Menanti All Indonesian Final di Ganda Putra
A
A
A
SINGAPURA - Indonesia berpotensi meneruskan hegemoninya yang meraih setidaknya satu gelar di Singapura Terbuka. Salah satunya dari ganda putra dimana dua wakilnya berhasil lolos ke semifinal.
Sejak turnamen ini digelar pada 1987, Indonesia kerap meraih minimal satu trofi setiap kali ikut serta. Kegagalan hanya terjadi pada1988, 1992, 2003, 2009 dan 2015. Sedangkan pada 1996 dan 2000 event ini tidak digelar.
Pada tahun lalu Indonesia meraih dua gelar dari Sony Dwi Kuncoro (tunggal putra) dan Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii (ganda putri). Sedangkan ganda putra, ganda campuran dan tunggal putri tidak ada yang lolos ke partai puncak.
Catatan itu mungkin saja berlanjut di edisi kali ini. Meski sekarang ganda putri berguguran, begitu juga tunggal putri dan ganda campuran, Indonesia masih punya asa di tunggal putra dan ganda putra.
Anthony Sinisuka Ginting jadi satu-satunya wakil di tunggal putra. Atlet berumur 20 tahun itu lolos ke semifinal setelah menyingkirkan utusan Hong Kong dengan skor 21-19 dan 21-14.
Tapi, peluang terbesar ada di ganda putra. Pasalnya, ada dua pasangan yang berhasil melaju ke fase empat besar. Itu diawali Berry Angriawan/Hardianto yang menghempaskan duet Goh V Shem/Tan Wee Kiong asal Malaysia 21-15 dan 21-15.
Sukses serupa dibukukan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Mereka melunasi utang dengan menyingkirkan utusan Taiwan, Lee Jhe Huei/Lee Yang 21-16 dan 21-14. Itu menebus kekalahan saat semifinal Prancis Terbuka 2016.
“Terakhir di Perancis itu tidak ada angin sama sekali, jadi lebih susah untuk matikan lawan. Di sini kami lebih sabar dan safe mainnya. Pastinya dari awal kami mau in terus, tidak mau sampai keduluan startnya,” kata Kevin.
Lolosnya Berry/Hardianto dan Kevin/Marcus membuka peluang terjadinya all-Indoensia final. Itu karena mereka tidak akan saling jegal di semifinal. Meski demikian, jalan menuju partai puncak tetap sulit.
Berry/Hardianto harus meladeni Li Junhui/Liu Yuchen dari China yang merupakan unggulan keempat. Sedangkan Kevin/Marcus ditantang duo Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen. Mereka akan bertanding Sabtu (15/4/2017) di Singapore Indoor Stadium.
“Kami sudah pernah ketemu. Jadi kami mau melakukan yang terbaik saja. Usaha terus dan tidak gampang menyerah,” kata Marcus.
Sejak turnamen ini digelar pada 1987, Indonesia kerap meraih minimal satu trofi setiap kali ikut serta. Kegagalan hanya terjadi pada1988, 1992, 2003, 2009 dan 2015. Sedangkan pada 1996 dan 2000 event ini tidak digelar.
Pada tahun lalu Indonesia meraih dua gelar dari Sony Dwi Kuncoro (tunggal putra) dan Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii (ganda putri). Sedangkan ganda putra, ganda campuran dan tunggal putri tidak ada yang lolos ke partai puncak.
Catatan itu mungkin saja berlanjut di edisi kali ini. Meski sekarang ganda putri berguguran, begitu juga tunggal putri dan ganda campuran, Indonesia masih punya asa di tunggal putra dan ganda putra.
Anthony Sinisuka Ginting jadi satu-satunya wakil di tunggal putra. Atlet berumur 20 tahun itu lolos ke semifinal setelah menyingkirkan utusan Hong Kong dengan skor 21-19 dan 21-14.
Tapi, peluang terbesar ada di ganda putra. Pasalnya, ada dua pasangan yang berhasil melaju ke fase empat besar. Itu diawali Berry Angriawan/Hardianto yang menghempaskan duet Goh V Shem/Tan Wee Kiong asal Malaysia 21-15 dan 21-15.
Sukses serupa dibukukan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Mereka melunasi utang dengan menyingkirkan utusan Taiwan, Lee Jhe Huei/Lee Yang 21-16 dan 21-14. Itu menebus kekalahan saat semifinal Prancis Terbuka 2016.
“Terakhir di Perancis itu tidak ada angin sama sekali, jadi lebih susah untuk matikan lawan. Di sini kami lebih sabar dan safe mainnya. Pastinya dari awal kami mau in terus, tidak mau sampai keduluan startnya,” kata Kevin.
Lolosnya Berry/Hardianto dan Kevin/Marcus membuka peluang terjadinya all-Indoensia final. Itu karena mereka tidak akan saling jegal di semifinal. Meski demikian, jalan menuju partai puncak tetap sulit.
Berry/Hardianto harus meladeni Li Junhui/Liu Yuchen dari China yang merupakan unggulan keempat. Sedangkan Kevin/Marcus ditantang duo Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen. Mereka akan bertanding Sabtu (15/4/2017) di Singapore Indoor Stadium.
“Kami sudah pernah ketemu. Jadi kami mau melakukan yang terbaik saja. Usaha terus dan tidak gampang menyerah,” kata Marcus.
(mir)