Stres Berat Mesin Meleduk 4 Kali, Aleix Protes Aprilia MotoGP
A
A
A
CATALUNYA - Pembalap Spanyol, Aleix Espargaro, dilaporkan tengah dalam kondisi frustrasi berat. Pasalnya, ia kembali harus menghadapi masalah kegagalan mesin Aprilia di MotoGP Catalunya 2017.
Ya, meski menunjukkan kecepatan yang impresif, Espargaro tercecer di peringkat ke-18 dalam klasemen sementara. Ia tercatat baru mencetak poin di seri pembuka Qatar dan Jerez.
Pada start kelima di Catalunya, Espargaro tampil baik pada lap-lap awal, bahkan sempat naik ke posisi keempat. Tapi ia lalu turun di posisi ke-10 karena mulai diganggu masalah mesin, dan akhirnya tersingkir dari balapan.
“Sangat kesal. Kami melakukan pekerjaan hebat selama akhir pekan. Kami punya kecepatan bagus untuk bertarung di posisi lima besar, mungkin podium, tapi sejak awal saya merasa motor tidak bekerja,” sembur Aleix seperti dilaporkan Autosport dan Motorsport.
“Saya melakukan start bagus. Tapi motor lebih lambat dibandingkan saat warm-up. Tapi revving tidak normal, dan saya menduga mesin akan berhenti menyala. Mesin hancur. Empat mesin dalam tiga balapan terakhir. Kami perlu memahami apa yang terjadi,” kata Aleix seakan memprotes Aprilia.
Pria 27 tahun itu kemudian melanjutkan penjelasannya: “Saya juga berpikir di Mugello, jika saya tidak membuat kesalahan dengan melakukan jump start, saya akan menekan dan lalu kami punya masalah yang sama. Saya sangat frustrasi, benar-benar marah, sangat kecewa. Tapi inilah balapan dan saya berharap kami bisa memahami apa yang terjadi.”
Seperti diketahui, sebelumnya pembalap Spanyol itu dihantam kegagalan mesin pada sesi Sabtu di MotoGP Austin. Aprilia kemudian berhenti menggunakan mesin spesifikasi lama di Mugello dan latihan ketiga di Catalunya.
Meski telah menerima upgrade terbaru di Mugello, Aleix mengatakan, bahwa masalah kegagalan mesin kebal terhadap spesifikasi baru. “Perbedaannya kecil (antara mesin Mugello dan spesifikasi sebelumnya), tapi mesin kami selalu rusak dengan alasan yang sama. Kami tidak tahu mengapa,” bebernya.
“Saya sangat gugup pada awal balapan. Saat waktu makan siang, saya tidak bisa tidur, karena saya tahu punya kecepatan untuk memperebutkan podium. Tapi dari awal, motor lambat, seperti di FP3. Di FP3 saya berhenti, karena merasa sesuatu yang aneh. Jadi, saya tidak menekan dan lalu mesin rusak. Tapi saat balapan, saya tidak bisa berhenti. Saya menekan sampai akhirnya motor berhenti,” tutur Aleix yang kecewa berat dengan Aprilia.
“Sangat sulit untuk selalu berada pada posisi teratas di MotoGP. Tapi dengan Aprilia, bahkan lebih sulit. Mereka menunjukkan sangat kompetitif, dan ya tidak ada poin lagi. Kami hampir di peringkat terakhir dalam klasemen, dan saya rasa ini tidak adil. Kami layak mendapatkan lebih, tapi balapan ya seperti ini,” tandasnya.
Ya, meski menunjukkan kecepatan yang impresif, Espargaro tercecer di peringkat ke-18 dalam klasemen sementara. Ia tercatat baru mencetak poin di seri pembuka Qatar dan Jerez.
Pada start kelima di Catalunya, Espargaro tampil baik pada lap-lap awal, bahkan sempat naik ke posisi keempat. Tapi ia lalu turun di posisi ke-10 karena mulai diganggu masalah mesin, dan akhirnya tersingkir dari balapan.
“Sangat kesal. Kami melakukan pekerjaan hebat selama akhir pekan. Kami punya kecepatan bagus untuk bertarung di posisi lima besar, mungkin podium, tapi sejak awal saya merasa motor tidak bekerja,” sembur Aleix seperti dilaporkan Autosport dan Motorsport.
“Saya melakukan start bagus. Tapi motor lebih lambat dibandingkan saat warm-up. Tapi revving tidak normal, dan saya menduga mesin akan berhenti menyala. Mesin hancur. Empat mesin dalam tiga balapan terakhir. Kami perlu memahami apa yang terjadi,” kata Aleix seakan memprotes Aprilia.
Pria 27 tahun itu kemudian melanjutkan penjelasannya: “Saya juga berpikir di Mugello, jika saya tidak membuat kesalahan dengan melakukan jump start, saya akan menekan dan lalu kami punya masalah yang sama. Saya sangat frustrasi, benar-benar marah, sangat kecewa. Tapi inilah balapan dan saya berharap kami bisa memahami apa yang terjadi.”
Seperti diketahui, sebelumnya pembalap Spanyol itu dihantam kegagalan mesin pada sesi Sabtu di MotoGP Austin. Aprilia kemudian berhenti menggunakan mesin spesifikasi lama di Mugello dan latihan ketiga di Catalunya.
Meski telah menerima upgrade terbaru di Mugello, Aleix mengatakan, bahwa masalah kegagalan mesin kebal terhadap spesifikasi baru. “Perbedaannya kecil (antara mesin Mugello dan spesifikasi sebelumnya), tapi mesin kami selalu rusak dengan alasan yang sama. Kami tidak tahu mengapa,” bebernya.
“Saya sangat gugup pada awal balapan. Saat waktu makan siang, saya tidak bisa tidur, karena saya tahu punya kecepatan untuk memperebutkan podium. Tapi dari awal, motor lambat, seperti di FP3. Di FP3 saya berhenti, karena merasa sesuatu yang aneh. Jadi, saya tidak menekan dan lalu mesin rusak. Tapi saat balapan, saya tidak bisa berhenti. Saya menekan sampai akhirnya motor berhenti,” tutur Aleix yang kecewa berat dengan Aprilia.
“Sangat sulit untuk selalu berada pada posisi teratas di MotoGP. Tapi dengan Aprilia, bahkan lebih sulit. Mereka menunjukkan sangat kompetitif, dan ya tidak ada poin lagi. Kami hampir di peringkat terakhir dalam klasemen, dan saya rasa ini tidak adil. Kami layak mendapatkan lebih, tapi balapan ya seperti ini,” tandasnya.
(sbn)