Bangkitnya Petenis Uzur di Melbourne
A
A
A
MELBOURNE - Australia Terbuka 2017 layak disebut panggung kebangkitan petenis uzur. Pasalnya, pemain seperti Williams Bersaudara; Venus dan Serena, serta Roger Federer mampu mencapai babak tertinggi.
Grand slam pertama tahun ini tidak cukup bersahabat bagi para petenis terbaik. Di sektor putri, Angelique Kerber yang berperingkat satu dunia mesti tersingkir di babak keempat. Sementara petenis putra nomor satu dan dua; Andy Murray dan Novak Djokovic, juga gagal menembus perempat final.
Di saat para kandidat juara tersisih, petenis uzur yang musim lalu tampil melempem justru mampu bersinar. Serena dan Venus Williams serta Roger Federer jadi buktinya.
Serena yang musim lalu kehilangan statusnya sebagai petenis nomor satu dunia, sukses menjejakkan kakinya di final tahun ini. Petenis berusia 35 tahun sukses menundukkan lawan kuat seperti Johanna Konta, Barbora Strycova dan Mirjana Lucic-Baroni untuk sampai ke final.
REUTERS/Jason Reed
Sementara Venus juga demikian. Kakak kandung Serena kembali ke final untuk pertama kalinya sejak 14 tahun terakhir. Tampil sejak babak kualifikasi, pemilik tujuh trofi grand slam itu cukup apik menyingkirkan petenis kuda hitam seperti Coco Vandeweghe, Anastasia Pavlyuchenkova, dan Mona Barthel. Venus akan menghadapi Serena sehingga menciptakan final ulangan Australia Terbuka edisi 2003. (Baca Juga: All Williams Final Tercipta di Australia Terbuka 2017)
REUTERS/Thomas Peter
Kebangkitan dua petenis gaek di atas berlanjut ke sektor putra. Setelah Djokovic dan Murray yang berusia matang justru tersingkir, Federer tampil bagai meteor yang menyilaukan mata di Melbourne.
Petenis berusia 35 tahun bermain garang sejak awal. Mampu mengalahkan petenis tangguh macam Kei Nishikori, Tomas Berdych hingga Stan Wawrinka, Federer kembali ke final Australia Terbuka setelah terakhir kali merasakannya 2010 lalu. (Baca juga:
Bikin Wawrinka Frustrasi, Federer Melenggang ke Final)
REUTERS/Issei Kato
Keberhasilannya melenggang ke final Australia Terbuka jadi penanda kebangkitan Federer. Sebab musim lalu, pemilik 17 trofi grand slam mendapat tahun terburuknya lantaran mesti mengakhiri musim lebih cepat enam bulan lantaran cedera.
Petenis uzur yang berpeluang menunjukkan kebangkitannya di Australia Terbuka 2017 masih tersisa satu orang. Rafael Nadal yang dalam beberapa musim terakhir mengalami penurunan performa, berpeluang menghadapi Federer di final andai bisa mengalahkan Grigor Dimitrov di semifinal, Jumat (27/1/2107).
Grand slam pertama tahun ini tidak cukup bersahabat bagi para petenis terbaik. Di sektor putri, Angelique Kerber yang berperingkat satu dunia mesti tersingkir di babak keempat. Sementara petenis putra nomor satu dan dua; Andy Murray dan Novak Djokovic, juga gagal menembus perempat final.
Di saat para kandidat juara tersisih, petenis uzur yang musim lalu tampil melempem justru mampu bersinar. Serena dan Venus Williams serta Roger Federer jadi buktinya.
Serena yang musim lalu kehilangan statusnya sebagai petenis nomor satu dunia, sukses menjejakkan kakinya di final tahun ini. Petenis berusia 35 tahun sukses menundukkan lawan kuat seperti Johanna Konta, Barbora Strycova dan Mirjana Lucic-Baroni untuk sampai ke final.
REUTERS/Jason Reed
Sementara Venus juga demikian. Kakak kandung Serena kembali ke final untuk pertama kalinya sejak 14 tahun terakhir. Tampil sejak babak kualifikasi, pemilik tujuh trofi grand slam itu cukup apik menyingkirkan petenis kuda hitam seperti Coco Vandeweghe, Anastasia Pavlyuchenkova, dan Mona Barthel. Venus akan menghadapi Serena sehingga menciptakan final ulangan Australia Terbuka edisi 2003. (Baca Juga: All Williams Final Tercipta di Australia Terbuka 2017)
REUTERS/Thomas Peter
Kebangkitan dua petenis gaek di atas berlanjut ke sektor putra. Setelah Djokovic dan Murray yang berusia matang justru tersingkir, Federer tampil bagai meteor yang menyilaukan mata di Melbourne.
Petenis berusia 35 tahun bermain garang sejak awal. Mampu mengalahkan petenis tangguh macam Kei Nishikori, Tomas Berdych hingga Stan Wawrinka, Federer kembali ke final Australia Terbuka setelah terakhir kali merasakannya 2010 lalu. (Baca juga:
Bikin Wawrinka Frustrasi, Federer Melenggang ke Final)
REUTERS/Issei Kato
Keberhasilannya melenggang ke final Australia Terbuka jadi penanda kebangkitan Federer. Sebab musim lalu, pemilik 17 trofi grand slam mendapat tahun terburuknya lantaran mesti mengakhiri musim lebih cepat enam bulan lantaran cedera.
Petenis uzur yang berpeluang menunjukkan kebangkitannya di Australia Terbuka 2017 masih tersisa satu orang. Rafael Nadal yang dalam beberapa musim terakhir mengalami penurunan performa, berpeluang menghadapi Federer di final andai bisa mengalahkan Grigor Dimitrov di semifinal, Jumat (27/1/2107).
(bep)