Tim Basket RCTI Kalahkan Kompas TV
A
A
A
JAKARTA - Tim basket RCTI akhirnya menuai sukses di ajang Invitasi Bola Basket Antar Media Nasional (IBBAMNAS) 2017 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta, Kamis (18/5/2017). RCTI mengalahkan Kompas TV 48-37 di babak final. Tim basket asal Kebon Jeruk ini untuk kali kedua menuai gelar juara Ibbamnas setelah terakhir diraih 2004. Sedangkan Kompas TV mencatat runner up kedua beruntun setelah tahun lalu dikalahkan SCTV Emtek.
"Saya bersyukur kami bisa menang. Tapi jujur, saya lebih suka permainan anak-anak di Sinar Mas Land lalu. Saat itu mereka lebih ngotot dan agresif," komentar pelatih RCTI, Rommy C. Chandra usai berlaga. Mantan pebasket timnas ini mengakui lawan memberikan perlawanan cukup baik, terutama melalui defense. Namun demikian, Rommy bersyukur para asuhannya mengikuti instruksi dan memenangkan pertandingan.
Sedangkan pebasket Kompas TV, Bima Marzuki mengatakan, RCTI bermain cukup bagus dan punya shooter yang mumpuni. "Kami tutup dari bawah, tapi shooter mereka bagus," kata Bima. Dia mengatakan, sampai ke babak final saja sudah luar biasa. Sebab, secara fisik sudah lelah terlebih saat di semifinal yang bermain dengan tujuh orang saja.
Lebih jauh Bima mengatakan, tim Kompas TV praktis selama tiga tahun tidak ada perubahan materi pemain. "Kami pakai orang-orang yang sama selama tiga tahun. Sedangkan tim lain banyak yang berubah. Tapi kami bersyukur bisa sampai final," imbuhnya. Untuk posisi tiga ditempati tim basket Jusraga yang mencatat kemenangan telak atas CNN Indonesia Trans Media 43-29.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Deputi IV Peningkatan Prestasi Kemenpora, Chandra Bakti menutup ajang basket yang sudah digelar secara konsisten sejak 2003 ini. Chandra memberikan apresiasi kepada panpel atas kinerjanya bisa menggelar turnamen dengan baik, serta kepada para peserta atas keikutsertaannya. Dirinya mengatakan, untuk kegiatan ini pihak Kemenpora akan memberikan dukungan penuh untuk digelar setiap tahun. Turnamen ini sejalan dengan kampanye "Ayo Olahraga" dari Kemenpora dalam menyadapi olahraga menjadi sebuah kebutuhan dalam hidup.
Chandra juga mengatakan, diharapkan media pun turut serta dalam mendorong tumbuhnya perbasketan di Tanah Air. Untuk gelaran tahun depan diharapkan lebih semarak karena bertepatan dengan penyelenggaraan Asian Games. "Diharapkan tahun depan bisa lebih meriah, sekaligus bertepatan dengan Asian Games, jadi bisa bawa suporter agar lebih semarak," ujar Chandra.
Mengomentari gelaran Ibbamnas, pelatih Kompas Gramedia Abrizalt Hasiholan mengaku sudah banyak perbaikan dan tiap tahun persaingan cukup bagus. "Secara kualitas turnamen semakin baik. Diharapkan bisa lebih baik lagi di kemudian hari," ujar Abrizalt. Dia juga menambahkan, ada beberapa perusahaan media yang mensyaratkan karyawannya punya keterampilan main basket dalam perekrutan, akan membawa dampak positif untuk munculnya pemain baru tampil di Ibbamnas berikutnya.
"Saya bersyukur kami bisa menang. Tapi jujur, saya lebih suka permainan anak-anak di Sinar Mas Land lalu. Saat itu mereka lebih ngotot dan agresif," komentar pelatih RCTI, Rommy C. Chandra usai berlaga. Mantan pebasket timnas ini mengakui lawan memberikan perlawanan cukup baik, terutama melalui defense. Namun demikian, Rommy bersyukur para asuhannya mengikuti instruksi dan memenangkan pertandingan.
Sedangkan pebasket Kompas TV, Bima Marzuki mengatakan, RCTI bermain cukup bagus dan punya shooter yang mumpuni. "Kami tutup dari bawah, tapi shooter mereka bagus," kata Bima. Dia mengatakan, sampai ke babak final saja sudah luar biasa. Sebab, secara fisik sudah lelah terlebih saat di semifinal yang bermain dengan tujuh orang saja.
Lebih jauh Bima mengatakan, tim Kompas TV praktis selama tiga tahun tidak ada perubahan materi pemain. "Kami pakai orang-orang yang sama selama tiga tahun. Sedangkan tim lain banyak yang berubah. Tapi kami bersyukur bisa sampai final," imbuhnya. Untuk posisi tiga ditempati tim basket Jusraga yang mencatat kemenangan telak atas CNN Indonesia Trans Media 43-29.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Deputi IV Peningkatan Prestasi Kemenpora, Chandra Bakti menutup ajang basket yang sudah digelar secara konsisten sejak 2003 ini. Chandra memberikan apresiasi kepada panpel atas kinerjanya bisa menggelar turnamen dengan baik, serta kepada para peserta atas keikutsertaannya. Dirinya mengatakan, untuk kegiatan ini pihak Kemenpora akan memberikan dukungan penuh untuk digelar setiap tahun. Turnamen ini sejalan dengan kampanye "Ayo Olahraga" dari Kemenpora dalam menyadapi olahraga menjadi sebuah kebutuhan dalam hidup.
Chandra juga mengatakan, diharapkan media pun turut serta dalam mendorong tumbuhnya perbasketan di Tanah Air. Untuk gelaran tahun depan diharapkan lebih semarak karena bertepatan dengan penyelenggaraan Asian Games. "Diharapkan tahun depan bisa lebih meriah, sekaligus bertepatan dengan Asian Games, jadi bisa bawa suporter agar lebih semarak," ujar Chandra.
Mengomentari gelaran Ibbamnas, pelatih Kompas Gramedia Abrizalt Hasiholan mengaku sudah banyak perbaikan dan tiap tahun persaingan cukup bagus. "Secara kualitas turnamen semakin baik. Diharapkan bisa lebih baik lagi di kemudian hari," ujar Abrizalt. Dia juga menambahkan, ada beberapa perusahaan media yang mensyaratkan karyawannya punya keterampilan main basket dalam perekrutan, akan membawa dampak positif untuk munculnya pemain baru tampil di Ibbamnas berikutnya.
(sbn)