Menpora Ingatkan Gatot, Prioritas Pemerintah Asian Games
A
A
A
JAKARTA - Menpora Imam Nahrawi secara resmi melantik dan mengambil sumpah jabatan terhadap Gatot Sulistiantoro Dewa Broto sebagai Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) di Auditorium Wisma Menpora Senayan, Jakarta, Jumat (24/2/2017) pagi. Dengan demikian, tugas yang bakal diemban pria kelahiran Yogyakarta, Jawa Tengah, akan semakin berat.
Salah satu prioritas utama pemerintah adalah Asian Games, Asian Paragames dan beberapa even kepemudaan dan keolahragaan lainnya.
Dalam sambutannya Imam Nahrawi menyampaikan bahwa Kemenpora membutuhkan orang yang mampu melakukan komunikasi dan konsolidasi internal yang masif, terarah, terukur, dan mampu secara sempurna menerapkan aturan tata kelola maupun percepatan organisasi di Kementerian.
"Ke depan tantangan kementerian cukup besar dan kita harus bisa berusaha untuk konsolidasi nasional untuk percepatan dan program prioritas pemerintah yakni Asian Games, Asian Paragames dan beberapa even kepemudaan dan keolahragaan lainnya," terang Menpora seperti dikutip situs resmi Kemenpora.
"Pak Gatot yang sebelumnya fokus di olahraga prestasi maka tugasnya akan semakin berat, harus mengakomodasi, mengkonsolidasi prestasi olahraga, pemuda dan olahraga, pemberdayaan pemuda, pengembangan pemuda dan sekretariat agar menjadi nyaman untuk olahragawan dan kita semua," ujarnya.
Gatot dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32/TPA Tahun 2017 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kemeterian Pemuda dan Olahraga. Menpora menilai perubahan jabatan di Kemenpora merupakan rotasi biasa yang rutin untuk melihat dan mengevaluasi kinerja dan kerja yang dibutuhkan para pejabat dan kementerian.
Terkait kursi kosong dari jabatan di beberapa kedeputian, Menpora mengaku dalam waktu cepat segera menunjuk Plt serta rekrutmen atau open bidding pada semua pihak baik olahragawan, praktisi, akademisi, birokrasi birokrat yang ingin bersama melaksanakan tugas berat di Kemenpora.
Pada jabatan barunya Gatot berupaya untuk percepatan perbaikan di Kemenpora salah satunya predikat negatif disclaimer Kemenpora dari BPK akan segera dihilangkan. "Kami bersama jajaran akan berusaha menghilangkan predikat negatif disclaimer di Kemenpora meski sulit insyaallah pasti bisa. Ke depan kami ingin melakukan integrasi yang lebih baik di Kemenpora agar menjadi leading sector pemuda dan olahraga lebih kentara dan signifikan," sahut Gatot.
Salah satu prioritas utama pemerintah adalah Asian Games, Asian Paragames dan beberapa even kepemudaan dan keolahragaan lainnya.
Dalam sambutannya Imam Nahrawi menyampaikan bahwa Kemenpora membutuhkan orang yang mampu melakukan komunikasi dan konsolidasi internal yang masif, terarah, terukur, dan mampu secara sempurna menerapkan aturan tata kelola maupun percepatan organisasi di Kementerian.
"Ke depan tantangan kementerian cukup besar dan kita harus bisa berusaha untuk konsolidasi nasional untuk percepatan dan program prioritas pemerintah yakni Asian Games, Asian Paragames dan beberapa even kepemudaan dan keolahragaan lainnya," terang Menpora seperti dikutip situs resmi Kemenpora.
"Pak Gatot yang sebelumnya fokus di olahraga prestasi maka tugasnya akan semakin berat, harus mengakomodasi, mengkonsolidasi prestasi olahraga, pemuda dan olahraga, pemberdayaan pemuda, pengembangan pemuda dan sekretariat agar menjadi nyaman untuk olahragawan dan kita semua," ujarnya.
Gatot dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32/TPA Tahun 2017 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kemeterian Pemuda dan Olahraga. Menpora menilai perubahan jabatan di Kemenpora merupakan rotasi biasa yang rutin untuk melihat dan mengevaluasi kinerja dan kerja yang dibutuhkan para pejabat dan kementerian.
Terkait kursi kosong dari jabatan di beberapa kedeputian, Menpora mengaku dalam waktu cepat segera menunjuk Plt serta rekrutmen atau open bidding pada semua pihak baik olahragawan, praktisi, akademisi, birokrasi birokrat yang ingin bersama melaksanakan tugas berat di Kemenpora.
Pada jabatan barunya Gatot berupaya untuk percepatan perbaikan di Kemenpora salah satunya predikat negatif disclaimer Kemenpora dari BPK akan segera dihilangkan. "Kami bersama jajaran akan berusaha menghilangkan predikat negatif disclaimer di Kemenpora meski sulit insyaallah pasti bisa. Ke depan kami ingin melakukan integrasi yang lebih baik di Kemenpora agar menjadi leading sector pemuda dan olahraga lebih kentara dan signifikan," sahut Gatot.
(mir)