Serena Williams, Antara Karier, Anak dan Migrain yang Tak Kunjung Sembuh
loading...
A
A
A
NEW YORK - Juara tunggal Grand Slam 23 kali, Serena Williams , mengaku tidak memaksa putrinya mengikuti jejaknya menjadi petenis. Putri Serena, Olympia baru berusia 2 tahun, namun sudah menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap tenis. Serena mengatakan tidak bisa menolak keinginan putri kecilnya itu.
(Baca juga: Nadal Mundur, Persaingan GOAT Kian Panas)
"Saya tidak memaksakan tenis padanya. Dia memiliki raket Wilson kecil dan dia selalu berkata, 'tenis, tenis!' Saya baru saja selesai berlatih, hal terakhir yang ingin saya lakukan adalah bermain tenis, tetapi saya tidak bisa mengatakan tidak kepadanya! " ujar Serena dilansir Tennis World USA.
Serena menambahkan, dia berencana bermain di US Open. Namun, migrain yang dia alami memaksanya untuk mundur dari acara tersebut. (Baca juga: Nadal dan Federer Absen, Djokovic Sendirian Lawan Serbuan Darah Muda)
"Saya telah berurusan dengan berbagai jenis migrain sepanjang hidup saya. Di usia pertengahan dua puluhan, saya akan merasakan sakit berdenyut yang melemahkan kepala saya, tetapi sebagai atlet profesional, Anda tidak bisa serta merta menghentikan apa kamu lakukan," kataya.
Serena mengambil cuti selama lockdown pandemi Corona, membiarkan tubuhnya sembuh. Tetapi migrainnya kembali begitu dia mulai berlatih lagi.
"Saya mengalami migrain secara harfiah seperti jarum jam setiap malam. Setiap orang menghadapi stres dan faktor yang tidak diketahui. Kami tidak tahu apa yang terjadi, dan kami dikunci di rumah kami. Sejujurnya, saya skeptis tentang minum obat," tukasnya.
(Baca juga: Nadal Mundur, Persaingan GOAT Kian Panas)
"Saya tidak memaksakan tenis padanya. Dia memiliki raket Wilson kecil dan dia selalu berkata, 'tenis, tenis!' Saya baru saja selesai berlatih, hal terakhir yang ingin saya lakukan adalah bermain tenis, tetapi saya tidak bisa mengatakan tidak kepadanya! " ujar Serena dilansir Tennis World USA.
Serena menambahkan, dia berencana bermain di US Open. Namun, migrain yang dia alami memaksanya untuk mundur dari acara tersebut. (Baca juga: Nadal dan Federer Absen, Djokovic Sendirian Lawan Serbuan Darah Muda)
"Saya telah berurusan dengan berbagai jenis migrain sepanjang hidup saya. Di usia pertengahan dua puluhan, saya akan merasakan sakit berdenyut yang melemahkan kepala saya, tetapi sebagai atlet profesional, Anda tidak bisa serta merta menghentikan apa kamu lakukan," kataya.
Serena mengambil cuti selama lockdown pandemi Corona, membiarkan tubuhnya sembuh. Tetapi migrainnya kembali begitu dia mulai berlatih lagi.
"Saya mengalami migrain secara harfiah seperti jarum jam setiap malam. Setiap orang menghadapi stres dan faktor yang tidak diketahui. Kami tidak tahu apa yang terjadi, dan kami dikunci di rumah kami. Sejujurnya, saya skeptis tentang minum obat," tukasnya.
(zil)