Kota Lubuklinggau Jadi Tuan Rumah Cabor BMX Asian Games
A
A
A
LUBUKLINGGAU - Perjuangan Pemerintah Kota Lubuklinggau untuk menjadi tuan rumah salah satu cabang olahraga (cabor) Asian Games 2018 akhirnya terwujud. Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kamis (2/3/2017) telah memutuskan bahwa cabor BMX digelar di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Keputusan mengejutkan ini disambut baik oleh Pemerintah Kota Lubuklinggau yang sedari awal sangat menginginkan agar kota berslogan Sebiduk Semare tersebut menjadi tuan rumah Asian Games. Meskipun kenyataannya tidak dipilih untuk menjadi venue mountainbike.
Pemerintah Kota Lubuklinggau akan menyulap kawasan obyek wisata Bukit Sulap menjadi venue cabor BMX, dimana sebelumnya telah ditinjau ketua umum PB ISSI, Raja Sapta Oktora. Salah satu pembeda venue ini adalah memiliki inclinator atau kereta miring yang bisa membawa atlet kepuncak bukit berikut dengan sepedanya.
"Kita sangat bersyukur kalau Lubuklinggau ditunjuk menjadi tuan rumah, dan ini merupakan kabar gembira bagi masyarakat Lubuklinggau karena tidak seluruh daerah bisa jadi tuan rumah," ungkap Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe, Jumat (3/3/2017).
Dengan event tersebut tentu akan membawa dampak positif bagi Kota Lubuklinggau, baik secara ekonomi maupun promosi obyek wisata.
"Kita akan siapkan segala sesuatu untuk Asian Games 2018. Kita berupaya keras untuk menjadi tuan rumah yang baik, harus sukses menjadi tuan rumah," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Ikatan Sepeda Sport Indonesia Lubuklinggau, Dodi Sohe mengetahui hal ini dari Kadispora Sumsel, Yusuf Wibowo yang menelepon dirinya untuk memberikan informasi tersebut.
"Hari Rabu saya lagi survey ke bukit Sulap dengan tim trek designer, Candra Aria Vijaya dari puncak sampai kebawah, sekitar jam 3 sore Kadispora sumsel menelpon mengatakan Lubuklinggau menjadi tuan rumah cabor BMX," kata Dodi.
"Intinya persyaratan yang diminta PB ISSI pusat sudah diajukan untuk MTB, kemudian kenapa Lubuklinggau ditunjuk tuan rumah karena salah satunya karena inclinator, sebab di Indonesia hanya Lubuklinggau yang ada. Di daerah lain belum ada," jelasnya.
Kendati demikian pihaknya tetap bersyukur kota kecil di ujung provinsi Sumatera Selatan ini bisa dipercaya menjadi venue Cabor BMX. Sejauh ini tembusan surat menpora belum diterima oleh Dispora Lubuklinggau.
Keputusan mengejutkan ini disambut baik oleh Pemerintah Kota Lubuklinggau yang sedari awal sangat menginginkan agar kota berslogan Sebiduk Semare tersebut menjadi tuan rumah Asian Games. Meskipun kenyataannya tidak dipilih untuk menjadi venue mountainbike.
Pemerintah Kota Lubuklinggau akan menyulap kawasan obyek wisata Bukit Sulap menjadi venue cabor BMX, dimana sebelumnya telah ditinjau ketua umum PB ISSI, Raja Sapta Oktora. Salah satu pembeda venue ini adalah memiliki inclinator atau kereta miring yang bisa membawa atlet kepuncak bukit berikut dengan sepedanya.
"Kita sangat bersyukur kalau Lubuklinggau ditunjuk menjadi tuan rumah, dan ini merupakan kabar gembira bagi masyarakat Lubuklinggau karena tidak seluruh daerah bisa jadi tuan rumah," ungkap Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe, Jumat (3/3/2017).
Dengan event tersebut tentu akan membawa dampak positif bagi Kota Lubuklinggau, baik secara ekonomi maupun promosi obyek wisata.
"Kita akan siapkan segala sesuatu untuk Asian Games 2018. Kita berupaya keras untuk menjadi tuan rumah yang baik, harus sukses menjadi tuan rumah," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Ikatan Sepeda Sport Indonesia Lubuklinggau, Dodi Sohe mengetahui hal ini dari Kadispora Sumsel, Yusuf Wibowo yang menelepon dirinya untuk memberikan informasi tersebut.
"Hari Rabu saya lagi survey ke bukit Sulap dengan tim trek designer, Candra Aria Vijaya dari puncak sampai kebawah, sekitar jam 3 sore Kadispora sumsel menelpon mengatakan Lubuklinggau menjadi tuan rumah cabor BMX," kata Dodi.
"Intinya persyaratan yang diminta PB ISSI pusat sudah diajukan untuk MTB, kemudian kenapa Lubuklinggau ditunjuk tuan rumah karena salah satunya karena inclinator, sebab di Indonesia hanya Lubuklinggau yang ada. Di daerah lain belum ada," jelasnya.
Kendati demikian pihaknya tetap bersyukur kota kecil di ujung provinsi Sumatera Selatan ini bisa dipercaya menjadi venue Cabor BMX. Sejauh ini tembusan surat menpora belum diterima oleh Dispora Lubuklinggau.
(bep)