Kemenpora: Polemik Sandra Akibat Kurangnya Koordinasi dan Komunikasi
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah melakukan koordinasi dengan PB PABBSI tentang permasalahan yang dialami lifter Angkat Berat putri Sumbar, Sandra terkait keluhan biaya sehari-hari dan persiapan menghadapi Kejuaraan Nasional Angkat Berat di Medan, Oktober mendatang. Dari hasil koordinasi tersebut diketahui bahwa masalah koordinasi dan komunikasi yang menjadi penghambat sehingga Sandra terpaksa mencari dana dengan mengumpulkan recehan di jalanan untuk memenuhi kebutuhan latihannya.
"Menpora Imam Nahrawi sangat menaruh perhatian dengan atlet berprestasi. Makanya, Kemenpora langsung melakukan koordinasi dengan PB PABBSI apalagi Sandra merupakan atlet potensial. Dari hasil koordinasi itu, ternyata masalah koordinasi dan komunikasi yang menjadi penghambat sehingga Sandra tidak mendapatkan biaya dari KONI Provinsi Sumbar dalam menjalani persiapan menuju Kejurnas Angkat Berat di Medan, Oktober mendatang," kata Plt Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Washinton Galingging di Jakarta, Kamis (25/5/2017).
Menurut Washinton, stake holder olahraga dalam hal ini pemilik klub, pengprov PABBSI Sumbar dan KONI Provinsi Sumbar perlu bertemu untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi Sandra. "Semuanya kan sudah ada aturan dimana atlet mendapatkan fasilitas harus diusulkan melalui Pengprov PABBSI kepada KONI Provinsi. Jika tidak ada koordinasi dan komunikasi yang baik antar stake holder, maka kesan positif olahraga prestasi sulit ditingkatkan," katanya.
Hal senada juga dilontarkan Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB PABBSI, Alamsyah Wijaya. "Inti persoalan adalah bahwa Sandra merasa tidak diperhatikan oleh KONI Provinsi Sumbar. Sementara KONI Provinsi Sumbar mengatakan persyaratan mendapatkan anggaran persiapan menuju Kejurnas dari KONI Sumbar harus ada usulan dari Pengprov PABBSI Sumbar. Dan, itu memang aturannya," katanya.
Terkait masalah Kejurnas di Medan, kata Alamsyah, biaya persiapan atlet memang menjadi tanggungan KONI Provinsi atas usulan Pengprov PABBSI. "Soal biaya persiapan dan keberangkatan setiap atlet Sumbar yang terpilih ke Kejurnas memang menjadi tanggungan KONI Provinsi Sumbar. Tetapi, perlu dicatat bahwa Sandra telah mendapatkan tunjangan uang makan dari Pengprov PABBSI Sumbar sebesar Rp2,5 juta sebulan," katanya.
Pada saat Kejuaraan Angkat Berat Asia di Bandung, Mei lalu, kata Alamsyah, Sandra yang mendapat medali emas kelas 52kg putri memang mengikuti seleksi dengan biaya patungan Sandra dan pelatihnya. Namun, saat tampil di Kejuaraan Asia seluruh biaya ditanggung penuh PB PABBSI.
"Saat seleksi memang mereka biaya sendiri. Tetapi, saat tampil di Kejuaraan Asia, PB PABBSI menanggung tiket pp (pulang pergi) dan uang sakunya," katanya lagi.
"Menpora Imam Nahrawi sangat menaruh perhatian dengan atlet berprestasi. Makanya, Kemenpora langsung melakukan koordinasi dengan PB PABBSI apalagi Sandra merupakan atlet potensial. Dari hasil koordinasi itu, ternyata masalah koordinasi dan komunikasi yang menjadi penghambat sehingga Sandra tidak mendapatkan biaya dari KONI Provinsi Sumbar dalam menjalani persiapan menuju Kejurnas Angkat Berat di Medan, Oktober mendatang," kata Plt Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Washinton Galingging di Jakarta, Kamis (25/5/2017).
Menurut Washinton, stake holder olahraga dalam hal ini pemilik klub, pengprov PABBSI Sumbar dan KONI Provinsi Sumbar perlu bertemu untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi Sandra. "Semuanya kan sudah ada aturan dimana atlet mendapatkan fasilitas harus diusulkan melalui Pengprov PABBSI kepada KONI Provinsi. Jika tidak ada koordinasi dan komunikasi yang baik antar stake holder, maka kesan positif olahraga prestasi sulit ditingkatkan," katanya.
Hal senada juga dilontarkan Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB PABBSI, Alamsyah Wijaya. "Inti persoalan adalah bahwa Sandra merasa tidak diperhatikan oleh KONI Provinsi Sumbar. Sementara KONI Provinsi Sumbar mengatakan persyaratan mendapatkan anggaran persiapan menuju Kejurnas dari KONI Sumbar harus ada usulan dari Pengprov PABBSI Sumbar. Dan, itu memang aturannya," katanya.
Terkait masalah Kejurnas di Medan, kata Alamsyah, biaya persiapan atlet memang menjadi tanggungan KONI Provinsi atas usulan Pengprov PABBSI. "Soal biaya persiapan dan keberangkatan setiap atlet Sumbar yang terpilih ke Kejurnas memang menjadi tanggungan KONI Provinsi Sumbar. Tetapi, perlu dicatat bahwa Sandra telah mendapatkan tunjangan uang makan dari Pengprov PABBSI Sumbar sebesar Rp2,5 juta sebulan," katanya.
Pada saat Kejuaraan Angkat Berat Asia di Bandung, Mei lalu, kata Alamsyah, Sandra yang mendapat medali emas kelas 52kg putri memang mengikuti seleksi dengan biaya patungan Sandra dan pelatihnya. Namun, saat tampil di Kejuaraan Asia seluruh biaya ditanggung penuh PB PABBSI.
"Saat seleksi memang mereka biaya sendiri. Tetapi, saat tampil di Kejuaraan Asia, PB PABBSI menanggung tiket pp (pulang pergi) dan uang sakunya," katanya lagi.
(bbk)