Mantan Pelatih dan Direktur Real Madrid: Barcelona Tim Medioker
A
A
A
MADRID - Hasil imbang 1-1 yang diraih Barcelona kala melawat ke kandang Real Betis, pada pekan 20 La Liga Spanyol 2016/17, telah mengecewakan banyak pihak khususnya dari kubu tim tamu. Apalagi jalannya pertarungan di Estadio Benito Villamarin, Minggu (29/1) malam WIB tersebut berlangsung dramatis.
Salah satu contoh adalah, ketika sebuah peluang emas Barcelona secara jelas telah melewati garis gawang Betis, tapi wasit Luis Hernandez tidak mensahkannya. Pun dengan pelanggaran terhadap Neymar di kotak terlarang mestinya tim tamu dihadiahi penalti.
Meski didukung media Spanyol soal dua tadi, tapi banyak pengamat yang menyayangkan mengapa El Barca baru mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-90 via gol Luis Suarez, usai tertinggal sejak menit ke-75 oleh gol Alex Alegria.
Atas penampilan buruk armada Los Blaugrana, mantan pelatih dan direktur umum Real Madrid, Jorge Valdano, punya alasan buat menjelek-jelekkan rival abadinya itu.
“Barcelona tampil seperti tim medioker saat melawan Betis. Mereka sering tampil begitu kalau bermain di luar kandang. Belakangan ini, mereka jauh dari penampilan terbaiknya,” sembur Valdano kepada Onda Cero.
Meski mencaci Barcelona, namun Valdano memuji entrenador Luis Enrique dan mendukung penerapan teknologi garis gawang, dengan harapan kejadian mengecewakan seperti yang dialami Barca tak terulang di masa depan.
“Luis Enrique bisa saja memprotes soal gol itu dan kepemimpinan wasit. Tapi dia tidak melakukan itu. Justru dia fokus dengan performa skuatnya sendiri yang tampil buruk. Itulah Barcelona saat ini yang patut diketahui oleh fansnya. Dan saya mendukung penerapan teknologi garis gawang. Karena gol itu (Barcelona ke gawang Betis) terlihat jelas, tapi saya tidak tahu mengapa wasit dan asistennya tidak melihat itu,” tutup pria asal Argentina itu.
Salah satu contoh adalah, ketika sebuah peluang emas Barcelona secara jelas telah melewati garis gawang Betis, tapi wasit Luis Hernandez tidak mensahkannya. Pun dengan pelanggaran terhadap Neymar di kotak terlarang mestinya tim tamu dihadiahi penalti.
Meski didukung media Spanyol soal dua tadi, tapi banyak pengamat yang menyayangkan mengapa El Barca baru mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-90 via gol Luis Suarez, usai tertinggal sejak menit ke-75 oleh gol Alex Alegria.
Atas penampilan buruk armada Los Blaugrana, mantan pelatih dan direktur umum Real Madrid, Jorge Valdano, punya alasan buat menjelek-jelekkan rival abadinya itu.
“Barcelona tampil seperti tim medioker saat melawan Betis. Mereka sering tampil begitu kalau bermain di luar kandang. Belakangan ini, mereka jauh dari penampilan terbaiknya,” sembur Valdano kepada Onda Cero.
Meski mencaci Barcelona, namun Valdano memuji entrenador Luis Enrique dan mendukung penerapan teknologi garis gawang, dengan harapan kejadian mengecewakan seperti yang dialami Barca tak terulang di masa depan.
“Luis Enrique bisa saja memprotes soal gol itu dan kepemimpinan wasit. Tapi dia tidak melakukan itu. Justru dia fokus dengan performa skuatnya sendiri yang tampil buruk. Itulah Barcelona saat ini yang patut diketahui oleh fansnya. Dan saya mendukung penerapan teknologi garis gawang. Karena gol itu (Barcelona ke gawang Betis) terlihat jelas, tapi saya tidak tahu mengapa wasit dan asistennya tidak melihat itu,” tutup pria asal Argentina itu.
(sbn)