Sarri Sebut Juventus Seperti Dikutuk di Liga Champions
loading...
A
A
A
TURIN - Pelatih Juventus Maurizio Sarri menilai Juventus seperti "dikutuk" di Liga Champions , setelah tersingkir usai kalah agregat gol tandang melawan Lyon.
Dua gol Cristiano Ronaldo membantu Juve menang 2-1 di Turin, tetapi mereka tetap tersingkir karena leg pertama kalah dengan skor 1-0, hingga agregat 2-2 untuk kedua tim.
Memphis Depay telah memberi Lyon keunggulan pada leg kedua sebelum dua gol Ronaldo, dengan penantian Juve untuk gelar Liga Champions pertama sejak 1996 masih berlanjut.
Sarri, yang berada di bawah tekanan, mengatakan juara Serie A itu seperti dikutuk dalam kompetisi tersebut.
"Kami keluar dari kompetisi di mana kami memenangkan enam dari delapan pertandingan yang kami mainkan, kami seri satu dan kalah satu. Itu berarti dalam delapan pertandingan kami mendapat 19 poin," katanya dalam konferensi pers.
"Jika ada tabel Liga Champions , kami akan menjadi yang pertama atau kedua. Sebaliknya, kami tersingkir. Itu sebabnya saya merasa sangat sedih. Itu membuat saya mengerti bahwa dalam kompetisi ini Juventus dikutuk," tandas pelatih asal Italia tersebut.
Dirinya menjelaskan, keluar dari pertandingan tersebut dia bisa tersenyum karena melihat para pemain dalam kondisi yang baik lagi.
"Mereka memberikan semua yang mereka miliki, mereka berjuang sampai akhir, mereka menaruh hati dan jiwa ke dalam pertandingan. Saya menghargainya," unjarnya.
Lyon dan Juventus sama-sama mendapat penalti kontroversial selama leg kedua, dengan Depay dan Ronaldo melakukan konversi.
Dua gol Cristiano Ronaldo membantu Juve menang 2-1 di Turin, tetapi mereka tetap tersingkir karena leg pertama kalah dengan skor 1-0, hingga agregat 2-2 untuk kedua tim.
Memphis Depay telah memberi Lyon keunggulan pada leg kedua sebelum dua gol Ronaldo, dengan penantian Juve untuk gelar Liga Champions pertama sejak 1996 masih berlanjut.
Sarri, yang berada di bawah tekanan, mengatakan juara Serie A itu seperti dikutuk dalam kompetisi tersebut.
"Kami keluar dari kompetisi di mana kami memenangkan enam dari delapan pertandingan yang kami mainkan, kami seri satu dan kalah satu. Itu berarti dalam delapan pertandingan kami mendapat 19 poin," katanya dalam konferensi pers.
"Jika ada tabel Liga Champions , kami akan menjadi yang pertama atau kedua. Sebaliknya, kami tersingkir. Itu sebabnya saya merasa sangat sedih. Itu membuat saya mengerti bahwa dalam kompetisi ini Juventus dikutuk," tandas pelatih asal Italia tersebut.
Dirinya menjelaskan, keluar dari pertandingan tersebut dia bisa tersenyum karena melihat para pemain dalam kondisi yang baik lagi.
"Mereka memberikan semua yang mereka miliki, mereka berjuang sampai akhir, mereka menaruh hati dan jiwa ke dalam pertandingan. Saya menghargainya," unjarnya.
Lyon dan Juventus sama-sama mendapat penalti kontroversial selama leg kedua, dengan Depay dan Ronaldo melakukan konversi.