Kisah Pelari Tanpa Alas Kaki di Astra Fun Run Balikpapan
A
A
A
BALIKPAPAN - Dua puluh tujuh menit setelah flag-off Astra Fun Run Balikpapan, seorang pelari berusia 14 tahun terlihat memasuki garis finish. Meski raut wajahnya dipenuhi keringat dan nafasnya terengah-engah, pelajar kelas 2 SMPN 6 Balikpapan itu tetap ceria karena berhasil menjadi pelari wanita pertama yang melewati garis finish.Pelari itu bernama Alvina Damayanti. Tidak seperti pelari pada umumnya, gadis ini berlari dengan bertelanjang kaki. Meski demikian, ia berhasil meraih juara 1 kategori wanita Astra Fun Run. Ternyata, berlari tanpa alas kaki memang telah menjadi ciri khasnya. Bersama 7 orang teman lain yang bergabung dalam klub lari Melati Club, Vina merupakan salah satu siswa yang dipilih oleh guru sekolahnya untuk dilatih secara profesional guna mengikuti lomba-lomba lari di Balikpapan.Menurut Vina dan Nila Septiani yang juga merupakan anggota Melati Club sekaligus peraih juara 2 kategori wanita Astra Fun Run, berlari tanpa sepatu memang disarankan oleh pelatih mereka, Manab yang juga berprofesi sebagai Guru Olahraga di SD 030 Balikpapan.“Mereka (anggota Melati Club) memang dianjurkan untuk berlari tanpa sepatu supaya lebih ringan. Kebetulan banyak anggota Melati Club yang berasal dari keluarga kurang mampu, sehingga sepatu lari yang mereka miliki kurang elastis dan terlalu berat. Akhirnya saya sarankan untuk tidak menggunakan sepatu supaya larinya lebih ringan dan cepat,” jelas Manab dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Sabtu (20/5/2017).Bagi Vina dan Nila yang telah sering memenangkan berbagai perlombaan lari di Balikpapan, bahkan juga di tingkat nasional, lari bukan hanya sekadar ekstrakurikuler yang diwajibkan sekolah. Bagi mereka, lari telah membantu mengatasi orang-orang yang suka mengejek mereka.“Saya ikut lari karena melalui olahraga ini saya bisa berprestasi. Ayo teman-teman semua, mari mengikuti berbagai kegiatan olahraga atau ekstrakurikuler untuk menghindari orang-orang yang suka mengejek (bully) kamu. Soalnya kalau kita berprestasi, dengan sendirinya mereka pasti akan berhenti mengejek kita,” kata Vina.
Manab berharap akan muncul lebih banyak anak-anak muda Balikpapan yang berprestasi dengan kegiatan positif. “Kegiatan seperti ini akan membantu anak muda tidak terjebak dalam penggunaan narkoba. Selain sehat, olahraga dapat mengajak mereka melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat dan tidak tumbuh menjadi anak nakal."Selain itu, bagi anak-anak muda Balikpapan yang berasal dari keluarga tidak mampu sehingga banyak diejek orang, coba munculkan prestasimu. Hal ini akan membuat orang lain berhenti mengejek dan “melihatmu” karena prestasimu,” tutup Manab.
Manab berharap akan muncul lebih banyak anak-anak muda Balikpapan yang berprestasi dengan kegiatan positif. “Kegiatan seperti ini akan membantu anak muda tidak terjebak dalam penggunaan narkoba. Selain sehat, olahraga dapat mengajak mereka melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat dan tidak tumbuh menjadi anak nakal."Selain itu, bagi anak-anak muda Balikpapan yang berasal dari keluarga tidak mampu sehingga banyak diejek orang, coba munculkan prestasimu. Hal ini akan membuat orang lain berhenti mengejek dan “melihatmu” karena prestasimu,” tutup Manab.
(bep)