Gaet Penonton Muda, Formula 1 Bisa Saingi MotoGP
A
A
A
BARCELONA - Bos Red Bull Christian Horner memberi saran Liberty Media untuk meningkatkan popularitas Formula 1. Menurutnya, pemilik baru F1 itu mesti menggaet penonton muda.
Popularitas balapan Formula 1 tengah merosot dalam beberapa tahun terakhir. Penyebabnya ditenggarai karena regulasi yang membuat mobil mudah dikendarai, minimnya kebisingan, harga tiket yang melambung hingga sistem siaran di tv berbayar.
Liberty Media yang mengakuisisi Formula 1 dari CVC Januari lalu, diharapkan bisa mengatasi masalah tersebut. Dan disarankan, Liberty Media harus menggaet anak muda serta mengenalkan para driver lebih masif lagi sehingga bisa dijadikan idola.
"Kami butuh lebih banyak penonton muda. Cara orang-orang menonton tv dan menyaksikan pertandingan olahraga serta hiburan saat ini cukup beda ketimbang hanya mengandalkan channel di tv," ujar Horner seperti dikutip Crash, Rabu (15/3/2017).
"Anda hanya perlu naik kereta hari ini untuk melihat beberapa konten yang dilihat orang di telepon selulernya. Anda akan menemukan medium bagaimana menjangkau generasi muda, penonton muda, namun juga tetap mempertahankan prinsip balapan Formula 1,"
"Bisakah kita melakukan hal yang lebih baik dengan produk? Ya, dan berharap rencana di masa depan adalah cuma untuk pertunjukkan dan pertunjukkan. Kami butuh pembalap sebagai bintang, pembalap sebagai pahlawan, dan bisa menyalurkan aspirasi lewat berbagai media yang ada," imbuhnya.
Horner menegaskan, soal menggaet penonton muda, peluang Formula 1 masih sama besar dengan MotoGP. "Saya akan membantahnya (penonton belia MotoGP lebih banyak -red) karena angka MotoGP tidak cukup signifikan dibandingkan dengan Formula 1, jadi itu menunjukkan masih ada permintaan yang sangat kuat di sana," tutupnya.
Seri perdana Formula 1 dan MotoGP 2017 akan digelar serentak. Keduanya akan menggelar balapan perdana musim ini pada tanggal 26 Maret mendatang.
Popularitas balapan Formula 1 tengah merosot dalam beberapa tahun terakhir. Penyebabnya ditenggarai karena regulasi yang membuat mobil mudah dikendarai, minimnya kebisingan, harga tiket yang melambung hingga sistem siaran di tv berbayar.
Liberty Media yang mengakuisisi Formula 1 dari CVC Januari lalu, diharapkan bisa mengatasi masalah tersebut. Dan disarankan, Liberty Media harus menggaet anak muda serta mengenalkan para driver lebih masif lagi sehingga bisa dijadikan idola.
"Kami butuh lebih banyak penonton muda. Cara orang-orang menonton tv dan menyaksikan pertandingan olahraga serta hiburan saat ini cukup beda ketimbang hanya mengandalkan channel di tv," ujar Horner seperti dikutip Crash, Rabu (15/3/2017).
"Anda hanya perlu naik kereta hari ini untuk melihat beberapa konten yang dilihat orang di telepon selulernya. Anda akan menemukan medium bagaimana menjangkau generasi muda, penonton muda, namun juga tetap mempertahankan prinsip balapan Formula 1,"
"Bisakah kita melakukan hal yang lebih baik dengan produk? Ya, dan berharap rencana di masa depan adalah cuma untuk pertunjukkan dan pertunjukkan. Kami butuh pembalap sebagai bintang, pembalap sebagai pahlawan, dan bisa menyalurkan aspirasi lewat berbagai media yang ada," imbuhnya.
Horner menegaskan, soal menggaet penonton muda, peluang Formula 1 masih sama besar dengan MotoGP. "Saya akan membantahnya (penonton belia MotoGP lebih banyak -red) karena angka MotoGP tidak cukup signifikan dibandingkan dengan Formula 1, jadi itu menunjukkan masih ada permintaan yang sangat kuat di sana," tutupnya.
Seri perdana Formula 1 dan MotoGP 2017 akan digelar serentak. Keduanya akan menggelar balapan perdana musim ini pada tanggal 26 Maret mendatang.
(mir)