Singkirkan Bayern Muenchen, Syarat Real Madrid Rajai Liga Champions
A
A
A
MADRID - Laga kandang Real Madrid melawan Bayern Muenchen bukan cuma perebutan tempat di semifinal Liga Champions. Juga jadi syarat bagi keduanya untuk kembali jadi juara.
Hasil akhir duel yang akan berlangsung di Santiago Bernabeu, Rabu (19/4/2017) dapat menentukan siapa raja Eropa musim ini. Tim yang lolos biasanya bakal berjaya diakhir kompetisi.
Ini mengacu kisah lima trofi Liga Champions terbaru yang diraih Bayern Muenchen dan Real Madrid. Siapapun yang bertahan ketika keduanya bentrok di babak gugur dengan sistem dua laga, kerap keluar sebagai juara.
Bayern Muenchen melakukannya pada edisi 2000/2001 dan 1975/1976. Sedangkan Real Madrid membukukan kisah serupa dimusim 2013/2014, 2001/2002 dan 1999/2000.
Pada edisi 1975/1976, Bayern Muenchen mencatat hasil 1-1 dan menang 2-0 ketika jumpa Real Madrid di semifinal. Mereka lalu melaju ke partai puncak dan unggul 1-0 atas Saint-Etienne.
Bayern Muenchen lalu sukses menaklukan Real Madrid 1-0 dan 2-1 di semifinal Liga Champions 2000/2001. Jawara Bundesliga itu berhak lolos ke final dimana berhasil mengalahkan Valencia 5-4 (1-1) lewat adu penalti.
Sementara pada periode 1999/2000, Real Madrid unggul aggregate 3-2 (2-0, 1-2) atas Bayern Muenchen kala fase empat besar. Los Galacticos lalu menutup kisahnya dengan menggasak Valencia 3-0 di final.
Sedangkan saat musim 2001/2002, Real Madrid bertemu Bayern Muenchen di perempat final. Mereka melenggang setelah kalah 1-2 dan menang 2-0. Berikutnya mereka melumat Barcelona di semifinal dan Bayer Leverkusen di partai penentu.
Ketika perhelatan 2014/2015, Real Madrid dan Bayern Muenhen bereuni lagi di semifinal. Kala itu Cristiano Ronaldo dkk sangat dominan lantaran menang 1-0 dan 5-0. Puncaknya mencukur Atletico Madrid 4-1 yang berujung La Decima.
Itu menunjukan selalu jadi pertanda bagus bagi Real Madrid jika bisa mengandaskan Bayern Muenchen di fase knock-out. Ini sebabnya armada Zinedine Zidane tetap mengincar hasil positif meski sempat unggul 2-1 di Allianz Arena.
Hasil akhir duel yang akan berlangsung di Santiago Bernabeu, Rabu (19/4/2017) dapat menentukan siapa raja Eropa musim ini. Tim yang lolos biasanya bakal berjaya diakhir kompetisi.
Ini mengacu kisah lima trofi Liga Champions terbaru yang diraih Bayern Muenchen dan Real Madrid. Siapapun yang bertahan ketika keduanya bentrok di babak gugur dengan sistem dua laga, kerap keluar sebagai juara.
Bayern Muenchen melakukannya pada edisi 2000/2001 dan 1975/1976. Sedangkan Real Madrid membukukan kisah serupa dimusim 2013/2014, 2001/2002 dan 1999/2000.
Pada edisi 1975/1976, Bayern Muenchen mencatat hasil 1-1 dan menang 2-0 ketika jumpa Real Madrid di semifinal. Mereka lalu melaju ke partai puncak dan unggul 1-0 atas Saint-Etienne.
Bayern Muenchen lalu sukses menaklukan Real Madrid 1-0 dan 2-1 di semifinal Liga Champions 2000/2001. Jawara Bundesliga itu berhak lolos ke final dimana berhasil mengalahkan Valencia 5-4 (1-1) lewat adu penalti.
Sementara pada periode 1999/2000, Real Madrid unggul aggregate 3-2 (2-0, 1-2) atas Bayern Muenchen kala fase empat besar. Los Galacticos lalu menutup kisahnya dengan menggasak Valencia 3-0 di final.
Sedangkan saat musim 2001/2002, Real Madrid bertemu Bayern Muenchen di perempat final. Mereka melenggang setelah kalah 1-2 dan menang 2-0. Berikutnya mereka melumat Barcelona di semifinal dan Bayer Leverkusen di partai penentu.
Ketika perhelatan 2014/2015, Real Madrid dan Bayern Muenhen bereuni lagi di semifinal. Kala itu Cristiano Ronaldo dkk sangat dominan lantaran menang 1-0 dan 5-0. Puncaknya mencukur Atletico Madrid 4-1 yang berujung La Decima.
Itu menunjukan selalu jadi pertanda bagus bagi Real Madrid jika bisa mengandaskan Bayern Muenchen di fase knock-out. Ini sebabnya armada Zinedine Zidane tetap mengincar hasil positif meski sempat unggul 2-1 di Allianz Arena.
(mir)