Tersingkir di Liga Champions, Pirlo Sebut Karena Kesalahan Sendiri
loading...
A
A
A
TURIN - Juventus harus tersingkir dari Liga Champions 2020/2021, meski mereka menang melawan Porto dengan sko 3-2 atas FC Porto pada leg babak 16 besar di Allianz Stadium, Selasa (9/3/2021) malam waktu lokal atau Rabu (10/3/2021) dini hari WIB.
Pasukan Andrea Pirlo gagal ke peremat final setelah kalah produktivitas gol tandang dengan agregat 4-4.
Juventus harus menjalani perpanjangan waktu untuk disingkirkan Porto. Ini menjadi jalan keluar yang lebih menyakitkan daripada saat melawan Ajax Amsterdam atau musim lalu oleh Olympique Lyon.
Sergio Oliveira membuat Juve tertinggal mnenit ke-19 berkat gol penalti. Federico Chiesa membalas menit ke-49 dan membuat Juve berbalik unggul menit ke-63, setelah pemain Porto Mehdi Taremi dikartu merah menit ke-54.
Laga dilanjutkan babak perpanjangan waktu karena Juventus kalah 1-2 di pertemuan pertama. Unggul jumlah pemain, Juve malah tertinggal lagi melalui Sergio Oliveira menit ke-115, yang membuat gol Adrien Rabiot (117) menjadi sia-sia.
"Ketika Anda membuat empat kesalahan besar dalam dua leg di babak 16 besar Liga Champions, Anda bisa tersingkir," kata Pirlo kepada Sky Sport Italia seperti dilansir football-italia.
“Kami tidak melakukan kesalahan ketika Porto dengan 10 pemain, karena yang bisa kami lakukan hanyalah mencoba menyebarkan pemain dengan menggerakkan bola dari sisi ke sisi dan menutup area penalti dengan badan. Begitulah gol itu datang," katanya.
“Butuh beberapa hari untuk menghapus pertandingan ini dari benak kami. Tapi, berikutnya kami harus menghadapi setiap pertandingan dengan sikap yang benar, menyadari bahwa kami masih berada di bulan Maret dan punya waktu untuk naik ke klasemen Serie A ,” jelas dia.
Setelah begitu banyak serangan balik usai kebobolan gol awal, apakah ada masalah dengan pendekatan awal Juventus?
“Kami memulai dengan baik dan ada peluang dengan Alvaro Morata untuk segera memimpin. Tapi, itu tidak masuk, ada kesalahan untuk penalti, kami bisa kebobolan gol kedua, tapi kemudian memainkan permainan yang seharusnya kami lakukan di babak kedua, dibantu juga oleh pemain tambahan," ujar pelatih ini.
“Saya tidak berpikir awal permainan kami sebuah masalah. Kami tahu Porto akan bermain seperti ini, permainan bisa berubah jika kami mencetak gol di menit-menit pembuka. Ketika Anda kebobolan, maka itu menjadi pertandingan yang sangat berbeda," tandasnya.
Pasukan Andrea Pirlo gagal ke peremat final setelah kalah produktivitas gol tandang dengan agregat 4-4.
Juventus harus menjalani perpanjangan waktu untuk disingkirkan Porto. Ini menjadi jalan keluar yang lebih menyakitkan daripada saat melawan Ajax Amsterdam atau musim lalu oleh Olympique Lyon.
Sergio Oliveira membuat Juve tertinggal mnenit ke-19 berkat gol penalti. Federico Chiesa membalas menit ke-49 dan membuat Juve berbalik unggul menit ke-63, setelah pemain Porto Mehdi Taremi dikartu merah menit ke-54.
Laga dilanjutkan babak perpanjangan waktu karena Juventus kalah 1-2 di pertemuan pertama. Unggul jumlah pemain, Juve malah tertinggal lagi melalui Sergio Oliveira menit ke-115, yang membuat gol Adrien Rabiot (117) menjadi sia-sia.
"Ketika Anda membuat empat kesalahan besar dalam dua leg di babak 16 besar Liga Champions, Anda bisa tersingkir," kata Pirlo kepada Sky Sport Italia seperti dilansir football-italia.
“Kami tidak melakukan kesalahan ketika Porto dengan 10 pemain, karena yang bisa kami lakukan hanyalah mencoba menyebarkan pemain dengan menggerakkan bola dari sisi ke sisi dan menutup area penalti dengan badan. Begitulah gol itu datang," katanya.
“Butuh beberapa hari untuk menghapus pertandingan ini dari benak kami. Tapi, berikutnya kami harus menghadapi setiap pertandingan dengan sikap yang benar, menyadari bahwa kami masih berada di bulan Maret dan punya waktu untuk naik ke klasemen Serie A ,” jelas dia.
Setelah begitu banyak serangan balik usai kebobolan gol awal, apakah ada masalah dengan pendekatan awal Juventus?
“Kami memulai dengan baik dan ada peluang dengan Alvaro Morata untuk segera memimpin. Tapi, itu tidak masuk, ada kesalahan untuk penalti, kami bisa kebobolan gol kedua, tapi kemudian memainkan permainan yang seharusnya kami lakukan di babak kedua, dibantu juga oleh pemain tambahan," ujar pelatih ini.
“Saya tidak berpikir awal permainan kami sebuah masalah. Kami tahu Porto akan bermain seperti ini, permainan bisa berubah jika kami mencetak gol di menit-menit pembuka. Ketika Anda kebobolan, maka itu menjadi pertandingan yang sangat berbeda," tandasnya.
(agn)