole Gibbs yang merupakan rekannya meski berasal dari Amerika Serikat. "Ini jadi tantangan sendiri di awal tahun. Tidak ada poin yang gratis."
Capaian mantan petenis nomor satu dunia itu memang kurang begitu mengesankan tahun lalu. Dari empat seri grand slam, tak ada satu pun gelar bisa disabet petenis asal Denmark tersebut.
Di Australia Terbuka dan Wimbledon, petenis 26 tahun itu harus puas menjadi penonton lebih awal usai tersisih di babak pertama. Itu masih lebih bagus dibandingkan di Prancis Terbuka di mana ia tidak bisa bermain alias absen. Satu-satunya prestasi yang boleh dibilang bagus hanya di AS Terbuka ketika Wozniacki bisa menjejakan kakinya di semifinal sebelum ditaklukkan Angelique Kerber.
Nah, untuk meniti asa di tahun Ayam Api, Wozniacki telah merencanakan skenario untuk menggapai impian. Turnamen Auckland Classic mulai pekan ini akan dijadikan batu pijakan. Ajang ini jadi pemanasan sebelum bergumul di Australia Terbuka 2017.
Selain itu, Wozniacki punya misi sendiri tampul di Auckland. "Saya selama ini belum pernah memenangkan turnamen ini. Saya berharap ini menjadi awal yang baik untuk tahun ini," tutur Wozniacki dilansir Radioanz, Senin (2/1/2017).
Ketatnya persaingan di turnamen ini sangat diharapkan. "Inilah tujuan kenapa saya ingin tampil. Atmosfernya sangat bagus," kata Wozniacki.
Wozniacki, selama ini kerap menebarkan perhatian di mana ia berada. Ia pun mampu menyodok dominasi Williams bersaudara dalam soal pemberitaan.
Dan, untuk bisa mendapatkan modal berharga di turnamen ini Wozniacki harus mampu melewati babak pertama. Sialnya ia harus bertemu dengan Nicole Gibbs yang merupakan rekannya meski berasal dari Amerika Serikat. "Ini jadi tantangan sendiri di awal tahun. Tidak ada poin yang gratis."
(bbk)