Rekor Kemenangan Terhenti, Bagaimana Kelanjutan Taktik 3-4-3 Chelsea?

Kamis, 05 Januari 2017 - 09:54 WIB
Rekor Kemenangan Terhenti,...
Rekor Kemenangan Terhenti, Bagaimana Kelanjutan Taktik 3-4-3 Chelsea?
A A A
LONDON - Penampilan impresif Chelsea yang tak terkalahkan dalam 13 partai terakhir, terhenti di White Hart Lane Stadium, kandang Tottenham Hotspur, Kamis (5/1/2017) dini hari WIB. The Blues dipaksa bertekuk lutut dengan skor 0-2.

Chelsea gagal melampaui rekor Arsenal untuk mengemas kemenangan beruntun ke-14. Namun kekalahan dini hari tadi, belum mampu menggoyahkan posisi tim asuhan Antonio Conte di puncak klasemen dengan masih unggul lima poin dari Liverpool sebagai pesaing terdekat.

Selain rekor yang terhenti, kekalahan atas Tottenham membuat Conte dicecar soal kelanjutan penggunaan taktik 3-4-3. Sebab bukan rahasia lagi, formasi tiga bek yang diterapkan pelatih Italia itu jadi strategi mematikan di Liga Inggris musim ini.

Chelsea mengawali rangkaian kemenangan sebanyak 13 kali dengan menggunakan formasi tersebut. Tim sekelas Manchester United, Manchester City, dan Tottenham Hotspur (ketika bermain di Stamford Bridge -red) mampu dilibas.

Nah, dini hari tadi, taktik itu akhirnya mampu diredam. Tapi menariknya, Tottenham menerapkan formasi yang sama yakni 3-4-3 untuk menundukkan permainan impresif Eden Hazard dkk.

Mauro Pochettino yang menggunakan formasi 3-4-3 untuk kedua kalinya setelah melawan Watford, bisa meredam Chelsea. Dele Alli memborong gol kemenangan The Lilywhites. (Baca Juga: Dele Alli Bawa Tottenham Hentikan Rekor Chelsea)

Hal itu membuat Conte sedikit lega. Kendati rekor kemenangannya terhenti, Ia mengaku enggan mengubah strategi alias tetap mempertahankan formasi tiga bek yang diusungnya.

"Kami mendapatkan keseimbangan dengan formasi ini kemudian melanjutkannya. Cukup aneh jika anda bertanya kepada saya apakah ingin mengganti formasi setelah meraih 13 kemenangan beruntun. Saya lihat untuk mengalahkan kami, tim lain mesti mengubah formasi juga," tutur Conte di sesi konferensi pers pascalaga.

"Akan normal jika kami bekerja dengan satu sistem, satu formasi. Ketika anda mengubahnya terlalu banyak dan menggunakan sistem yang lain, itu artinya anda tidak bisa bekerja dengan sistem tersebut. Setiap hari anda harus meningkatkan kemampuan sistem anda dan coba berikan solusi yang berbeda," tutupnya.
(bep)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6397 seconds (0.1#10.140)