Soal Dana Asian Games 2018, DPR Tunggu Penjelasan KOI dan INASGOC
A
A
A
JAKARTA - Tidak terasa, sisa waktu untuk Indonesia (Jakarta & Palembang) mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Asian Games XVIII 2018 hanya tinggal 16 bulan lagi, tepatnya diselenggarakan pada 18 Agustus - 2 September 2018.
Di sisi lain transparansi dan efesiensi penggunaan dana yang telah dikucurkan negara melalui Panitia Asian Games (INASGOC) masih menjadi pertanyaan oleh pelbagai kalangan, termasuk Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem, Kresna Dewanata Phrosakh.
"Kami menunggu penjelasan KOI dan INASGOC tentang penggunaan anggaran kegiatan multievent olahraga tahun 2015 dan 2016 yang lalu. Termasuk pembayaran ke OCA, Dewan Olimpiade Asia, sebesar total USD 45 juta atau sekitar Rp600 miliar yang digunakan untuk kegiatan PR Campaign dan biaya Broadcasting Fee," ujar Kresna Dewanata di gedung DPR, Rabu (5/4/2017).
Sementara terhadap adanya wacana pemotongan anggaran Asian Games 2018 oleh Pemerintah, Kresna juga mengingatkan bahwa penyelenggara harus menghitung dengan matang rencana pengurangan cabang olahraga yang dipertandingkan dikarenakan alasan efisiensi, aspek pembinaan jangka panjang, dan prestasi cabang olahraga tersebut juga harus menjadi pertimbangan.
"Justru yang perlu dievaluasi dan diawasi adalah aspek pembiayaan yang bersifat seremonial, termasuk biaya promosi, sosialisasi, tampilan penyiaran, pengadaan perangkat IT dan lain-lain," tuturnya.
Adapun Kresna juga mengingatkan bahwa, pos-pos pembiayaan untuk infrastruktur dan sarana pendukung, disesuaikan dengan rencana jangka panjang Pemerintah.
"Infrastruktur, akomodasi, transportasi dan fasilitas pertandingan sebaiknya juga disesuaikan dengan rencana umum pembangunan infrastruktur pemerintah sehingga pembiayaan yang digunakan nantinya tidak hanya efisien tetapi juga efektif. Tentunya agar bisa memberi manfaat jangka panjang bagi pembinaan atlet dan masyarakat secara luas, terutama setelah Asian Games 2018 selesai di gelar," kata Kresna menegaskan.
Di sisi lain transparansi dan efesiensi penggunaan dana yang telah dikucurkan negara melalui Panitia Asian Games (INASGOC) masih menjadi pertanyaan oleh pelbagai kalangan, termasuk Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem, Kresna Dewanata Phrosakh.
"Kami menunggu penjelasan KOI dan INASGOC tentang penggunaan anggaran kegiatan multievent olahraga tahun 2015 dan 2016 yang lalu. Termasuk pembayaran ke OCA, Dewan Olimpiade Asia, sebesar total USD 45 juta atau sekitar Rp600 miliar yang digunakan untuk kegiatan PR Campaign dan biaya Broadcasting Fee," ujar Kresna Dewanata di gedung DPR, Rabu (5/4/2017).
Sementara terhadap adanya wacana pemotongan anggaran Asian Games 2018 oleh Pemerintah, Kresna juga mengingatkan bahwa penyelenggara harus menghitung dengan matang rencana pengurangan cabang olahraga yang dipertandingkan dikarenakan alasan efisiensi, aspek pembinaan jangka panjang, dan prestasi cabang olahraga tersebut juga harus menjadi pertimbangan.
"Justru yang perlu dievaluasi dan diawasi adalah aspek pembiayaan yang bersifat seremonial, termasuk biaya promosi, sosialisasi, tampilan penyiaran, pengadaan perangkat IT dan lain-lain," tuturnya.
Adapun Kresna juga mengingatkan bahwa, pos-pos pembiayaan untuk infrastruktur dan sarana pendukung, disesuaikan dengan rencana jangka panjang Pemerintah.
"Infrastruktur, akomodasi, transportasi dan fasilitas pertandingan sebaiknya juga disesuaikan dengan rencana umum pembangunan infrastruktur pemerintah sehingga pembiayaan yang digunakan nantinya tidak hanya efisien tetapi juga efektif. Tentunya agar bisa memberi manfaat jangka panjang bagi pembinaan atlet dan masyarakat secara luas, terutama setelah Asian Games 2018 selesai di gelar," kata Kresna menegaskan.
(sbn)