Petinju Tak Terkalahkan Indonesia Berpeluang Rebut Gelar WBC
Petinju Tak Terkalahkan Indonesia Berpeluang Rebut Gelar WBC
A
A
A
JAKARTA - Petinju tak terkalahkan Indonesia, Tibo Monabesa, berpeluang merebut sabuk juara tinju kelas terbang ringan WBC Perak. Hal itu terjadi ketika petarung berusia 26 tahun menghadapi lawan asal Filipina, Rene Patilano, di Jakarta.
Seperti dikutip Boxing Scene, Rabu (4/1/2017), Tibo yang belum terkalahkan dalam 15 pertarungan profesionalnya (14 menang, sekali imbang), siap melawan Rene (20 kali duel, 15 menang, 3 imbang dan 2 kali kalah) di Cendrawasih Sports Hall, Jakarta, Sabtu (21/1/2017) mendatang. Dalam duel tersebut, kedua petarung bakal memperebutkan gelar juara kelas terbang ringan WBC Perak yang kosong alias tanpa pemilik.
Tibo dan Rene bakal bertarung sebanyak 12 ronde. Selain memperebutkan sabuk juara, kedua petarung Asia Tenggara itu juga bersaing masuk rangking 10 besar WBC di mana petinju Indonesia saat ini berada di peringkat 22, sementara Rene dua setrip di bawahnya.
Rene jadi lawan internasional ketiga yang Tibo dihadapi. Sebelumnya petinju kelahiran Kefamenanu, Timor Tengah, Nusa Tenggara Timur, 6 Oktober 1990 sukses membuat TKO petinju Filipina Joel Taduran dan meng-KO lawan asal Thailand Kajonsak Pothang.
Peluang menang Tibo terbuka lebar kala menghadapi Rene. Selain termotivasi jadi juara dunia tahun ini, Rene belum pernah menang dalam dua pertarungan terakhir. Sebelumnya Rene ditahan imbang JC Francisco November lalu serta dibikin KO juara tinju kelas ringan WBO asal Jepang, Kosei Tanaka, Mei 2016 silam.
Promotor pertarungan Mikko Marttinen mengatakan, duel nanti bakal berlangsung menarik. Menurutnya, mental juara Tibo akan diuji oleh Rene yang juga berambisi menang dalam kesempatan emas yang diberikan WBC..
"Ini merupakan pertarungan menarik antara dua petinju yang punya skill mumpuni di puncak karier mereka. Ini adalah ujian berat bagi Monabesa, tapi dia harus lulus untuk menunjukkan dia siap untuk pertarungan gelar juara dunia. Kami ucapkan terima kasih kepada WBC untuk kesempatan emas ini," ucap Marttinen.
Adapun duel undercard Tibo vs Rene rencananya akan diisi petinju Indonesia lainnya. Mereka adalah John Ruba dan Defry Palulu yang juga berada di bawah naungan manajemen Marttinen.
Seperti dikutip Boxing Scene, Rabu (4/1/2017), Tibo yang belum terkalahkan dalam 15 pertarungan profesionalnya (14 menang, sekali imbang), siap melawan Rene (20 kali duel, 15 menang, 3 imbang dan 2 kali kalah) di Cendrawasih Sports Hall, Jakarta, Sabtu (21/1/2017) mendatang. Dalam duel tersebut, kedua petarung bakal memperebutkan gelar juara kelas terbang ringan WBC Perak yang kosong alias tanpa pemilik.
Tibo dan Rene bakal bertarung sebanyak 12 ronde. Selain memperebutkan sabuk juara, kedua petarung Asia Tenggara itu juga bersaing masuk rangking 10 besar WBC di mana petinju Indonesia saat ini berada di peringkat 22, sementara Rene dua setrip di bawahnya.
Rene jadi lawan internasional ketiga yang Tibo dihadapi. Sebelumnya petinju kelahiran Kefamenanu, Timor Tengah, Nusa Tenggara Timur, 6 Oktober 1990 sukses membuat TKO petinju Filipina Joel Taduran dan meng-KO lawan asal Thailand Kajonsak Pothang.
Peluang menang Tibo terbuka lebar kala menghadapi Rene. Selain termotivasi jadi juara dunia tahun ini, Rene belum pernah menang dalam dua pertarungan terakhir. Sebelumnya Rene ditahan imbang JC Francisco November lalu serta dibikin KO juara tinju kelas ringan WBO asal Jepang, Kosei Tanaka, Mei 2016 silam.
Promotor pertarungan Mikko Marttinen mengatakan, duel nanti bakal berlangsung menarik. Menurutnya, mental juara Tibo akan diuji oleh Rene yang juga berambisi menang dalam kesempatan emas yang diberikan WBC..
"Ini merupakan pertarungan menarik antara dua petinju yang punya skill mumpuni di puncak karier mereka. Ini adalah ujian berat bagi Monabesa, tapi dia harus lulus untuk menunjukkan dia siap untuk pertarungan gelar juara dunia. Kami ucapkan terima kasih kepada WBC untuk kesempatan emas ini," ucap Marttinen.
Adapun duel undercard Tibo vs Rene rencananya akan diisi petinju Indonesia lainnya. Mereka adalah John Ruba dan Defry Palulu yang juga berada di bawah naungan manajemen Marttinen.
(bep)
Explore More