Persib Was-was Jalani Kompetisi Satu Wilayah
A
A
A
BANDUNG - Meski menjadi klub tersehat dalam hal anggaran dan gaji pemain, Persib Bandung tetap saja merasa was-was. Alasannya karena kompetisi Liga 1 2017 kembali menggunakan format satu wilayah.
Dengan format satu wilayah, setidaknya dana yang dibutuhkan sebesar Rp20 miliar. Inilah yang jadi alasan Maung Bandung galau mengarungi kompetisi musim ini.
Manajer tim Persib Bandung Umuh Muchtar mengatakan biaya Rp20 miliar itu dihitung secara keseluruhan. Itu termasuk belanja pemain, gaji pemain dan ofisial tim, penyewaan lapangan pertandingan dan latihan hingga biaya transportasi serta asupan makanan‎.
Pada turnamen Indonesian Soccer Championship (ISC) 2016 saja, Persib tercatat sebagai salah satu tim selain Arema Cronous yang menghabiskan anggaran dengan nilai berkisar Rp20 miliar. Padahal di ISC 2016 itu, operator turnamen yakni PT Gelora Trisula Semesta (GTS) sudah membatasi setiap klub bahwa pembelanjaan pemain tidak boleh lebih dari Rp10 miliar.
Jika dibandingkan saat ini, tentu saja pengeluaran Persib bisa lebih dari Rp20 miliar. Salah satu alasannya karena setiap klub tidak dibatasi dalam hal melakukan pembelanjaan pemain.
"Kalau sekarang pembelanjaan pemain mencapai lebih dari Rp10 miliar belum sama akomodasi dan lainnya. Ya mungkin musim ini kita akan menghabiskan lebih dari Rp20 miliar," ujar Umuh,
Berbeda halnya, kata Umuh bila kompetisi kembali menggunakan format dua wilayah seperti di musim 2014 lalu. Anggaran yang disiapkan Persib kemungkinan besar tidak akan lebih dari Rp20 miliar.
Sebab, lanjutnya pada ISL 2014 lalu, Persib Bandung tidak perlu banyak melakukan perjalanan terutama ke wilayah Timur yang dinilainya cukup menguras anggaran. Dengan demikian, Umuh berharap agar PSSI maupun PT Liga melakukan perubahan dengan menerapkan kembali dua wilayah di kompetisi tertinggi tanah air. "Dua wilayah saya kira lebih efektif dalam hal pendanaan," harapnya.
Dengan format satu wilayah, setidaknya dana yang dibutuhkan sebesar Rp20 miliar. Inilah yang jadi alasan Maung Bandung galau mengarungi kompetisi musim ini.
Manajer tim Persib Bandung Umuh Muchtar mengatakan biaya Rp20 miliar itu dihitung secara keseluruhan. Itu termasuk belanja pemain, gaji pemain dan ofisial tim, penyewaan lapangan pertandingan dan latihan hingga biaya transportasi serta asupan makanan‎.
Pada turnamen Indonesian Soccer Championship (ISC) 2016 saja, Persib tercatat sebagai salah satu tim selain Arema Cronous yang menghabiskan anggaran dengan nilai berkisar Rp20 miliar. Padahal di ISC 2016 itu, operator turnamen yakni PT Gelora Trisula Semesta (GTS) sudah membatasi setiap klub bahwa pembelanjaan pemain tidak boleh lebih dari Rp10 miliar.
Jika dibandingkan saat ini, tentu saja pengeluaran Persib bisa lebih dari Rp20 miliar. Salah satu alasannya karena setiap klub tidak dibatasi dalam hal melakukan pembelanjaan pemain.
"Kalau sekarang pembelanjaan pemain mencapai lebih dari Rp10 miliar belum sama akomodasi dan lainnya. Ya mungkin musim ini kita akan menghabiskan lebih dari Rp20 miliar," ujar Umuh,
Berbeda halnya, kata Umuh bila kompetisi kembali menggunakan format dua wilayah seperti di musim 2014 lalu. Anggaran yang disiapkan Persib kemungkinan besar tidak akan lebih dari Rp20 miliar.
Sebab, lanjutnya pada ISL 2014 lalu, Persib Bandung tidak perlu banyak melakukan perjalanan terutama ke wilayah Timur yang dinilainya cukup menguras anggaran. Dengan demikian, Umuh berharap agar PSSI maupun PT Liga melakukan perubahan dengan menerapkan kembali dua wilayah di kompetisi tertinggi tanah air. "Dua wilayah saya kira lebih efektif dalam hal pendanaan," harapnya.
(bbk)