Cabang Senam Desak Pemerintah Akomodasi Kantor dan Venue Latihan
A
A
A
JAKARTA - Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) mendesak pemerintah segera memastikan kapan cabang olahraga senam mendapat venue pelatihan nasional (pelatnas). Pasalnya, para atlet harus segera menyiapkan diri mengingat pelaksanaan SEA Games 2017 Malaysia semakin dekat.
Ketua Umum PB Persani Ilya Avianti mengatakan sejak terusir dari kawasan Gelora Bung Karno (GBK) untuk kepentingan renovasi dan persiapan Asian Games 2018, pihaknya tidak memiliki kantor dan tempat berlatih sehingga pembinaan atlet terhambat.
“Saat ini kami masih mencari bapak asuh yang mau membantu membina organisasi. Harapannya ada BUMN yang peduli. Selama ini, untuk pembinaan atlet, kami memakai dana talangan PB Persani, dari perusahaan swasta yang peduli pada cabor senam, sehingga antara atlet, pelatih dan wasit yang saling terkait bisa terus mendapatkan pelatihan," kata Ilya.
"Selain itu pada pemerintah agar segera memastikan kapan cabang olahraga senam ini mendapat tempat pelatihan nasional (pelatnas),” imbuhnya.
Menurut Ilya, pada semester pertama 2017, pelatihan atlet selama sebulan di Doha, Qatar, pada periode Maret-April 2017, sudah membuahkan hasil positif. Atlet pelatnas senam meraih tiga perunggu pada Islamic solidarity Games di Baku, Ajerbaizan, 12-15 Mei 2017. Perunggu atas nama tim dan Rifda Irfanaluthfi untuk kategori Women Artistic Gymastic, juga Audi Ashar Arif (MAG).
Ketua I PB Persani, Ita Juliati mengatakan cabang olahraga hampir sepuluh tahun prestasinya turun akibat vakumnya kepengurusan senam sehingga atletnya tidak dibiayai oleh pemerintah bahkan untuk mengikuti try out di luar negeri menghadapi SEA Games 2017 di Kuala Lumpur.
Akhirnya PB Persani dapat meyakinkan berbagai pihak kompeten untuk mendapatkan pelatihan-pelatihan jelang SEA Games dan PB Persani targetkan menghasilkan medali emas minimal satu dan maksimal tiga emas.
Oleh karena itu, Persani pun mengelar Rapat Anggota Nasional (RAN) 2017 guna melakukan konsolidasi organisasi dan pembinaan atlet menuju SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Perwakilan dari sejumlah provinsi hadir untuk mendengarkan masukan dari berbagai daerah yang berkaitan dengan bimbingan prestasi serta rencana Kejurnas antar club, Kejurnas PPKP di Jambi, dan POPNAS di Semarang September 2017 mendatang.
Sekjen PB Persani, M.Riyanto mengatakan RAN mencatat sedikitnya tujuh butir keputusan seperti menetapkan pergantian dari nama Pengurus Besar menjadi Pengurus Pusat (PP Persani), dibentuknya Pokja diwakili Sumbar, DIY, Banten dan Pengurus pusat untuk menyusun petunjuk tekhnis dan regulasi, pengesahan logo baru agar digunakan di seluruh pengurus provinsi Persani.
Ketua Umum PB Persani Ilya Avianti mengatakan sejak terusir dari kawasan Gelora Bung Karno (GBK) untuk kepentingan renovasi dan persiapan Asian Games 2018, pihaknya tidak memiliki kantor dan tempat berlatih sehingga pembinaan atlet terhambat.
“Saat ini kami masih mencari bapak asuh yang mau membantu membina organisasi. Harapannya ada BUMN yang peduli. Selama ini, untuk pembinaan atlet, kami memakai dana talangan PB Persani, dari perusahaan swasta yang peduli pada cabor senam, sehingga antara atlet, pelatih dan wasit yang saling terkait bisa terus mendapatkan pelatihan," kata Ilya.
"Selain itu pada pemerintah agar segera memastikan kapan cabang olahraga senam ini mendapat tempat pelatihan nasional (pelatnas),” imbuhnya.
Menurut Ilya, pada semester pertama 2017, pelatihan atlet selama sebulan di Doha, Qatar, pada periode Maret-April 2017, sudah membuahkan hasil positif. Atlet pelatnas senam meraih tiga perunggu pada Islamic solidarity Games di Baku, Ajerbaizan, 12-15 Mei 2017. Perunggu atas nama tim dan Rifda Irfanaluthfi untuk kategori Women Artistic Gymastic, juga Audi Ashar Arif (MAG).
Ketua I PB Persani, Ita Juliati mengatakan cabang olahraga hampir sepuluh tahun prestasinya turun akibat vakumnya kepengurusan senam sehingga atletnya tidak dibiayai oleh pemerintah bahkan untuk mengikuti try out di luar negeri menghadapi SEA Games 2017 di Kuala Lumpur.
Akhirnya PB Persani dapat meyakinkan berbagai pihak kompeten untuk mendapatkan pelatihan-pelatihan jelang SEA Games dan PB Persani targetkan menghasilkan medali emas minimal satu dan maksimal tiga emas.
Oleh karena itu, Persani pun mengelar Rapat Anggota Nasional (RAN) 2017 guna melakukan konsolidasi organisasi dan pembinaan atlet menuju SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Perwakilan dari sejumlah provinsi hadir untuk mendengarkan masukan dari berbagai daerah yang berkaitan dengan bimbingan prestasi serta rencana Kejurnas antar club, Kejurnas PPKP di Jambi, dan POPNAS di Semarang September 2017 mendatang.
Sekjen PB Persani, M.Riyanto mengatakan RAN mencatat sedikitnya tujuh butir keputusan seperti menetapkan pergantian dari nama Pengurus Besar menjadi Pengurus Pusat (PP Persani), dibentuknya Pokja diwakili Sumbar, DIY, Banten dan Pengurus pusat untuk menyusun petunjuk tekhnis dan regulasi, pengesahan logo baru agar digunakan di seluruh pengurus provinsi Persani.
(sha)