Putin Akui Pemerintah Rusia Gagal dalam Sistem Anti-doping Atlet
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mempertanyakaan kredibilitas WADA sebagai lembaga anti-doping saat menguji sampel atlet di negaranya. Meski begitu, Putin mengaku telah gagal dalam membangun sistem anti-doping.
Menurut kantor berita Rusia, TASS, Rabu (1/3/2017), Putin tidak menampik bahwa negaranya tengah memerangi praktek doping yang melanda sebagian atlet. Namun, Putin menyangkal tuduhan laporan McLaern yang menyebut bahwa Pemerintah Rusia berada di balik praktek doping tersebut.
"Kami perlu mengakui bagwa beberapa kasus doping benar-benar terdeteksi. Ini berarti bahwa badan anti-doping Rusia talah gagal dalam sistem, ini adalah kesalahan kami," kata Putin.
"Tetapi kami tidak menerima tuduhan atas bukti yang dibeberkan (McLaren), karena, ketika sampel diserahkan, itu ada dalam protokol mereka (WADA). Sampel disimpan di suatu tempat, dan kami tidak bertanggung jawab untuk penyimpanan tersebut," lanjutnya.
Lebih jauh, Putin juga menyinggung tentang dugaan atas upaya sebuah pihak untuk menyerang negaranya menggunakan kasus doping. Celakanya, kata Putin, upaya itu datang ketika pemerintahan setempat berusaha memberantas praktek ilegal di dunia olahraga itu.
"Tidak pernah ada konspirasi kelembagaan untuk menyembunyikan tes doping Rusia dan tidak pernah ada. Sebaliknya, kami tengah memerangi doping,"
Sebelumnya diberitakan, penyidik independen menuding Pemerintah Rusia berada di balik skandal doping atlet. Dalam laporan McLaren, dibeberkan sejumlah bukti pelanggaran doping antara lain sampel darah atlet yang disimpan selama bertahun-tahun oleh WADA.
Menurut kantor berita Rusia, TASS, Rabu (1/3/2017), Putin tidak menampik bahwa negaranya tengah memerangi praktek doping yang melanda sebagian atlet. Namun, Putin menyangkal tuduhan laporan McLaern yang menyebut bahwa Pemerintah Rusia berada di balik praktek doping tersebut.
"Kami perlu mengakui bagwa beberapa kasus doping benar-benar terdeteksi. Ini berarti bahwa badan anti-doping Rusia talah gagal dalam sistem, ini adalah kesalahan kami," kata Putin.
"Tetapi kami tidak menerima tuduhan atas bukti yang dibeberkan (McLaren), karena, ketika sampel diserahkan, itu ada dalam protokol mereka (WADA). Sampel disimpan di suatu tempat, dan kami tidak bertanggung jawab untuk penyimpanan tersebut," lanjutnya.
Lebih jauh, Putin juga menyinggung tentang dugaan atas upaya sebuah pihak untuk menyerang negaranya menggunakan kasus doping. Celakanya, kata Putin, upaya itu datang ketika pemerintahan setempat berusaha memberantas praktek ilegal di dunia olahraga itu.
"Tidak pernah ada konspirasi kelembagaan untuk menyembunyikan tes doping Rusia dan tidak pernah ada. Sebaliknya, kami tengah memerangi doping,"
Sebelumnya diberitakan, penyidik independen menuding Pemerintah Rusia berada di balik skandal doping atlet. Dalam laporan McLaren, dibeberkan sejumlah bukti pelanggaran doping antara lain sampel darah atlet yang disimpan selama bertahun-tahun oleh WADA.
(bep)