Jelang WRC Meksiko 2017: Saya Tidak Pernah Merasa Dalam Bahaya

Selasa, 07 Maret 2017 - 11:00 WIB
Jelang WRC Meksiko 2017: Saya Tidak Pernah Merasa Dalam Bahaya
Jelang WRC Meksiko 2017: Saya Tidak Pernah Merasa Dalam Bahaya
A A A
MEXICO CITY - Jelang Seri III Kejuaraan Dunia Reli Mobil (WRC) 2017, Reli Meksiko, yang berlangsung di Leon, Guanajuato, Jumat (10/3) hingga Minggu (12/3). Ada kekhawatiran yang diungkapkan oleh pimpinan klasemen sementara pereli, Jari-Matti Latvala.

Ya, terkait masalah tahapan yang dianggap terlalu kencang untuk mobil WRC 2017, pereli tim Toyota Gazoo Racing tersebut, menginginkan adanya peninjauan ulang untuk mencari rute yang baru.

Gelaran WRC Swedia bulan lalu memunculkan kontroversi baru terkait potensi kecepatan mobil 2017. Mengemudikan mobil Ford Fiesta, pereli Estonia, Ott Tanak, mencatat kecepatan rata-rata 136,8 km/jam di tahapan Konn sepanjang 31,6 kilometer.

Karena alasan keselamatan, FIA akhirnya meminta panitia penyelenggara Reli Swedia untuk membatalkan tahapan yang melewati rute tersebut.
Berdasarkan apa yang terjadi di Reli Swedia, FIA kemudian mengumumkan bahwa semua tahapan yang melewati batas kecepatan 130 km/jam kemungkinan juga akan dibatalkan. Pereli Toyota, Latvala, tidak menyetujui langkah tersebut.
Jari-Matti Latvala (tengah) di sesi jumpa pers jelang seri II WRC 2017 Reli Meksiko. (Foto-twitter)
"Memang kami melaju dalam kecepatan tinggi di Swedia, tapi saya tidak pernah merasa dalam bahaya," ucap Latvala dalam konferensi pers di Meksiko City jelang seri ketiga WRC 2017 di Leon seperti dilaporkan Motorsport.

"FIA telah bekerja keras dalam aspek keamanan. Beberapa perubahan seperti jarak antara kursi, dan pengukuran-pengukuran lain, sebenarnya juga sudah positif," imbuh pereli 31 tahun itu.

Namun pereli Finlandia tersebut tidak menyetujui jika sebuah tahapan langsung dibatalkan hanya karena melewati batas kecepatan rata-rata 130 km/jam. Dia lebih menginginkan adanya perubahan rute yang tetap bisa memaksimalkan potensi mobil, tapi di saat yang sama juga bisa mengurangi risiko keselamatan.

"Saya pikir, apa yang bisa kami ubah adalah rute tahapan khusus (special stage/SS), di mana kami bisa memberi pengaruh yang lebih besar. Tidak ada masalah dengan mobil, jadi kami mungkin bisa berkonsentrasi pada rute yang dianggap terlalu kencang untuk reli. Jika di rute ada sebuah bagian jalan yang memiliki sektor lurus panjang, mau tidak mau mobil akan melaju sangat kencang," tutup Latvala yang bakal kembali menggeber Toyota Yaris WRC guna mencari kemenangan keduanya musim ini usai berjaya di Swedia.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1551 seconds (0.1#10.140)
pixels