Burns Kehilangan Mahkota Juara di Kandang Sendiri
A
A
A
GLASGOW - Julius Indongo, 34 tahun, mampu membuktikan dirinya untuk menjadi pemenang dalam duel unifikasi gelar melawan Ricky Burns (34) di SSE Hydro di Glasgow, Skotlandia, Minggu (16/4) WIB. Petinju kidal asal Namibia itu berhasil mendominasi pertarungannya dengan petinju tuan rumah, Burns.
Berlaga di hadapan penoton yang sebagian besar adalah pendukungnya, Burns sudah mulai beraksi di awal ronde pembuka. Namun, di ronde-ronde berikutnya, justru Indongo yang tampak lebih banyak melakukan tekanan dan terus menghampiri mantan juara dunia tiga divisi tersebut.
Indongo yang terus menekan dengan jangkauan dan pukulan straight, sempat membuak Burns kesulitan. Petinju dengan julukan Rickster itu masih terus mewaspadai kekuatan Indongo, yang sewaktu-waktu bisa membuatnya bernasib seperti Eduard Troyanovsky, yang dirobohkan Indongo dalam waktu kurang dari satu menit.
Pada ronde terakhir atau ronde 12, Burns roboh di kanvas, namun wasit Steve Gray menilai jika Burns jatuh bukan karena pukulan, namun terpleset. Setelah 12 ronde pertarungan berakhir, tiga hakim pertandingan memberikan skor kemenangan buat Indongo alias Blue Machine 120-108, 118-110, dan 116-112.
Dengan kemenangan ini, Indongo pun mencuri mahkota kelas welter junior WBA dari pinggang Burns. Indongo sebelumnya telah memiliki sabuk juara IBF dan IBO, yang didapatkannya dengan mengkanvaskan Troyanovsky di Rusia pada Desember tahun lalu. Selanjutnya, Indongo berpeluang besar untuk mendapatkan duel unifikasi lain yakni berhadapan dengan juara WBC/WBO, Terence Crawford.
Hanya menorehkan kemenangan angka atas Burns, Indongo pun gagal untuk meraih kemenangan KO/TKO. Sebelum pertarungan, Indongo sangat termotivasi untuk menjadi petinju pertama yang berhasil memberikan kekalahan KO/TKO terhadap Burns.
Lewat kemenangan tersebut, Indongo memperpanjang rekor belum terkalahkannya menjadi 22-0, 11KO. Di sudut lain, Burns kini memiliki catatan 41-6-1, 14KO.
Berlaga di hadapan penoton yang sebagian besar adalah pendukungnya, Burns sudah mulai beraksi di awal ronde pembuka. Namun, di ronde-ronde berikutnya, justru Indongo yang tampak lebih banyak melakukan tekanan dan terus menghampiri mantan juara dunia tiga divisi tersebut.
Indongo yang terus menekan dengan jangkauan dan pukulan straight, sempat membuak Burns kesulitan. Petinju dengan julukan Rickster itu masih terus mewaspadai kekuatan Indongo, yang sewaktu-waktu bisa membuatnya bernasib seperti Eduard Troyanovsky, yang dirobohkan Indongo dalam waktu kurang dari satu menit.
Pada ronde terakhir atau ronde 12, Burns roboh di kanvas, namun wasit Steve Gray menilai jika Burns jatuh bukan karena pukulan, namun terpleset. Setelah 12 ronde pertarungan berakhir, tiga hakim pertandingan memberikan skor kemenangan buat Indongo alias Blue Machine 120-108, 118-110, dan 116-112.
Dengan kemenangan ini, Indongo pun mencuri mahkota kelas welter junior WBA dari pinggang Burns. Indongo sebelumnya telah memiliki sabuk juara IBF dan IBO, yang didapatkannya dengan mengkanvaskan Troyanovsky di Rusia pada Desember tahun lalu. Selanjutnya, Indongo berpeluang besar untuk mendapatkan duel unifikasi lain yakni berhadapan dengan juara WBC/WBO, Terence Crawford.
Hanya menorehkan kemenangan angka atas Burns, Indongo pun gagal untuk meraih kemenangan KO/TKO. Sebelum pertarungan, Indongo sangat termotivasi untuk menjadi petinju pertama yang berhasil memberikan kekalahan KO/TKO terhadap Burns.
Lewat kemenangan tersebut, Indongo memperpanjang rekor belum terkalahkannya menjadi 22-0, 11KO. Di sudut lain, Burns kini memiliki catatan 41-6-1, 14KO.
(nug)