Hadapi Wladimir Lagi, Joshua Bisa Kehilangan Gelar Dunia
A
A
A
LONDON - Promotor Anthony Joshua, Eddie Hearn dari Matchroom Boxing sedang kebingungan dalam menentukan sikap untuk sang juara kelas berat IBF/IBO/WBA Super tersebut. Pasalnya, untuk laga berikutnya Joshua harus menentukan pilihan yang cukup berat.
Usai menaklukkan Wladimir Klitschko pada akhir pekan kemarin, Joshua selnjutnya harus menjalani duel mempertahankan gelar IBF wajib melawan Kubrat Pulev. Di sisi lain, Wladimir juga berhak mendapatkan duel ulang langsung dengan Joshua, sebagaimana sudah disepakati dalam kontrak pertarungan mereka.
Apabila Joshua memilih untuk melakukan duel ulang dengan Wladimir, maka Federasi Tinju Dunia (IBF) kemungkinan akan melucuti sabuk juara IBF dari pinggang Joshua.
Dengan kondisi seperti itu, Hearn mencoba untuk memutar otak untuk mengatasi situasi ini. Dia benar-benar paham jika Joshua bisa saja dipaksa untuk melowongkan mahkota IBF. "Kami tidak ingin melowongkan sabuk IBF, tapi jika kami harus melakukannya, kami tidak akan masalah melakukannya," ucap Hearn melansir dari The Sun.
"Kami tidak akan membiarkan politik tinju menghalangi kemajuan AJ. Idealnya, kami menginginkan semua sabuk juara, tapi saat Anda sudah mendekat, itu menjadi sulit karena situasi seperti ini," imbuhnya.
Menurut Hearn, IBF selalu patuh dengan peraturan mereka sendiri, dan ini sebagaimana yang pernah terjadi pada Tyson Fury. Pasca merebut sabuk juara IBF/IBO/WBA Super/WBO dari Wladimir pada 2015, Fury mendapatkan mandat untuk menghadapi penantang wajib IBF, Czar Glazkov. Namun, Fury tidak bisa menyanggupinya, karena terikat klausul kontrak duel ulang langsung versus Wladimir. Dan pada akhirnya, Fury pun harus rela melowongkan gelar IBF.
Meskipun begitu, Hearn sedang mencoba melakukan pembicaraan dengan IBF dan Team Sauerland yang merupakan promotor Pulev. "Pada akhir pekan ini, kami harus memiliki kejelasan, tapi itu sangat rumit," sahutnya.
"Kami bisa melihat sebuah kesepakatan dengan Pulev dan mencoba membuat duel untuk sabuk interim, dan pemenangnya menghadapi AJ," pungkas Hearn.
Usai menaklukkan Wladimir Klitschko pada akhir pekan kemarin, Joshua selnjutnya harus menjalani duel mempertahankan gelar IBF wajib melawan Kubrat Pulev. Di sisi lain, Wladimir juga berhak mendapatkan duel ulang langsung dengan Joshua, sebagaimana sudah disepakati dalam kontrak pertarungan mereka.
Apabila Joshua memilih untuk melakukan duel ulang dengan Wladimir, maka Federasi Tinju Dunia (IBF) kemungkinan akan melucuti sabuk juara IBF dari pinggang Joshua.
Dengan kondisi seperti itu, Hearn mencoba untuk memutar otak untuk mengatasi situasi ini. Dia benar-benar paham jika Joshua bisa saja dipaksa untuk melowongkan mahkota IBF. "Kami tidak ingin melowongkan sabuk IBF, tapi jika kami harus melakukannya, kami tidak akan masalah melakukannya," ucap Hearn melansir dari The Sun.
"Kami tidak akan membiarkan politik tinju menghalangi kemajuan AJ. Idealnya, kami menginginkan semua sabuk juara, tapi saat Anda sudah mendekat, itu menjadi sulit karena situasi seperti ini," imbuhnya.
Menurut Hearn, IBF selalu patuh dengan peraturan mereka sendiri, dan ini sebagaimana yang pernah terjadi pada Tyson Fury. Pasca merebut sabuk juara IBF/IBO/WBA Super/WBO dari Wladimir pada 2015, Fury mendapatkan mandat untuk menghadapi penantang wajib IBF, Czar Glazkov. Namun, Fury tidak bisa menyanggupinya, karena terikat klausul kontrak duel ulang langsung versus Wladimir. Dan pada akhirnya, Fury pun harus rela melowongkan gelar IBF.
Meskipun begitu, Hearn sedang mencoba melakukan pembicaraan dengan IBF dan Team Sauerland yang merupakan promotor Pulev. "Pada akhir pekan ini, kami harus memiliki kejelasan, tapi itu sangat rumit," sahutnya.
"Kami bisa melihat sebuah kesepakatan dengan Pulev dan mencoba membuat duel untuk sabuk interim, dan pemenangnya menghadapi AJ," pungkas Hearn.
(nug)