Marchisio Pantau Kabar Ledakan di Piazza San Carlo
A
A
A
TURIN - Sedikitnya lima orang dinyatakan berada dalam kondisi kritis, termasuk seorang anak berusia 4 tahun yang diinjak-injak akibat ledakan yang terjadi di Piazza San Carlo ketika penggemar Juventus sedang menggelar nonton bareng final Liga Champions melawan Real Madrid, Sabtu (3/6/2017) malam waktu setempat.
Sebanyak 20 ribu penggemar Juventus sengaja berkumpul di Piazza San Carlo untuk menyaksikan final Liga Champions melalui layar raksasa. Ledakan terjadi ketika Juventus mengalami kekalahan 1-4 dari Real Madrid.
Banyak penggemar kemudian mulai berlari keluar dari tengah alun-alun, berteriak ketakutan. Belum jelas penyebab ledakan tersebut. Namun, para penggemar klub Juventus terlihat menyalakan flare dan kembang api yang secara tidak sengaja ikut memicu kepanikan massa. (Baca juga: Ledakan Guncang Nonbar Juventus vs Real Madrid di Turin )
Menurut salah satu saksi mata seperti dikutip dari Guardian, Minggu (4/6/2017), kepanikan mungkin diawali dengan ledakan petasan keras yang disalahartikan sebagai bom. Akibat kejadian tersebut 600 orang dilaporkan mengalami luka dan lima kritis termasuk seorang bocah berusia 4 tahun yang mengalami luka pada bagian dada dan trauma kepala. Kebanyakan korban luka terdapat di sekitar pintu masuk menuju tempat parkir bawah tanah di alun-alun.
Kepanikan tersebut telah menimbulkan kenangan menyakitkan dari bencana Heysel tahun 1985 di mana 39 penggemar meninggal saat dinding yang roboh menghantam penggemar sebelum dimulainya final Piala Eropa tahun itu, melawan Liverpool. "Saya shock. Rasanya seperti Heysel," singkat seorang penggemar sambil menangis.
Claudio Marchisio terus memantau perkembangan dari media sosial. "Banyak dari kami yang memiliki teman atau kerabat yang hadir di Piazza San Carlo," tulisnya.
Sebanyak 20 ribu penggemar Juventus sengaja berkumpul di Piazza San Carlo untuk menyaksikan final Liga Champions melalui layar raksasa. Ledakan terjadi ketika Juventus mengalami kekalahan 1-4 dari Real Madrid.
Banyak penggemar kemudian mulai berlari keluar dari tengah alun-alun, berteriak ketakutan. Belum jelas penyebab ledakan tersebut. Namun, para penggemar klub Juventus terlihat menyalakan flare dan kembang api yang secara tidak sengaja ikut memicu kepanikan massa. (Baca juga: Ledakan Guncang Nonbar Juventus vs Real Madrid di Turin )
Menurut salah satu saksi mata seperti dikutip dari Guardian, Minggu (4/6/2017), kepanikan mungkin diawali dengan ledakan petasan keras yang disalahartikan sebagai bom. Akibat kejadian tersebut 600 orang dilaporkan mengalami luka dan lima kritis termasuk seorang bocah berusia 4 tahun yang mengalami luka pada bagian dada dan trauma kepala. Kebanyakan korban luka terdapat di sekitar pintu masuk menuju tempat parkir bawah tanah di alun-alun.
Kepanikan tersebut telah menimbulkan kenangan menyakitkan dari bencana Heysel tahun 1985 di mana 39 penggemar meninggal saat dinding yang roboh menghantam penggemar sebelum dimulainya final Piala Eropa tahun itu, melawan Liverpool. "Saya shock. Rasanya seperti Heysel," singkat seorang penggemar sambil menangis.
Claudio Marchisio terus memantau perkembangan dari media sosial. "Banyak dari kami yang memiliki teman atau kerabat yang hadir di Piazza San Carlo," tulisnya.
(nug)