Masa Depan Grand Prix Inggris Dipertanyakan

Jum'at, 06 Januari 2017 - 17:08 WIB
Masa Depan Grand Prix...
Masa Depan Grand Prix Inggris Dipertanyakan
A A A
LONDON - Pemilik Sirkuit Silverstone mempertanyakan masa depan Grand Prix Formula 1 di Inggris. Penyebabnya adalah biaya penyelenggaraan yang tidak sedikit.

Masa depan Grand Prix Formula 1 Inggris memang terus jadi perdebatan di bawah kepemimpinan Eccletone. Pria berusia 86 tahun sempat menyatakan Silverstone kurang menguntungkan.

BBC mencatat, Silverstone harus membayar hampir 17 juta pound atau sekitar Rp 281 miliar tahun ini, Jumlah itu bakal meningkat jadi 26 juta di akhir kontrak.

Atas dasar itu, muncul ide dari British Racing Driver Club (BDRC) untuk mengaktifkan klausul rehat jadi tuan rumah. Kontrak antara Sirkuit Silverstone dengan Formula 1 terjalin hingga 2026, dan salah satu kesepakatannya adalah masing-masing pihak bisa meminta berhenti sejenak jadi tuan rumah.

Ketua BDRC John Grant menyatakan, munculnya ide rehat sejenak untuk menyelenggarakan Grand Prix Inggris tak ain karena ingin menyelamatkan komunitas. Pasalnya, jika keuntungan dari penyelenggaraan balapan Formula 1 di Inggris terus melorot, sudah imbasnya bakal dirasakan klub tersebut.

"Dewan ini tengah mempertimbangkan apakah harus memberikan pemberitahuan sebelum 2017 GP Inggris soal niat kami untuk melaksanakan klausul istirahat dalam kontrak pada akhir 2019," tulis surat yang ditulis Grant Grant seperti dikutip Reuters, Jumat (6/1/2017).

"Ini bukan keputusan yang sederhana. Kita akan pertimbangkan semua implikasi sebelum akhirnya menyimpulkannya pada pertengahan tahun," sambungnya.

"Kami harus melindungi klub dari risiko yang berpotensi menghancurkan setelah melewati beberapa tahun yang buruk. Tanpa adanya perubahan dalam persamaan ekonomi, risiko apapun bisa terjadi,

Bernie Ecclestone sudah dimintai keterangan soal rencana ini. CEO Formula 1 itu mempersilahkan Silverstone mengaktifkan klausul kontraknya.

"Dua trek lain telah menghubungi kami dan kami ingin menjaga Grand Prix Inggris, tidak perlu diragukan lagi soal itu, kami ingin memiliki satu. Sejauh Silverstone yang punya urusan, itu di luar kuasa kami," tuturnya.

Silverstone merupakan salah satu trek bersejarah bagi F1. Seri perdana balap mobil supercepat itu pertama kali digelar di Silverstone pada tahun 1950.

Musim lalu, Grand Prix Inggris menyedot 139.000 penggemar. Jumlah sebanyak itu didorong berkat kehadiran juara dunia tiga kali itu Lewis Hamilton dan pilot McLaren Jenson Button yang memang berasal dari Inggris. Selain itu, mayoritas dari 11 tim yang ada bermarkas di Inggris, termasuk tim Hamilton, Mercedes.

Tapi menurut Reuters, sikap yang dicetuskan BRDC adalah bentuk sikap terhadap pemilik baru F1, Liberty Media, yang siap mengambil kontrol penuh olahraga tahun ini.

Liberty mengatakan mereka ingin menjaga tempat tradisional dan lebih menekankan pada pemasaran olahraga terhadap penonton baru, mengurangi biaya dan memberikan acara yang lebih baik untuk penggemar. Sirkuit seperti Silverstone diharapkan untuk mencari kontrak yang lebih menguntungkan untuk mengubah kerugian jadi keuntungan di masa depan.
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0674 seconds (0.1#10.140)