PSSI Gelar Turnamen Sepak Bola Anak Perempuan di NTT
A
A
A
SOE - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang bekerjasama dengan Plan Internasional Indonesia Program Area Timor (PIIPAT) dan Rumah Solusi Beta Indonesia (RSBI) menggelar turnamen Sepak Bola Anak Perempuan (Girls Football), di Kota Soe, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dihelatnya turnamen ini merupakan upaya inovatif PIIPAT dalam mengkampanyekan pencegahan kekerasan pada anak, termasuk yang berbasis gender melalui sepak bola.
Ketua Departemen Sport Intelligent PSSI, Fary Djemy Francis mengatakan kegiatan tersebut merupakan komitmen dari PIIPAT dan PSSI untuk menghasilkan pemain sepak bola perempuan berprestasi dari NTT.
"Saat ini PSSI menggalakan sepak bola perempuan, terutama usia dini," ujar Fary di Lapangan Puspenmas Kota Soe, Kamis (22/6/2017).
Fary menegaskan PIIPAT dan PSSI juga berkomitmen menjadikan sepak bola sebagai pintu masuk kesetaraan gender. Melalui sepak bola, masyarakat diberi pemahaman mengenai berbagai hal seperti toleransi dan perdamaian.
Program Area Manager PIIPAT, Imelda Adoe mengatakan proyek Girls Football ini akan menyasar langsung pada 500 anak perempuan dari 20 SMP.
"Nantinya ditiap SMP akan ada satu tim sepak bola anak perempuan. Tim ini akan dilibatkan dalam kompetisi sepak bola anak perempuan di tingkat kabupaten dan propinsi," jelas Imelda.
Imelda menambahkan proyek ini akan berlangsung selama 28 bulan. Nantinya, anak-anak perempuan akan mendapatkan pelatihan teknis sepak bola oleh pelatih dari Asosiasi Sepak Bola tingkat Kabupaten dan Kota serta PSSI.
Dihelatnya turnamen ini merupakan upaya inovatif PIIPAT dalam mengkampanyekan pencegahan kekerasan pada anak, termasuk yang berbasis gender melalui sepak bola.
Ketua Departemen Sport Intelligent PSSI, Fary Djemy Francis mengatakan kegiatan tersebut merupakan komitmen dari PIIPAT dan PSSI untuk menghasilkan pemain sepak bola perempuan berprestasi dari NTT.
"Saat ini PSSI menggalakan sepak bola perempuan, terutama usia dini," ujar Fary di Lapangan Puspenmas Kota Soe, Kamis (22/6/2017).
Fary menegaskan PIIPAT dan PSSI juga berkomitmen menjadikan sepak bola sebagai pintu masuk kesetaraan gender. Melalui sepak bola, masyarakat diberi pemahaman mengenai berbagai hal seperti toleransi dan perdamaian.
Program Area Manager PIIPAT, Imelda Adoe mengatakan proyek Girls Football ini akan menyasar langsung pada 500 anak perempuan dari 20 SMP.
"Nantinya ditiap SMP akan ada satu tim sepak bola anak perempuan. Tim ini akan dilibatkan dalam kompetisi sepak bola anak perempuan di tingkat kabupaten dan propinsi," jelas Imelda.
Imelda menambahkan proyek ini akan berlangsung selama 28 bulan. Nantinya, anak-anak perempuan akan mendapatkan pelatihan teknis sepak bola oleh pelatih dari Asosiasi Sepak Bola tingkat Kabupaten dan Kota serta PSSI.
(mir)