Asian Games Jadi Titik Awal Kebangkitan Olahraga Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Ajang Asian Games 2018 tidak menjadi target akhir capaian prestasi olahraga Indonesia. Sebaliknya, ajang multievent itu menjadi titik awal kebangkitan olahraga nasional.
Harapan tersebut disampaikan Ketua Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir. Dengan menjadi tuan rumah Asian Games menjadi kesempatan cabang olahraga nasional untuk berkonsolidasi. Tujuannya, bisa meraih prestasi terbaik di Olimpiade 2020.
Di sini, Erick menekankan fungsi KOI menyelenggarakan, menyiapkan, dan melaksanakan ke ikutsertaan Indonesia dalam pesta olahraga inter nasional. "Keikutsertaan itu meliputi Olimpiade, Asian Games, SEA Games, dan lainnya. Jadi, Asian Games bukan menjadi titik akhir, tapi awal kebangkitan olahraga nasional,"kata Erick.
Dia menegaskan, akan turut aktif dalam meningkatkan konsolidasi pembangunan olahraga. Selama ini sejumlah organisasi olahraga di Indonesia belum bersinergi secara maksimal. Dia berharap BAPOPSI, BAPOMI, FORMI, KONI, dan KOI punya langkah serempak ke depan demi kemajuan olahraga Indonesia.
Dia memastikan kepengurusan KOI yang telah terbentuk pada 31 Oktober 2016 akan bekerja sama dengan aktif. Itu dilakukan demi menjaga serta mengangkat harkat dan martabat Indonesia di kancah dunia internasional.
Kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. "Ini untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia bisa menyelenggarakan secara baik,"ujar Erick.
Sementara itu mantan atlet nasional Icuk Sugiarto mengungkapkan, pemerintah belum serius mendukung olahraga di Tanah Air. "Olahraga kita kian terpuruk karena cen derung digunakan sebagai alat politik, apalagi pemerintah juga masih kurang serius mendukung kemajuan olahraga,"ujar Icuk. (Raikhul Amar)
Harapan tersebut disampaikan Ketua Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir. Dengan menjadi tuan rumah Asian Games menjadi kesempatan cabang olahraga nasional untuk berkonsolidasi. Tujuannya, bisa meraih prestasi terbaik di Olimpiade 2020.
Di sini, Erick menekankan fungsi KOI menyelenggarakan, menyiapkan, dan melaksanakan ke ikutsertaan Indonesia dalam pesta olahraga inter nasional. "Keikutsertaan itu meliputi Olimpiade, Asian Games, SEA Games, dan lainnya. Jadi, Asian Games bukan menjadi titik akhir, tapi awal kebangkitan olahraga nasional,"kata Erick.
Dia menegaskan, akan turut aktif dalam meningkatkan konsolidasi pembangunan olahraga. Selama ini sejumlah organisasi olahraga di Indonesia belum bersinergi secara maksimal. Dia berharap BAPOPSI, BAPOMI, FORMI, KONI, dan KOI punya langkah serempak ke depan demi kemajuan olahraga Indonesia.
Dia memastikan kepengurusan KOI yang telah terbentuk pada 31 Oktober 2016 akan bekerja sama dengan aktif. Itu dilakukan demi menjaga serta mengangkat harkat dan martabat Indonesia di kancah dunia internasional.
Kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. "Ini untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia bisa menyelenggarakan secara baik,"ujar Erick.
Sementara itu mantan atlet nasional Icuk Sugiarto mengungkapkan, pemerintah belum serius mendukung olahraga di Tanah Air. "Olahraga kita kian terpuruk karena cen derung digunakan sebagai alat politik, apalagi pemerintah juga masih kurang serius mendukung kemajuan olahraga,"ujar Icuk. (Raikhul Amar)
(bbk)