Waduh, Kenapa Agenda Timnas U-22 Kacau Balau
A
A
A
Diharapkan bisa berprestasi, namun masa persiapan Timnas U-22 malah mengalami masalah. Agenda pemusatan latihan yang sudah digagas terancam kacau balau.
Ajang Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 di Baku, Azerbaijan, yang awalnya akan disasar, sampai saat ini juga belum jelas. Bukan itu saja, isu yang berembus jika jadwal pelantas pun akhirnya mundur.
Di bawah kendali Luis Milla sebagai pelatih dengan treck record dunia yang mumpuni, jelas harapan tinggi Timnas Indonesia bisa berprestasi kembali diapungkan. Milla yang dikontrak dengan biaya tidak sedikit, juga diberikan target tidak main-main oleh PSSI.
Ada dua target yang diharapkan bisa dipenuhi pelatih bernama lengkap Luis Milla Aspas itu. Seperti diketahui, target pertama mengantar Timnas U-22 meraih emas SEA Games 2017 di Malaysia pada Agustus mendatang. Kedua, bisa menempatkan Timnas Indonesia minimal menembus semifinal Asian Games 2018 yang digelar di Tanah Air.
Melihat dua target yang dipasang organisasi sepak bola tertinggi Indonesia itu, jelas bukan pekerjaan mudah bagi Milla. Keinginan PSSI agar Milla bisa menembus dua target itu, juga diikuti dengan rancangan program pelatihan yang mumpuni.
Selain mengagendakan uji-uji coba berkualitas, salah satu yang ditunggu adalah Timnas U-22 dijadwalkan menggelar pelatnas internasional ke Negeri Matador. Di sana ada empat kota yang akan disambangi, seperti Madrid, Murcia, Mallorca, dan Valencia.
Tapi, asah kemampuan ke Spanyol pun diisukan tidak terlaksana. Sebab, waktu keberangkatan bertepatan dengan kick off kompetisi Liga 1. Kemudian sederet problem yang dihadapi skuad Garuda Muda tentu akan mengganggu konsentrasi tim.
Milla seperti tidak mau memperuncing masalah yang sedang atau akan dihadapi tim besutannya. Pelatih kelahiran Teruel, Spanyol, 51 tahun silam itu, mengaku semua terkait jadi atau tidaknya beberapa agenda di atas adalah tanggung jawab federasi atau PSSI dalam hal ini. Dirinya menegaskan hanya fokus pada mempersiapkan tim.
"Saya sudah tahu informasi (kemungkinan besar tidak jadi tampil) tentang ISG, cuma hal itu menjadi masalah dari federasi. Yang menjadi tugas saya adalah hanya fokus dengan pemain dan terpenting adalah tim tetap berlatih," ungkap Milla. (Decky Irawan Jasri)
Ajang Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 di Baku, Azerbaijan, yang awalnya akan disasar, sampai saat ini juga belum jelas. Bukan itu saja, isu yang berembus jika jadwal pelantas pun akhirnya mundur.
Di bawah kendali Luis Milla sebagai pelatih dengan treck record dunia yang mumpuni, jelas harapan tinggi Timnas Indonesia bisa berprestasi kembali diapungkan. Milla yang dikontrak dengan biaya tidak sedikit, juga diberikan target tidak main-main oleh PSSI.
Ada dua target yang diharapkan bisa dipenuhi pelatih bernama lengkap Luis Milla Aspas itu. Seperti diketahui, target pertama mengantar Timnas U-22 meraih emas SEA Games 2017 di Malaysia pada Agustus mendatang. Kedua, bisa menempatkan Timnas Indonesia minimal menembus semifinal Asian Games 2018 yang digelar di Tanah Air.
Melihat dua target yang dipasang organisasi sepak bola tertinggi Indonesia itu, jelas bukan pekerjaan mudah bagi Milla. Keinginan PSSI agar Milla bisa menembus dua target itu, juga diikuti dengan rancangan program pelatihan yang mumpuni.
Selain mengagendakan uji-uji coba berkualitas, salah satu yang ditunggu adalah Timnas U-22 dijadwalkan menggelar pelatnas internasional ke Negeri Matador. Di sana ada empat kota yang akan disambangi, seperti Madrid, Murcia, Mallorca, dan Valencia.
Tapi, asah kemampuan ke Spanyol pun diisukan tidak terlaksana. Sebab, waktu keberangkatan bertepatan dengan kick off kompetisi Liga 1. Kemudian sederet problem yang dihadapi skuad Garuda Muda tentu akan mengganggu konsentrasi tim.
Milla seperti tidak mau memperuncing masalah yang sedang atau akan dihadapi tim besutannya. Pelatih kelahiran Teruel, Spanyol, 51 tahun silam itu, mengaku semua terkait jadi atau tidaknya beberapa agenda di atas adalah tanggung jawab federasi atau PSSI dalam hal ini. Dirinya menegaskan hanya fokus pada mempersiapkan tim.
"Saya sudah tahu informasi (kemungkinan besar tidak jadi tampil) tentang ISG, cuma hal itu menjadi masalah dari federasi. Yang menjadi tugas saya adalah hanya fokus dengan pemain dan terpenting adalah tim tetap berlatih," ungkap Milla. (Decky Irawan Jasri)
(bbk)