Kemacetan di GBK Senayan Buat Komite Olimpiade Asia Ketar-ketir
A
A
A
JAKARTA - Indonesia secara keseluruhan telah melakukan persiapan sebagai penyelenggara Asian Games 2018. Langkah ini pun mendapat apresiasi dari Komite Olimpiade Asia (OCA). Namun, kemacetan di sekitar Gelora Bung Karno (GBK) menjadi pusat perhatian.
Semua perhatian OCA itu tertumpah saat digelar OCA Executive Board Meeting ke-69 yang berlangsung di Hotel Grand Sapporo. OCA meminta agar masalah akses dari wisma atlet di Kemayoran menuju lokasi pertandingan bisa diatasi sebelum Asian Games dihelat pada 18 Agustus 2018 mendatang.
"OCA mengkhawatirkan kemacetan di sekitar Gelora Bung Karno maupun arus lalu lintas dari dan menuju wisma atlet di Kemayoran. Panitia penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) diminta mengatasi masalah itu secara serius," kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto.
Tidak hanya Senayan, kemacetan lalu lintas yang cukup parah juga kerap terjadi di kawasan Kemayoran yang notabene menjadi perkampungan atlet Asian Games. Bukan tidak mungkin akses atlet dari dan menuju venue bakal tersendat akibat traffic jam.
Karenanya, untuk mengurai persoalan kemacetan rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Jakarta, 14 Februari lalu, Pemprov DKI Jakarta melontarkan wacana pengalihan jalur khusus lalu lintas dari wisma atlet Kemayoran menuju kawasan GBK dan sejumlah lokasi lain.
Sementara itu, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sekaligus Ketua INASGOC Erick Thohir mengatakan, peserta executive board meeting terpuaskan dengan presentasi yang disampaikan Indonesia. Tak hanya soal progres fisik, tapi juga konsep look for the games yang melibatkan Kementerian BUMN dan marketing the games dengan memanfaatkan dukungan digitalisasi teknologi.
Erick menyatakan Coordination Committee Meeting keenam yang berlangsung di Palembang dan Jakarta, 5-6 Maret akan krusial karena pihak OCA akan kembali menanyakan soal cashflow. "Soal anggaran Rp4,1 triliun untuk penyelenggaraan Asian Games 2018 merupakan angka yang masuk akal sehingga tidak jauh dibandingkan penyelenggaraan ajang serupa lainnya," ungkap Erick.
Semua perhatian OCA itu tertumpah saat digelar OCA Executive Board Meeting ke-69 yang berlangsung di Hotel Grand Sapporo. OCA meminta agar masalah akses dari wisma atlet di Kemayoran menuju lokasi pertandingan bisa diatasi sebelum Asian Games dihelat pada 18 Agustus 2018 mendatang.
"OCA mengkhawatirkan kemacetan di sekitar Gelora Bung Karno maupun arus lalu lintas dari dan menuju wisma atlet di Kemayoran. Panitia penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) diminta mengatasi masalah itu secara serius," kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto.
Tidak hanya Senayan, kemacetan lalu lintas yang cukup parah juga kerap terjadi di kawasan Kemayoran yang notabene menjadi perkampungan atlet Asian Games. Bukan tidak mungkin akses atlet dari dan menuju venue bakal tersendat akibat traffic jam.
Karenanya, untuk mengurai persoalan kemacetan rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Jakarta, 14 Februari lalu, Pemprov DKI Jakarta melontarkan wacana pengalihan jalur khusus lalu lintas dari wisma atlet Kemayoran menuju kawasan GBK dan sejumlah lokasi lain.
Sementara itu, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sekaligus Ketua INASGOC Erick Thohir mengatakan, peserta executive board meeting terpuaskan dengan presentasi yang disampaikan Indonesia. Tak hanya soal progres fisik, tapi juga konsep look for the games yang melibatkan Kementerian BUMN dan marketing the games dengan memanfaatkan dukungan digitalisasi teknologi.
Erick menyatakan Coordination Committee Meeting keenam yang berlangsung di Palembang dan Jakarta, 5-6 Maret akan krusial karena pihak OCA akan kembali menanyakan soal cashflow. "Soal anggaran Rp4,1 triliun untuk penyelenggaraan Asian Games 2018 merupakan angka yang masuk akal sehingga tidak jauh dibandingkan penyelenggaraan ajang serupa lainnya," ungkap Erick.
(bbk)