Legenda MotoGP: Marquez Tidak Kebal Tekanan Vinales dan Masalah Honda
A
A
A
LOUISIANA - Marc Marquez menderita pada dua seri awal MotoGP 2017. Hasil finis keempat di Qatar dan gagal menyelesaikan lomba di Argentina, membuatnya kini terdampar di peringkat 8 klasemen sementara, tertinggal 37 poin dari pemenang dua lomba pembuka, Maverick Vinales (Yamaha).
Menurut Marquez sendiri dalam acara salah satu sponsor resmi HRC (Honda Racing Corporation) untuk MotoGP 2017 di Sao Paulo, Brasil, Rabu (12/4/2017). Hasil dari dua lomba pembuka musim ini, sama sekali di luar ekspektasi HRC.
“Tahun lalu saya datang ke Brasil juga usai MotoGP Argentina, tapi setelah saya meraih kemenangan di sana,” tutur Marquez seperti dilaporkan Globo. “Kali ini hasilnya tidak seperti yang kami harapkan. Tapi kami mengalami ilusi yang sama seperti tahun lalu,” imbuhnya.
Namun kata Freddie Spencer, juara dunia 500cc dua kali bersama Honda. Tekanan telah mempengaruhi sang juara bertahan, dan itu pula yang menyebabkan Marquez terjatuh dalam lomba di MotoGP Argentina 2017.
“Saya pikir, dia merasakan tekanan setelah melihat konsistensi yang ditunjukan oleh Vinales. Marquez merasa ia harus menang (di Argentina), namun itu malah berujung kesalahannya (dalam lomba),” sembur Freddie Spencer seperti dalam rekaman video blognya yang dilaporkan Marca.
“Setelah bertahun-tahun bersaing, (kini) dia (Marquez) mengetahui bahwa tidak ada satupun pembalap, bagaimanapun hebatnya dia, yang kebal terhadap tekanan. Hal itu bisa terjadi kepada pembalap manapun,” imbuh Freddie yang pernah meraih dua gelar juara dunia sekaligus pada dua kelas dalam semusim di balap GP (250cc dan 500cc pada 1985 bersama Honda).
Pria dari Louisiana, Amerika Serikat, yang sekarang berusia 55 itu melanjutkan pembahasannya mengenai masalah yang sedang dialami oleh tim Honda. Adakah saran dari Freddie Spencer buat Marc Marquez?
“Honda memiliki masalah dengan ban depan. Tetapi saya pikir, ada lebih banyak hal daripada itu. Akan menarik untuk melihat apakah di Austin, pada lintasan yang dia kuasai betul, dia bisa bangkit. Tentu saja dia harus lebih cepat dan menang di sana. Namun kalau dia tidak bisa (memenangkannya), (setidaknya) dia mesti finis dekat Vinales.”
Menurut Marquez sendiri dalam acara salah satu sponsor resmi HRC (Honda Racing Corporation) untuk MotoGP 2017 di Sao Paulo, Brasil, Rabu (12/4/2017). Hasil dari dua lomba pembuka musim ini, sama sekali di luar ekspektasi HRC.
“Tahun lalu saya datang ke Brasil juga usai MotoGP Argentina, tapi setelah saya meraih kemenangan di sana,” tutur Marquez seperti dilaporkan Globo. “Kali ini hasilnya tidak seperti yang kami harapkan. Tapi kami mengalami ilusi yang sama seperti tahun lalu,” imbuhnya.
Namun kata Freddie Spencer, juara dunia 500cc dua kali bersama Honda. Tekanan telah mempengaruhi sang juara bertahan, dan itu pula yang menyebabkan Marquez terjatuh dalam lomba di MotoGP Argentina 2017.
“Saya pikir, dia merasakan tekanan setelah melihat konsistensi yang ditunjukan oleh Vinales. Marquez merasa ia harus menang (di Argentina), namun itu malah berujung kesalahannya (dalam lomba),” sembur Freddie Spencer seperti dalam rekaman video blognya yang dilaporkan Marca.
“Setelah bertahun-tahun bersaing, (kini) dia (Marquez) mengetahui bahwa tidak ada satupun pembalap, bagaimanapun hebatnya dia, yang kebal terhadap tekanan. Hal itu bisa terjadi kepada pembalap manapun,” imbuh Freddie yang pernah meraih dua gelar juara dunia sekaligus pada dua kelas dalam semusim di balap GP (250cc dan 500cc pada 1985 bersama Honda).
Pria dari Louisiana, Amerika Serikat, yang sekarang berusia 55 itu melanjutkan pembahasannya mengenai masalah yang sedang dialami oleh tim Honda. Adakah saran dari Freddie Spencer buat Marc Marquez?
“Honda memiliki masalah dengan ban depan. Tetapi saya pikir, ada lebih banyak hal daripada itu. Akan menarik untuk melihat apakah di Austin, pada lintasan yang dia kuasai betul, dia bisa bangkit. Tentu saja dia harus lebih cepat dan menang di sana. Namun kalau dia tidak bisa (memenangkannya), (setidaknya) dia mesti finis dekat Vinales.”
(sbn)